Kependudukan Strategy of capture fisheries development in nunukan regency East Kalimantan, Indonesia-Malaysia Border

pembangunan daerah dalam 20 tahun mendatang diarahkan pada pencapaian sasaran-sasaran pokok sesuai sasaran pembangunan bidangsektor-sektor pembangunan yang berpijak pada isu-isu strategis. Selanjutnya, beberapa sasaran yang diusulkan adalah : Terwujudnya kehidupan masyarakatSDM yang berkualitas yang ditandai oleh meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia IPM melalui pemenuhan kebutuhan dasar, ditunjukkan oleh i Peningkatan aksesibiltas masyarakat terhadap sarana dan prasarana pelayanan publik yang berkualitas bidang infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan ii peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap lapangan kerja, meliputi perluasan dan pengembangan kesempatan kerja. peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja, serta perlindungan dan pengembangan lembaga tenaga kerja Terwujudnya perbaikan sistem pemerintahan, pelaksanaan pembangunan daerah dan pemberdayaan masyarakat yang berbudaya, berkeadilan, berwawasan kebangsaan dan berbasis pengetahuan, yang ditandai oleh i penyelenggarakan pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa melalui penerapan prinsip pokok good and clean governance ii Pembangunan daerah yang berkelanjutan sustainability, berkeseimbangan equality, dan berkeadilan fairness, disertai pertumbuhan growth ekonomi dan stabilitas fiscal, iii peningkatan kerja sama dengan investor dan lembaga keuangan pemerintah dan swasta baik dari dalam maupun luar negeri, iii pengembangan pengelolaan perusahaan daerah, iv pemberian insentif regulasi untuk kemudahan berinvestasi dan v pemberdayaan potensi ekonomi melalui peningkatan kinerja koordinasi lembaga pelayanan publik dalam mengoptimalkan sumberdaya ekonomi secara produktif, Terwujudnya sistem dan iklim daerah yang aman, demokratis berdasarkan nilai-nilai budaya lokal serta berketerampilan dan menguasai IPTEK. Yang ditandai oleh Perwujudan jaminan sosial dan stabilitas keamanan, pengembangan nilai-nilai budaya dan spiritual penguasaan teknologi mutakhir sesuai kebutuhan daerah Dalam hal penanganan wilayah perbatasan, pemerintah daerah Kabupaten Nunukan telah diidentifikasi, dan melihat potensi yang dimiliki kawasan perbatasan baik potensi sumber daya alam, letak geografis, dan potensi lainnya, Pemerintah kabupaten Nunukan menyusun Kebijakan Pembangunan guna percepatan pembangunan di kawasan perbatasan, yaitu : Penguatan struktur ekonomi kawasan perbatasan Nunukan. Perluasan ketersediaan sarana dan prasarana infrastruktur dasar wiiayah, transportasi dan telekomunikasi. Peningkatan rasa nasionalisme dan pemahaman politik bagi masyarakat perbatasan. Peningkatan kesadaran hukum masyarakat perbatasan dan peningkatan pengawasan dan pengamanan terhadap pelanggar lintas batas. Peningkatan ekonomi masyarakat dengan pembentukan 14 kawasan-kawasan sentra produksi sebagai titik-titik kuat dan pengelolaan sumber daya lokal dengan memperhatikan kelestarian hutan secara berkelanjutan. 5 PENGEMBANGAN PEMASARAN HASIL TANGKAPAN

5.1 Pola Distribusi Hasil Tangkapan

Hampir seluruh hasil tangkapan ikan dari Nunukan didistribusikan dan dipasarkan ke daerah Tawau Malaysia. Pola pendistribusian ini sangat terkait dengan pola permodalan nelayan. Nelayan-nelayan Nunukan mendapatkan permodalan dari Tauke Tawau melalui orang-orang kepercayaannya yang berperan sebagai pedagang pengumpul di sentra-sentra nelayan Nunukan. Tingginya ketergantungan terhadap pemodal dari Tawau, membuat mereka menciptakan situasi yang menyebabkan pengusaha lokal tidak berminat untuk investasi di Nunukan. Akibatnya hasil tangkapan tersebut masuk ke pedagang pengumpul yang selanjutnya didistribusikan ke Tawau. Dilihat dari serapan produksi, adanya pasar Tawau sangat menguntungkan pemasaran produk-produk dari Nunukan, karena pasar lokal tidak mampu menyerap produksi akibat terbatasnya populasi penduduk, sedangkan pasar dalam negeri lainnya relatif jauh sehingga menambah biaya operasional transportasi. Dalam konteks perdagangan, Tawau seperti terminal yang menampung berbagai komoditasproduk tidak hanya dari Nunukan tetapi juga dari berbagai wilayah di Indonesia seperti dari Bulungan, Tarakan, Nunukan, Berau dan lainnya. Pola distribusi hasil tangkapan ikan Nunukan disajikan pada Gambar 9. Secara keseluruhan, masyarakat Nunukan sangat tergantung pada perdagangan dengan Tawau, tidak hanya sebagai daerah pasar tetapi juga daerah pemasok terutama untuk kebutuhan sehari-hari. Karena kedekatan geografis dengan wilayah Malaysia dan kendala aksesibilitas Nunukan dengan wilayah Indonesia lain menyebabkan interaksi masyarakat Nunukan dengan masyarakat Tawau sedemikian intensif termasuk arus keluar masuk barang dari dan ke Nunukan. Gambar 9 Pola distribusi hasil tangkapan ikan dari Kabupaten Nunukan Gambar 9 menunjukkan bahwa aktifitas ekonomi perikanan yang berlangsung di Kabupaten Nunukan hanya sebatas pada penangkapan ikan yang selanjutnya dikumpulkan di pedagang-pedagang pengumpul. Sedangkan aktifitas ekonomi perikanan lainnya sebagian besar terjadi di Nunukan Malaysia mulai penjualan hasil tangkapan, pengolahan maupun ekspor produk olahan perikanan. Artinya bahwa perputaran ekonomi dan dampak pengganda aktifitas perikanan tangkap lebih banyak dinikmati oleh masyarakat Tawau.

5.2 Pola hubungan sosial masyarakat nelayan

Dalam melakukan operasi penangkapannya, sebagian besar nelayan tidak mempunyai modal baik modal untuk investasi maupun operasional. Semua biaya untuk usaha tersebut mereka peroleh dari pedagang pengumpul yang ada di tempat konsentrasi nelayan masing-masing. Pinjaman tersebut meliputi biaya investasi pengadaan kapal, mesin kapal dan alat tangkap dan biaya operasional setiap kali melakukan trip penangkapan. Total kebutuhan dana untuk investasi Nelayan Pedagang Pengumpul Tauke pelelangan Tauke Pabrik Konsumen Industri Pengolahan Di Indonesia Di Malaysia Konsumen