Lanjutan Tabel 48
Aktifitas pada model
Eksistensi Bagaimana
dilakukan Siapa yang
melakukan Bagaima
na hasilnya
Tindakan yang diperlukan
Pengem bangan industri
pengolahan Sdh
dilakukan -
- Belum
optimal Pengembangan
industri pengolahan Pengem bangan
industri penunjang
Sdh dilakukan
- -
Belum optimal
Pengembangan industri penunjang
9.5 Langkah Perubahan dan Pilihan Strategi
Adanya berbagai kondisi dan tingkat kesulitan dalam implementasi aktifitas-aktifitas model konseptual memunculkan beberapa alternatif skenario
pilihan prioritas pelaksanaan aktifitas tersebut. Pilihan skenario ini didasarkan pada tingkat kesulitan dan waktu pelaksanaan aktifitas. Berdasarkan pemikiran
tersebut, maka dirancang tiga skenario yang dapat dipilih yaitu i skenario optimis dimana seluruh aktifitas model dilaksanakan. Apabila aktifitas model itu
dilaksanakan diyakini indikator keberhasilan akan dapat dicapai semua +. Skenario ini mensyaratkan adanya keterlibatan semua pihak secara penuh baik
pemerintah pusat maupun daerah termasuk instansi-instansi teknis terkait. Mengingat cakupan aktifitasnya yang luas dan relatif lebih kompleks, maka
skenario ini memerlukan korbanan yang besar baik dari sisi fokus perhatian, pendanaan maupun waktu yang diperlukan.
Skenario selanjutnya adalah skenario moderat dengan pilihan dengan memprioritaskan strategi-strategi yang berpengaruh langsung dengan aktifitas
penangkapan dan peningkatan pendapatan. Oleh karena itu aktifitas model yang dipilih adalah aktifitas-aktifitas pada sub sistem peningkatan produksi dan nilai
tambah dan sub sistem pemasaran dan hubungan sosial. Dua strategi ini dipandang sangat strategis untuk mencapai indikator peningkatan pendapatan dan
kemandirian nelayan. Dipilihnya skenario ini berimplikasi belum jelasnya ? pencapaian indikator pengelolaan yang efektif, peningkatan aksesibilitas dan
pertumbuhan ekonomi wilayah. Namun demikian untuk indikator peningkatan produksi, peningkatan pendapatan dan harga jual dapat tercapai.
Alternatif terakhir adalah skenario pesimis yaitu mempertahankan kondisi yang saat ini terjadi dengan indikator A, B,C yang belum tentu tercapai dan
indikator lainnya tidak akan tercapai -. Skenario ini perlu dihindari karena berarti tidak ada upaya-upaya yang dilakukan untuk mengembangkan perikanan
tangkap di Kab. Nunukan.
Tabel 49 Pilihan skenario pengembangan perikanan tangkap di Kabupaten
Nunukan
Pilihan skenario Indikator yang
dipengaruhi Kondisi indikator
Skenario optimis : menjalankan seluruh aktifitas model konseptual
A B
C D
E F
+ +
+ +
+ +
Skenario moderat : Menjalankan
dua sub
aktifitas model
konseptuan 1 dan 2 A
B C
D
E F
+ +
+ ?
? ?
Skenario pesimis : Tidak menjalankan semua aktifitas model
konseptual A
B C
D
E F
? ?
? -
- -
Keterangan : A. Peningkatan produksi
B. Peningkatan pendapatan C. Harga jual hasil tangkapan yang lebih baik
D. Pengelolaan yang efektif E. Peningkatan aksesibilitas
F. Pertumbuhan ekonomi + : tercapai
- : tidak tercapai
? : diragukan
Pilihan yang rasional dari ketiga skenario tersebut adalah skenario moderat dimana korbanan yang dikeluarkan relatif tidak terlalu besar bila dibandingkan
dengan skenario pertama. Pilihan pertama memerlukan waktu lebih lama dan upaya yang lebih keras lagi untuk mencapainya. Sedangkan alternatif ketiga tidak
diambil karena tidak adanya perkembangan pembangunan. Oleh karena itu strategi yang perlu dilakukan adalah :
1 Penyusunan masterplanblue print kebijakan pengelolaan perikanan tangkap di wilayah perbatasan
Sampai saat ini pemerintah belum memiliki masterplan pengembangan perikanan tangkap di wilayah perbatasan. Kompleksitas dan karakteristiknya
yang unik menuntut adanya kebijakan khusus dalam pengembangan perikanan tangkap di wilayah perbatasan Kabupaten Nunukan. Kekhususan tersebut terkait
dengan letak geografisnya yang berbatasan dengan negara lain sehingga variabel penentu pengembangannya menjadi lebih kompleks. Aspek-aspek yang kiranya
perlu dimuat dalam masterplan tersebut adalah i potensi dan permasalahan sumberdaya alam ii potensi dan permasalahan sumberdaya manusia iii potensi
dan permasalahan infrastruktur iv potensi dan permasalahan ekonomi, sosial, politik, budaya dan v potensi dan permasalahan kelembagaan vi skenario
pengembangan dan vii pentahapan pengembangan perikanan tangkap.
2 Penguatan kelembagaan nelayan Lembaga merupakan organisasi yang mempunyai kaidah yang mengatur
atau mempengaruhi tindakan anggota masyarakat dalam kehidupan sehari-hari atau dalam usaha untuk mencapai tujuan tertentu Tarmizi 2003. Kemandirian
nelayan bisa terjadi apabila nelayan sebagai suatu entitas bergabung dalam suatu kelembagaan yang akan menjadi wadah memperjuangkan keinginan dan harapan
mereka. Lembaga yang kiranya diperlukan nelayan Nunukan adalah lembaga yang mampu mengatasi persoalan-persoalan yang mereka hadapi terkait dengan
teknis usaha penangkapan, permodalan dan pemasaran. 3 Peningkatan keterampilan nelayan
Peningkatan keterampilan nelayan merupakan salah satu bagian dari proses penyuluhan. Peningkatan keterampilan ini lebih ditekankan pada
penguasaan teknik-teknik
penangkapan sehingga
dapat meningkatkan
produktifitas penangkapan mereka. Saat ini unit penangkapan yang mereka miliki masih relatif tradisional dengan hasil tangkapan yang relatif masih rendah. Upaya
yang dilakukan adalah mempersiapka mereka untuk mampu melakukan penangkpan dengan teknologi baru dan daerah penangkapan yang lebih jauh.
Kondisi perairan pesisir yang selama ini menjadi tujuan penangkapan semakin lama akan semakin jenuh yang pada gilirannya produktifitas penangkapan akan