Pengelompokan Habitat HASIL DAN PEMBAHASAN
rata-rata kelimpahan ikan ekor kuning 63 ekor250 m
2
dengan komposisi ikan muda 23 ekor dan ikan dewasa 40 ekor.
3 Kelompok III Uiasa dan Pasir Panjang mempunyai kesamaan karakteristik habitat yang dicirikan dominasi acropora branching ACB
sekitar 25.33 – 35, dengan rata-rata kelimpahan ikan ekor kuning sebesar 55 ekor250 m
2
dengan komposisi ikan muda 40 ekor dan ikan dewasa 15 ekor.
Berdasarkan ciri kelompok tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa keterkaitan antara kelimpahan ikan ekor kuning dengan habitat terumbu karang
dicirikan dengan kemiripan arcropora branching ACB untuk ikan-ikan berukuran kecilmuda dan dead coral with algae DCA, coral massive CM
untuk ikan dewasa. Ketertarikan ikan ekor kuning dengan acropora branching ACB diduga disebabkan struktur dari karang ini yang mempunyai banyak
cabang, sehingga sangat cocok untuk tempat berlindung dari predator terutama untuk ikan ekor kuning muda
Keberadaan dead coral with algae DCA, menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan keseimbangan pada daerah terumbu karang dari yang bersifat
oligotrofik miskin unsur hara menjadi mesotrofik unsur hara dan produktifitas sedang yang memungkinkan melimpahnya plankton sebagai sumber makanan
bagi ikan ekor kuning. Menurut Effendi 2003, mesotrofik adalah perairan yang memiliki unsur hara dan produktifitas sedang. Peralihan sifat perairan pada daerah
terumbu karang dapat ditunjukkan dengan tingginya persentase DCA yaitu karang mati yang sudah ditumbuhi alga.
Ketertarikan ikan ekor kuning dengan coral massive CM diduga disebabkan oleh ketersediaan ruang yang luas dalam kolom air. Pada saat
pergerakan plankton secara vertikal, maka ikan ekor kuning dengan kebiasaan hidup berkelompok memanfaatkan ruang untuk mendapatkan plankton tersebut
sebelum tertahan di substrat. Keberadaan coral massive memudahkan ikan ekor kuning mendapatkan makanannya plankton baik yang tertahan atau menetap
pada karang tersebut semuanya dapat terlihat dengan jelas bagi ikan ekor kuning.