Analisis pengembangan lingkungan strategis

demikian perlu langkah-langkah strategis dalam rangka menjadikan pasar Tawau lebih menguntungkan bagi kepentingan pelaku usaha perikanan di Nunukan dan peningkatan pendapatan nasional dari sektor perikanan. Hanya saja perlu adanya transformasi hubungan antara nelayan dan pemilik modal. Faktor utama yang menyebabkan kemandirian dan posisi tawar nelayan lemah selama ini karena mereka tidak mempunyai kekuatan modal dan kekuatan pemasaran. Oleh karena itu aktifitas yang diperlukan adalah penyediaan skema permodalan yang mampu mengimbangi kelebihan skema pembiayaan yang diberikan para pemilik modal dari Tawau. Berbagai kemudahan yang selama ini dirasakan nelayan dari hubungannya dengan pemilik modal menyebabkan mereka kurang memahami adanya aktifitas eksploitatif terhadap mereka. Mereka hanya merasakan bahwa pemilik modal merupakan dewa penolong di saat mereka memerlukan dana untuk berbagai keperluan yang tidak terbatas pada kebutuhan operasional melaut. Kemudahan-kemudahan tersebut adalah mereka bisa mendapatkan dana tanpa harus memberikan agunan, proses yang relatif cepat, dapat mengajukan setiap saat mereka perlu tanpa harus menunggu jam kerja dan dapat mencakup segala keperluan sehari-hari. Mengharapkan kemampuan mereka secara individu jelas tidak mungkin. Oleh karena itu mereka didorong untuk membentuk suatu perkumpulanasosiasi sebagai wadah penyatuan kepentingan mereka. Wadah inilah yang menjadi alat bagi mereka menghadapi tekanan dari mitra-mitra usaha mereka. Sehingga diharapkan hubungan eksploitatif yang selama ini berjalan dpat bergeser menjadi hubungan kemitraan yang lebih adil fair dan merupakan hubungan yang saling menguntungkan. Adanya kemitraan tersebut memungkinkan untuk melakuka kontrak kerjasama pemasaran antara nelayan dengan para pemilik modal sehingga harga relatif stabil dan pasti. Upaya-upaya tersebut memerlukan suatu pemberdayaan dan pendampingan nelayan yang intensif yang bertujuan untuk memberikan kesadaran tentang permasalahan mendasar yang mereka hadapi, mengubah pola berfikir dari tadinya bersifat individualis menjadi bersifat kelompok, menyadarkan mereka akan kekuatan yang dimilikinya ketika mereka berkelompok. Dukungan pemerintah dalam berbagai hal tersebut sangat diperlukan baik baik dalam pembentukan lembaga dan penyertaan modal awal, pendampingan dan pemberdayaan maupun inisiasi