Rekomendasi Pengelolaan Terumbu Karang dan Ikan ekor Kuning

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian kelimpahan ikan ekor kuning pada ekosistem terumbu karang di perairan pesisir selatan Teluk Kupang dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Kondisi terumbu karang di perairan pesisir selatan Teluk Kupang termasuk dalam kondisi sedang dengan tutupan karang hidup sebesar 35.71 dengan kisaran 10.67 - 70.33. 2. Keterkaitan kelimpahan ikan ekor kuning dengan ekosistem terumbu karang dicirikan dengan keberadan arcropora branching ACB, coral massive CM dan dead coral with algae DCA. 3. Kelimpahan ikan ekor kuning terkait erat dengan kelimpahan plankton sebagai makanannya pada perairan

5.2 Saran

Melihat kondisi terumbu karang yang ada di perairan pesisir selatan Teluk Kupang perlu segera untuk dilakukan rehabilitasi terumbu karang dengan teknik yang tepat karena di hampir stasiun didominasi substrat patahan karang dimana merupakan substrat yang labil untuk penempelan dan pertumbuhan karang baru. DAFTAR PUSTAKA Adrim M. 1993. Pengantar studi ekologi komunitas ikan karang dan metode pengkajiannya. Materi kursus pelatihan motodologi penelitian penentuan kondisi terumbu karang. Puslitbang Oseanologi LIPI.54 p. Aktani U. 2003. Fish Communities as related to substrat charPublisher the cteristics in the coral reefs of Kepulauan Seribu Marine National Park, Indonesia, five years after stopping blast fishing practices. Disertation. Universitat Bremen. Bremen. Alpert G. 2004. Managing The Wild : Should Stewards be Pilot. Frontiers in Ecology and The Environment, Issue No. 9, Vol. 2 : 494-495. Allen GR, Steen R, Allen M. 1998. Aguide to angelfish and butterflyfishes. Odissey Publishing and Tropical Reef research, pp. 250. Allen GR, 1999. Marine Fishes of South-East Asia. Periplus Eitions HK Ltd. Singapore.292 pp. Anonim 2003. Makalah rencana zonasi Teluk Kupang dab Teluk Wini Timor Tengah Utara Tropical Reef research. Kerjasama BAPPEDA Nusa Tenggara Timur dan Jurusan Perikanan dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana Barnes RSK dan Hughes. 1990. An Introduction to Marine Biology. Blackweel Scientific Publisher. London Bawole R. 1998. Distribusi spasial ikan Chaetodontidae dan peranannya sebagai indikator kondisi terumbu karang di perairan Teluk Ambon. [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Bell JD dan Galzin R. 1984. Influence of Life Coral Cover on Coral Reef-Fish Communities. Marine Ecology Progress Series. 15;265-274. Bengen DG. 2000. Teknik Pengambilan Contoh dan Analisis data Biofisik Sumberdaya Pesisir. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.IPB Bogor. Bengen DG. 2005. Merajut Keterpaduan Pengelolaan Sumberdaya pesisir dan laut kawasan timur indonesia bagi pembangunan kelautan berkelanjutan. Disajikan pada seminar Makassar maritime meeting. Makassar. Bishop JE.1973. Limnology of Small Malayan River Gomak. Dr. We. Junk. V.B. Publisher the Haque: 485 hlm. Bouchon-Navaro Y, Boucon C, Harmelin-Vivien ML. 1985. Impact of coral degradation on a Cheatodontid fish assemblage. Proceedings of the 5 th International Coral Reeef Congress, Tahiti 5:427-432. Boyd CE, Kopler EL. 1979. Water quality management in pond fish culture. Research and Development series No. 22. International Center for Aquaculture, Agriculture Experiment Station. Alabama: Auburn University. 30 hlm. Carpenter KE. 1988. FAO species catalogue. Vol.8. Fusilier fishes of the word. An annotated and illustrated catalogue of caesionid species known to date. FAO Fish. Synop. 8125:75p. Chabanet P, Ralambondrainy H, Amanieu M, Faure G, Galzin R. 1997. Relationships between coral reef substrata and fish. Coral Reefs 16:93-102 Chabanet P, Lentourneur Y. 1995. Spatial Pattern of Size Distribution of Four Fishes on reunion Coral Reef Flats. Hydrobiologia 300301:299-308 Choat JH, Bellwood. 1991. Interactions amongs herbivorous fishes on a coral reef: influence of spatial variation. Marine Biology 89: 221-234. Cowen RK. 1991. Larval dispersal and retention and consequences for population connectivity, p. 149-170. Di dalam: Sale PF, editor. Coral reef fishes: Dynamics and diversity in a complex ecosystem. Academic Press, London. Dahuri R, Jacub R, Sapta P.G dan MJ Sitepu. 1996. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Pradnya Paramita. Jakarta. 305 hal. Dahuri R. 1999. Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Terumbu Karang Indonesia. Makalah Lokakarya Pengelolaan dan IPTEK Terumbu Karang, 22-23 Nopember 1999. LIPI. Jakarta. Dahuri R. 2000. Pendayagunaan Sumberdaya Kelautan untuk Kesejahteraan Masyarakat. LISPI. Jakarta. Dartnal AJ and Jones M. 1986. A Manual Survey Method for Living Resources in Coastal Area. ASEAN.Australia Cooperative Program in Marine Science, Australia Institute of Marine Science. Dirjen Perikanan. 1975. Buku Statistik Perikanan. Departemen Pertanian. Jakarta. Djohani R. 1997. Abatement of Destructing Fishing Practices in Indonesia; Vho Will Pay ? In Coral Reefs: Challenges and Opportunities for Sustainable Management M.E. Hatziolos, A.J. Hooten, and M. Fodor, eds, pp. 25-29. The World Bank and The International Center for Living and Aquatic Resource Management. Effendi H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Kanisius. Jakarta. Hlm 57-59. Djamali A, Hutomo M, Burhanuddin, dan Martosewojo S. 1986. Sumberdaya Ikan Kakap Lates calcalifer dan Bambangan Lutjanus sp. di Indonesia. LIPI Jakarta. English SC, Wilkinson, dan Baker V. 1994. Survey Manual for tropical Marine Resources. ASEAN-Australia Marine Science Project: Living Coastal Resources. Australian Institut of Marine Science. Fishbase 2010. www.fishbase.org Gerking SD. 1994. Feeding ecology of fish. Academic Press. San Diego. USA Gomez ED, Yap HY. 1988. Monitoring reef Condition In: Kenchington RA, Hudson BET, editor. Coral Reef Management Handbook. Jakarta: UNESCO regional office science and technology for South East Asia. Pp 187–195. Gunarso W. 1995. Komoditi Ekspor Kakap Merah di Indonesia. Diktat Unpublished. FPIK. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Hixon MA. 2009. Coral reef fishes. Oregon State University, Corvallis, OR. USA. Hourigan, Timothy, Tricas C, Reese ES. 1988.Coral Reef Fishes as Indicator of environmental Stress in Coral Reefs. Marine Organisms as Indicator. Springer-Verlaag. 107-135. Hubbard D. 1997. Reef as Dynamic System, in: Birkeland, C. ed Life and Dead of Coral Reef. New York: Chapman and Hall. 43-67 pp. Huet M. 1971. Texs Book of Culture Breeding and Cultivation of Fish. London: Fishing News. 490 hlm. Hutomo. 1986. Method of Sampling Coral Reef Research Method and Management. Vol II. SEAMEO-BIOTROP. Bogor. H 37-53. Hutomo M. 1993. Pengantar Studi Ekologi Komunitas Ikan Karang dan Metode Pengkajiannya. Puslitbang Oseanologi. LIPI. Jakarta. Jones GP, Mark IM, Maya S dan Jannele VE. 2004. Coral Decline Threatens Fish Biodiversity in Marinee Reserves. Proceeding of national Academy of Sciences og the United States of America 10121: 8251-8253. Kementrian Lingkungan Hidup 2004. Kepmen LH No. 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut. Jakarta. Kottelat M, Whitten AJ, Kartikasari SN, Wirjoatmojdo S. 1993. Freswater fishes of Western Indonesia and Sulawesi, Indonesia: Periplus editions HK Ltd. 293 hlm.