Pengelolaan Terumbu Karang dan Ikan Karang

dan konservasi sumberdaya ikan termasul keanekaragaman hayati biodiversity, sehingga pemanfaatan dapat berkesinambungan. Berkelanjutan secara sosial mensyaratkan bahwa kegiatan pengelolaan ikan hendaknya dapat menciptakan pemerataan hasil, mobilitas sosial, kohesi sosial, partisipasi masyarakat, pemberdayaan masyarakat, identitas sosial dan pengembangan kelembagaan. Sedang keberlanjutan ekonomi berarti bahwa kegitan pengelolaan dapat membuahkan pertumbuhan ekonomi, pemeliharaan kapital dan penggunaan sumberdaya serta investasi secara efisien. Mengingat begitu besarnya peranan terumbu karang bagi manusia dan untuk mencegah kerusakannya, maka pengelolaan ekosistem terumbu karang tidak lepas dari beberapa aspek sebagai berikut Supriharyono 2000 : 1. Pertimbangan fisik, pengelolaan ekosistem terumbu karang meliputi area lokasi, kondisi geologis, tipe arus pasang surut utama didaerah tersebut dan gambaran awal lokasi 2. Pertimbangan biologis, meliputi kondisi biota dalam penyebaran, kelimpahan, komposisi; perubahan, indikator kerusakan, indikator pemanfaatan dan eksploitasi; pertimbangan khusus pada lokasi pembesaran atau pemijahan spesies langka yang endemik dan ekonomis. 3. Pertimbangan sosio-ekonomis, meliputi pemanfaatan ekosistem terumbu karang; konflik faktual dan potensial yang akan terjadi diantara pemanfaat. 4. Pertimbangan budaya, meliputi asal usul pemanfaat ekosistem terumbu karang secara tradisional; tradisi pemanfaatan; perubahan konsep pemanfaatan secara tradisional ke modern.

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di perairan pesisir selatan Teluk Kupang,Nusa Tenggara Timur, yang dilaksanakan dari bulan Mei-Juni 2010.Stasiun pengambilan data ditetapkan pemilihan lokasi pada kriteria Tutupan Karang Hidup berdasarkan Gomez dan Yap 1988 yaitu : kondisi baik, kondisi sedang dan kondisi buruk. Stasiun pengambilan data terdiri dari 7 stasiun yaitu: Otan, Uiasa, Tanjung Uikalui, Hansisi, Pulau Kambing, Bolok dan Pasir Panjang Gambar 2. Gambar 2. Peta lokasi penelitian

3.2 Alat dan Bahan Penelitian

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini secara umum dibagi menjadi dua bagian, yaitu : 1 Peralatan pengukuran parameter fisika-kimia perairan dan 2 peralatan untuk pengamatan komunitas ikan ekor kuning dan terumbu karang. Peralatan untuk mengukur parameter fisika-kimia seperti disajikan pada Tabel 1. Y Tg. Karosso Tg. Karterbileh Tg. Kolowale Tg. Kopondai Tg. Kurong Tg. Kurubaja Tg. Leur Tg. Lie Tg. Lisamu Hansisi Otan Uiasa Tj. Uikalui Bolok P. Kambing Pasir Panjang 1 °2 1 °1 5 1 0° 1 1 °5 10 °2 1 °1 5 1 °1 1 °5 123°20 123°25 123°30 123°35 123°40 123°20 123°25 123°30 123°35 123°40 Bujur Timur L in ta n g S e la ta n L A U T IM OR L ESTE K A B . A L OR K A B . B E L U K AB . E ND E K A B . N G AD A K AB . S I K K A K OT A KU P AN G K A B . K U PA N G K A B . L E MB A T A K A B . N A GA K EO K A B . M A NG G AR A I K AB . R OT E - N D A O K A B . S U MB A BA R A T K A B . S U MB A T IM U R K AB . F L O R ES T IMO R K A B . M A NG G AR A I BA R AT K AB . T I M O R T E NG A H U T AR A K AB . T I M O R T E NG A H S E L AT A N K AB . K UP A NG B a a S o e E n d e M b a y R u te n g A ta m b u a M a u m e r e K a la b a h i L o w e la b a W a in g a p u L a r a n tu k a W a ik a b u b a k K a fe me n a n u L a b u a n B a jo N a g a K e o L A U S A M U L A U T T IMO R L E S T E S e l a t S e l P . S awu P . N d ao P . S emau P . S o l o r P . R in ca P . Rai ju a P . P an tar P . Ko m o d o P . A d o n a ra P. R OTI P . A LOR P. S U M BA P . TI M OR P. F LO RES P. L O M BIE M OV . SA T ENG GAR A B ARAT PROV . NUSA T ENG GAR A T IMU R 1 ° 8 ° 1 ° 8 ° 120° 122° 124° 120° 122° 124° Kabupaten Jalan Sungai Dua Garis Sungai Satu Garis Ibu kota : x { NEGARA Y PROVINSI Stasiun Penelitian Terumbu Karang Lamun Mangrove Permukiman Sumber : - Peta Digital Indonesia, BAKOSURTANAL, 2004 - Direktorat Pulau-Pulau Kecil Ditjen KP3K - DKP - Direktorat Pesisir Lautan Ditjen KP3K - DKP - MCRMP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN Tahun 2010 Pusat Data dan Informasi Geografis Ditjen. Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Insert Peta : PETA LOKASI PENELITIAN PESISIR SELATAN TELUK KUPANG DAN SEKITARNYA Skala 1 : 200.000 N E W S 5 5 10 Km Tabel 1. Alat ukur parameter fisika-kimia perairan No Jenis Alat Parameter Satuan 1 Deep Gauge Kedalaman m 2 Secchi disc Kecerahan 3 Thermometer Suhu o C 4 Refraktometer Salinitas o oo 5 Floating drough Kecepatan arus mdt 6 Kompas Arah arus 7 pH meter pH - Peralatan yang digunakan dalam pengamatan ekosistem terumbu karang dan populasi ikan ekor kuning terdiri dari alat selam self contain underwater breathing aparatus SCUBA, global positioning system GPS, kapal motor, rollmeter 50 m, sabak dan pensil, kamera bawah air. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku identifikasi karang Suharsono 2004 dan buku identifikasi ikan Allen 2000; Kuiter 1992. Dalam identifikasi jenis makanan dalam perut ikan digunakan botol dan bahan pengawet formalin 4.

3.3 Jenis Data yang Dikumpulkan

Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, dimana dilakukan pengamatan secara seksama pada objek pengamatan di lapangan.Adapun jenis data yang dikumpulkan adalah berupa data primer yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif.Jenis data primer yang dikumpulkan yaitupersentase penutupan karang, kelimpahan ikan ekor kuning, jenis makanan yang dikonsumsi ikan ekor kuning dan parameter lingkungan. 3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Kondisi Terumbu Karang Dalam rangka medapatkan kondisi terumbu karang yang sesuai dengan kriteria Gomez Yap 1988, dilakukan pemantauan awal dengan menggunakan metode manta tow. Setelah stasiun dipastikan, maka kondisi terumbu karang diamati dengan metode transek garis menyinggung line intercept transect method mengikuti English et al. 1997. Setiap lokasi diambil titik koordinatnya menggunakan GPS.