P Organik Tanah TINJAUAN PUSTAKA

tanaman. Tanaman menyerap fosfor dalam bentuk H 2 PO 4 - , HPO 4 - , PO 4 - . Pada umumnya bentuk H 2 PO 4 - lebih tersedia bagi tanaman daripada HPO4 - dan PO 4 - . Ketersediaan fosfor anorganik sangat ditentukan oleh pH tanah , jumlah dan dekomposisi bahan organik, serta kegiatan jasad mikro dalam tanah Lal 2002 dalam Suliasih dan Rahmat 2007 Fosfor tanah bisa dikelompokkan secara umum sebagai fosfor organik dan fosfor anorganik, tergantung pada kandungan-kandungan alamiah dimana bentuk P tersebut terjadi. Fraksi organik ditemukan dalam humus dan bahan organik yang mungkin atau tidak mungkin berasosiasi dengan humus. Ukuran P-organik dalam tanah sangat besar berkisar dari 0 hingga melebihi 0.2 Tisdale et al. 1985. Kosentrasi fosfat yang berada pada larutan tanah berkisar antara 0.1 hingga 1 ppm 10 -5 hingga 10 -6 M. Fosfat tanah disebut labil atau tidak labil, tergantung dari tingkat dimana fosfat mengalami pertukaran dengan radioaktif PO 4. Fraksi yang tidak labil dipertimbangkan akan menjadi sejumlah fosfat yang tersedia bagi tanaman Bohn et al. 1979.

2.4. P Organik Tanah

Secara alami dan reaksi dari fosfat organik tanah tidak begitu dipahami dengan baik. Tapi penjelasan berikut akan memberikan pemahaman yang baik tentang fosfat organik tanah. Bentuk fosfat organik tanah sebagian besar secara alamiah bentuk fosfat organik tanah adalah ester dari asam orthofosfat dan sejumlah mono dan diester yang telah dikarekterisasi. Ester fosfat organik diidentifikasi ke dalam lima kelas : fosfat inositol, fosfolipid, asam nukleat, nukleotida dan gula fosfat. Tiga bentuk pertama merupakan bentuk yang dominan Tisdale et al. 1985. Fosfat Inositol . Inositol adalah sebuah kandungan gula homosiklik, C 6 H 12 O 6 , yang mana terbentuk dari sebuah rangkaian wilayah ester fosfat dari monofosfat ke hexafosfat. Asam phytic asam myoinositol hexafosfor adalah sejumlah besar ester bentuk ini yang dtemukan dalam tanah. Fosfat inositol dilepaskan dari substansi organik ke dalam tanah pada tingkat yang sangat lambat daripada ester lain, namun bisa dengan cepat stabil dan bisa terakumulasi dibeberapa tanah, dan merupakan fosfat yang terhitung lebih dari setengah fosfat organik dan jumlahnya sekitar seperempat dari total fosfor di tanah Tisdale et al. 1985. Asam nukleat . Dua perbedaan bentuk dari asam nukleat, asam ribonukleat dan asam deoksiribonukleat, terdapat dalam semua bentuk kehidupan. Masing- masing terdiri dari unit rantai gula, baik ribose maupu deoksiribosa bergabung dengan jembatan ester fosfat. Sebuah basa nitrogen baik yang berasal dari purin maupun pirimidin diberikan ke masing-masing molekul gula. Nukleosida adalah unit-unit yang hanya mengandung satu molekul gula yang berikatan dengan satu molekul dari basa nitrogen. Fosfat berasal dari nuklosida yang disebut nukleotida Tisdale et al. 1985. Asam nukleat dimungkinkan dilepaskan ke dalam tanah lebih banyak dan cepat daripada fosfat inositol dan mengalami kerusakan lebih cepat. Karena tidak mungkin untuk mengisolasi asam nukleat murni dari tanah, Pengukurannya biasanya berdasarkan pada sejumlah nukleotida dari turunan purin atau pirimidin yang dibebaskan oleh hidrolisis dari fraksi bahan organik tanah. Tisdale et al. 1985.

2.5. P Anorganik Tanah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Dua Kombinasi Pupuk dan Perlakuan Pembuangan Pucuk Terhadap Pertumbuhan Tanaman Krisan (Chrysanthemum morifolium sp)

0 15 69

PENGARUH IMBANGAN PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK N, P DAN K TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum L.) DI TANAH REGOSOL

0 2 11

PENGARUH IMBANGAN PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK N, P DAN K TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum L.) DI TANAH REGOSOL

3 20 92

Aplikasi Pupuk SP-36 dan Pupuk Kandang Sapi terhadap Ketersediaan dan Serapan Fosfor serta Pertumbuhan Tanaman Jagung pada Tanah Inceptisol Kwala Bekala

0 7 63

Aplikasi Pupuk SP-36 dan Pupuk Kandang Sapi terhadap Ketersediaan dan Serapan Fosfor serta Pertumbuhan Tanaman Jagung pada Tanah Inceptisol Kwala Bekala

0 2 10

Aplikasi Pupuk SP-36 dan Pupuk Kandang Sapi terhadap Ketersediaan dan Serapan Fosfor serta Pertumbuhan Tanaman Jagung pada Tanah Inceptisol Kwala Bekala

0 0 2

Aplikasi Pupuk SP-36 dan Pupuk Kandang Sapi terhadap Ketersediaan dan Serapan Fosfor serta Pertumbuhan Tanaman Jagung pada Tanah Inceptisol Kwala Bekala

0 0 3

Aplikasi Pupuk SP-36 dan Pupuk Kandang Sapi terhadap Ketersediaan dan Serapan Fosfor serta Pertumbuhan Tanaman Jagung pada Tanah Inceptisol Kwala Bekala

0 0 8

Aplikasi Pupuk SP-36 dan Pupuk Kandang Sapi terhadap Ketersediaan dan Serapan Fosfor serta Pertumbuhan Tanaman Jagung pada Tanah Inceptisol Kwala Bekala

0 0 2

Aplikasi Pupuk SP-36 dan Pupuk Kandang Sapi terhadap Ketersediaan dan Serapan Fosfor serta Pertumbuhan Tanaman Jagung pada Tanah Inceptisol Kwala Bekala

0 0 16