Kondisi Terumbu Karang Persentase Penutupan Ikan Ekor Kuning

Analisis makanan Untuk mengetahui jenis makanan yang dikonsumsi oleh ikan ekor kuning maka perlu dilakukan analisa makanan. Analisis dilakukan untuk mengetahui jenis dan jumlahpersentasetiap-tiap jenis makanan yang dikonsumsi ikan ekor kuning. Data jenis makanan ikan ekor kuning dianalisis berdasarkan komposisi isi lambung dari setiap ekor ikan sampel yang diamati berdasarkan frekuensi kejadiannya dengan menggunakan mikroskop. Komposisi jenis makanan dihitung berdasarkan total dari hasil analisis masing-masing isi lambung ikan. Ketersediaan makanan ikan ekor kuning di lokasi penelitian diketahui dengan menganalisis kelimpahan plankton pada setiap stasiun penelitian. Kelimpahan plankton dihitung menggunakan metode sapuan di atas gelas obyek sedwigck rafter Wibisono 2005 dengan satuan individu per meter kubik indm 3 , dengan rumus : N = 1 Dimana : N = jumlah individu per liter n = jumlah sel yang diamati ind Vr = volume air yang tersaring ml Vo = volume air yang diamati pada Sedgwick rafter ml Vs = volume air yang disaring liter

3.5.3 Pengelompokan Habitat

Pengelompokan habitat dilakukan untuk untuk mengetahui kedekatan karakteristik dari masing-masing stasiun penelitian. Pengelompokan habitat dilakukan berdasarkan persentase penutupan substrat bentik yang diperoleh pada masing stasiun pengamatan Legendre Legendre 1983, menggunakan analisa klaster berdasarkan indeks kesamaan Bray-Curtis yang diolah menggunakan XLSTAT 2010 versi 4.02. Indeks Bray-Curtis dihitung melalui persamaan : D = ∑ y − y ∑ y + y Dimana: D = indeks Bray-Curtis y ij = nilai data parameter ke-i pada stasiun ke-j y ik = nilai data parameter ke-i pada stsiun ke-k p = jumlah parameter yang dibandingkan

3.5.4 Hubungan Ikan Ekor Kuningdengan Habitat Terumbu Karang

Ketertarikan ikan ekor kuning terhadap habitat dipengaruhi oleh substrat bentik bentuk pertumbuhan karang sebagai penyusun substrat dasar. Pengelompokan habitat akanmenunjukkan dendrogram yang mengelompokkan stasiun penelitian dengan variabel-varabel yang mempunyai kemiripan sangat dekat sesuai titik potong yang terbentuk.Kemiripan variabel antar stasiun penelitian tersebut merupakan ciri yang membedakan kelompok yang satu dengan yang lainnya. Selanjutnya untuk kelimpahan ikan dari tiap stasiun penelitian dikelompokkan mengikuti kelompok yang sudah dibentuk. Berdasarkan ciri kelompok yang terbentuk dan kelimpahan ikan dari masing-masing kelompok maka dapat dideskripsikan mengenai keterkaitan kelimpahan ikan ekor kuning dengan karakteristik habitat ekosistem terumbu karang.