Tabel 1. Alat ukur parameter fisika-kimia perairan
No Jenis Alat
Parameter Satuan
1 Deep Gauge
Kedalaman m
2 Secchi disc
Kecerahan 3
Thermometer Suhu
o
C 4
Refraktometer Salinitas
o oo
5 Floating drough
Kecepatan arus mdt
6 Kompas
Arah arus 7
pH meter pH
- Peralatan yang digunakan dalam pengamatan ekosistem terumbu karang dan
populasi ikan ekor kuning terdiri dari alat selam self contain underwater breathing aparatus SCUBA, global positioning system GPS, kapal motor, rollmeter 50 m,
sabak  dan  pensil,  kamera  bawah  air.  Bahan  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini adalah  buku  identifikasi  karang  Suharsono  2004  dan  buku  identifikasi  ikan
Allen  2000;  Kuiter  1992.  Dalam  identifikasi  jenis  makanan  dalam  perut  ikan digunakan botol dan bahan pengawet formalin 4.
3.3 Jenis Data yang Dikumpulkan
Pengumpulan  data  dilakukan  dengan  metode  observasi,  dimana  dilakukan pengamatan  secara  seksama  pada  objek  pengamatan  di  lapangan.Adapun  jenis
data yang dikumpulkan adalah berupa data primer yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif.Jenis data primer yang dikumpulkan yaitupersentase penutupan karang,
kelimpahan  ikan  ekor  kuning,  jenis  makanan  yang  dikonsumsi  ikan  ekor  kuning dan parameter lingkungan.
3.4   Metode Pengumpulan Data 3.4.1
Kondisi Terumbu Karang
Dalam  rangka  medapatkan  kondisi  terumbu  karang  yang  sesuai  dengan kriteria Gomez   Yap 1988, dilakukan pemantauan awal dengan  menggunakan
metode  manta  tow.  Setelah  stasiun  dipastikan,  maka  kondisi  terumbu  karang diamati  dengan  metode  transek  garis  menyinggung  line  intercept  transect
method mengikuti English et al. 1997. Setiap lokasi diambil titik koordinatnya menggunakan GPS.
Pengambilan  data  persen  penutupan  karang  hidup  dengan  transek  garis menyinggung adalah dengan  membentangkan rollmeter sepanjang 50  m. Transek
garis  sepanjang  50  m  diletakkan  sejajar  dengan  garis  pantai  English  et  al.  1997 dengan  kedalaman  berkisar  antara  3  dan  10  meter  sesuai  dengan  kontur  dasar
modifikasi.  Hal  ini  juga  dikarenakan  pengambilan  data  lebih  pada  pendekatan kriteria persen tutupan karang sesuai dengan Gomez  Yap 1988.
Koloni  karang  yang  terletak  di  bawah  tali  transek  diukur  mengikuti  pola pertumbuhan  koloni  karang.  Koloni  karang  yang  telah  diketahui  jenisnya
langsung  dicatat.  Kondisi  dasar  dan  kehadiran  karang  lunak,  karang  mati  lepas atau  massive  dan  biota  lainnya  dicatat.  Data  diambil  oleh  satu  orang  penyelam
Gambar  3.  Penggolongan  komponen  dasar  penyusun  komunitas  karang berdasarkan lifeform karang seperti disajikan dalam Tabel 2.
Gambar  3.Ilustrasi  teknik  pengumpulan  data  kondisi  terumbu  karang  dengan menggunakan metode LIT
3.4.2 Kondisi Ikan Ekor Kuning
Untuk  mengetahui  kelimpahan  dan  keanekaragaman  ikanekor  kuning metode  yang digunakan  adalah  metode  sensus  visual  ikan  karang  coral reef  fish
visual  census  yang  dikemukakan  oleh  English  et  al.  1997.  Pemasangan  garis transek ikan karang 50 m di lokasi yang sama dengan LIT. Tujuannya agar data
ikan  karang  yang  diperoleh  dapat  juga  mendeskripsikan  secara  rinci  daerah terumbu karang yang sedang diteliti. Kelimpahan ikan tiap spesies dihitung dalam
batasan jarak 2.5 m ke kiri dan 2.5 meter ke kanan Gambar 4. Pembatasan jarak pandang berkaitan dengan kemampuan dan keterbatasan
mata  dalam  mengidentifikasi  ikan  karang.  Kegiatan  sensus  dimulai  setelah periode normal tenang kurang lebih 15 menit setelah transek dipasang. Di setiap
stasiun dilakukan pada kedalaman 5-7 meter. Dengan demikian area yang dicakup dalam  satu  stasiun  pengamatan  adalah  seluas  250  m
2
.  Semua  jenis  ikan  ekor kuning  yang  ada  dicatat  pada  kertas  atau  lembaran  data  yang  sudah  disediakan.
0 m 50 m