4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Teluk Kupang merupakan kawasan pesisir dan laut yang terletak di bagian barat Pulau Timor, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kawasan Teluk Kupang
menyimpan berbagai potensi sumberdaya kelautan tropika, dan banyak memberi manfaat bagi masyarakat. Teluk Kupang keberadaannya saat ini ada dalam
wilayah administrasi Pemerintahan Kabupaten Kupang, Pemerintah Kota Kupang, Pemerintah Kabupaten Rote Ndao dan Pemerintah Provinsi NTT Bappeda
Kabupaten Kupang PPLH SDA Undana, 2004. Secara geografis Teluk Kupang terletak di antara 9
o
91’ – 10
o
40’ LS dan 123
o
23’ – 123
o
85’ BT. Berdasarkan peta tematik Landsat memberikan gambaran yang jelas
sebaran terumbu karang, padang lamun serta substrat pasir di Teluk Kupang dan sekitarnya. Ekosistem terumbu karang terkonsentrasi di sekitar Pulau Semau dan
Pulau Kera serta Teluk Kupang bagian barat; substrat pasir tersebar terutama di dalam perairan teluk dari Sulamu sampai Pasir Panjang, sedangkan padang lamun
tersebar hampir sama dengan ekosistem terumbu karang. Menurut ketinggian atau topografi wilayah pesisir Teluk Kupang,
memperlihatkan adanya pantai-pantai yang masuk kategori satuan perbukitan terjal, landai sampai berupa dataran pantai. Pulau Semau bagian barat wilayah
pesisirnya termasuk dalam satuan perbukitan landai sedangkan bagian timur termasuk ke dalam kategori satuan perbukitan terjal.
Di perairan Teluk Kupang ditemukan berbagai endapan serta karakteristik geologis yang berbeda antara satu dengan lainnya yang memberikan gambaran
bahwa tipe pantai yang terdapat antara Kota Kupang, Pulau Semau secara keseluruhan serta wilayah pesisir sampai Tanjung Oisiina adalah tipe pantai II
dengan karakteristik sebagai berikut : 1. Geologi : aluvium, batu gamping dan breksi
2. Relief : rendah - tinggi 3. Karakteristik garis pantai : berpasir, berbatu dan berkoral
4. Proses dominan : pencucian massa, abrasi dan pertumbuhan koral
Hasil pengamatan beberapa peneliti menunjukkan bahwa terdapat 2 dua massa air yang mempunyai karakteristik yang berbeda dan menonjol yaitu massa
air dari Samudra Hindia selatan yang ditandai dengan tingginya suhu dan salinitas air, namun memiliki kadar oksigen terlarut yang rendah serta massa air
dari Laut Banda utara yang memiliki karakteristik sebaliknya. Pertemuan kedua massa air ini terlihat di sekitar pantai barat Pulau Timor sedangkan pola arus
sesaat ternyata lebih dipengaruhi oleh arus pasang surut, hal ini terjadi karena pola arus ini berbeda antara lokasi yang satu dan lokasi lainnya. Kesuburan perairan
tinggi terdapat di beberapa lokasi yang dekat dengan daratan dan memiliki sungai yang dapat menyumbang nutrient dan zat hara ke perairan sekitarnya seperti Teluk
Kupang yaitu diantara Tanjung Barat dan Nunkurus serta wilayah yang terbatas di sekitar Pulau Semau.
Terkait pengelolaan kawasan Teluk Kupang, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 18Kpts –II1993 tanggal 28 Januari 1993 kawasan
Teluk Kupang telah ditetapkan menjadi kawasan konservasi sebagai Taman Wisata Alam Laut Teluk Kupang dengan luas kawasan 50.000 Ha, yang
terbentang sepanjang pantai Teluk Kupang, termasuk Pulau Burung, Pulau Kera, Pulau kambing dan Pulau Semau. Sedangkan di dalam rancangan Perda Provinsi
NTT Tentang Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Laut Teluk Kupang dan Wini di Provinsi NTT Anonim 2003 dinyatakan bahwa pengeloaaan pesisir dan
laut dalam lingkungan kawasan Teluk Kupang akan diatur dalam perda yang akan ditetapkan tersebut. Pulau-pulau di wilayah Teluk Kupang termasuk dalam ruang
lingkup berlakunya Perda tersebut, dimana pengelolaan pulau-pulau kecil dan perairan disekitarnya dilakukan secara menyeluruh berdasarkan satu gugusan
pulau-pulau danatau keterkaitan pulau tersebut dengan ekosistem pulau induk di wilayah Teluk Kupang Anonim 2003
Menurut Anonim 2003, tujuan pengelolaan wilayah pesisir dan laut Teluk Kupang adalah :
1. Menyusun dan menetapkan kerangka kerja dan prioritas pengelolaan wilayah pesisir dan laut Teluk Kupang;
2. Mengurangi, menghentikan, menanggulangi dan mengendalikan tindakan dari kegiatan-kegiatan merusak terhadap habitat dan sumberdaya di wilayah pesisir
dan laut Teluk Kupang; 3. Menjamin dan melindungi kondisi lingkungan dan sumberdaya wilayah
pesisir dan laut dalam rangka pembangnan di wilayah pesisir dan yang memperhatikan daya dukung lingkungan;
4. Mendorong kerjasama dan meningkatkan kapasitas pengelolaaan wilayah pesisir dan laut secara terpadu antara masyarakat local, pemerintah, swasta,
perguruan tinggi dan LSM yang bergerak di bidang lingkungan; 5. Meningkatkan kapasitas, kemampuan dan kemandirian dalam mengelola
wilayah pesisir dan terpadu oleh masyarakat di tingkat pedesaan. Sedangkan prioritas pengelolaan wilayah pesisir dan laut Teluk Kupang adalah :
1. Meningkatkan koordinasi pengambilan keputusan melalui proses antar sektor dalam membuat dan meninjau keptusan-keputusan yang berhubungan dengan
pengelolaaan wilayah pesisir dan laut; 2. Melindungi habitat pesisir dan laut melalui penetapan dan pelaksanaan
Daerah Perlindungan Laut atau Taman Laut Provinsi dan KabupatenKota; 3. Meningkatkan keadilan dan partisipasi melalui pengakuan hak masyarakat
tradisional; 4. Meningkatkan kapasitas melalui pendidikan, pelatihan, penyuluhan dan
peayanan kepada masyarakat; 5. Memajukan dan mempertahankan sumberdaya perikanan pesisir melalui
kegiatan perikanan yang ramah lingkungan; 6. Memperbaiki perencanaan tata ruang melalui prioritas ketergantungan
pemanfaatan pada wilayah pesisir dan laut.
4.2 Kondisi Lingkungan Perairan
Kualitas lingkungan perairan adalah suatu kelayakan lingkungan perairan untuk menunjang kehidupan dan pertumbuhan organisme air yang nilainya
dinyatakan dalam suatu kisaran tertentu. Sementara itu, perairan ideal adalah perairan yang dapat mendukung kehidupan organisme dalam menyelesaikan daur
hidupnya Boyd 1982. Adapun nilai parameter fisika-kimia perairan yang