2.10. Mikroorganisme Pelarut Fosfat
Kandungan anorganik yang tidak larut dari fosfor, sebagian besar tidak tersedia untuk tanaman, tapi terdapat banyak mikroorganisme yang bisa
membawa fosfat ke dalam larutan. Hal ini sering kelihatan, karena sepersepuluh hingga setengah bakteri yang dites umumnya mampu melarutkan kalsium fosfat
Ca
3
PO
4 2
dan jumlah bakteri yang dapat melarutkan fosfat yang tidak larut berada pada 10
5
hingga 10
7
per gram tanah. Sebagai contoh seperti bakteri yang sering melimpah pada permukaan akar Raghu et al. 1966 dalam Alexander
1977. Spesies seperti Pseudomonas, Mycobacterium, Micrococcus, Bacillus, Flavobacterium, Penicillium, Sclerotium, Fusarium, Aspergillus
, dan lain-lainnya sangat aktif dalam proses pengubahan fosfat yang tidak larut air menjadi larut air
Alexander 1977. Beberapa bakteri tanah, khususnya yang termasuk dalam kelompok
Pseudomonas dan Bacillus dan fungi yang termasuk dalam kelompok Penicillium
dan Aspergillus menunjukkan kemampuan mengubah fosfat yang tidak larut dalam tanah ke dalam bentuk larut dengan mengeluarkan asam organik seperti
asam format, asetat, propionat, laktat, glikolat, fumarat, dan suksinat. Asam-asam ini menyebabkan pH lebih rendah dan memutus ikatan yang membentuk fosfat
Rao 1982. Sebagian besar fosfat organik tanah berada dalam bentuk ester fosfat
inositol, hexafosfat inositol dan beberapa di-tri dan tetrafosfat dari inositol. Beberapa fosfat organik ini diproduksi oleh tanaman, dan sebagian besar
disintesis oleh mikrooragnisme Dalal 1977 dalam Mengel dan Kirkby 1982. Peningkatan fosfat tanah tersedia terutama dihasilkan dari dekomposissi
bahan organik. Dekomposisi yang paling baik terjadi pada kondisi tanah netral, tanah alkalin, dan tanah-tanah ini memiliki kandungan bahan organik yang tinggi.
Beberapa mikroorganisme yang menghasilkan asam sebagai hasil dari akktivitas metabolisme, juga memiliki peranan dalam melarutkan fosfat mineral tanah yang
tidak tersedia bagi tanaman Tisdale et al. 1985.
2.11. Potensi Bakteri dan Fungi Melarutkan Fosfat