124 pembeli berpikir untuk dampak keamanan dalam pengambilan barang ke
wilayah ini. Sehingga berpengaruh pada persediaan ikan lele sangkuriang di kolam-kolam budidaya. Yaitu ikan akan terlambat diambil dan pertumbuhan
semakin besar. 6
Pengaruh produk substitusi Komoditas substitusi untuk produk ikan lele ini beraneka macam ragamnya
meliputi komoditas sektor peternakan seperti daging sapi, kambing, unggas, komoditas sektor pertanian seperti tahu, tempe serta dari sktor perikanan
sendiri seperti perikanan laut yaitu tuna, cakalang, kerapu dan lain sebagainya sedangkan dari perikanan tawar sendiri seperti ikan bawal, nila, gurame.
Beraneka macam produk substitusi ini memberikan banyak pilihan bagi konsumen, sehingga akan membagi pilihan konsumen.
Peluang dan ancaman tersebut dapat dilihat secara ringkas dalam Tabel 8.
Tabel 8 . Hasil Analisis Lingkungan Eksternal
Indikator Peluang
Ancaman Ekonomi
1. Kenaikan BBM dan TDL
2. Harga pakan mahal
Sosial, Budaya, Demografi dan
Lingkungan 1.
Meningkatnya minat
masyarakat terhadap ikan lele 2.
Akses jalan dan transportasi 3.
Isu flu burung dan antraks 1.
Cuaca dan iklim 2.
Hama dan penyakit Politik,
Pemerintahan dan Hukum
1. Peraturan pemerintah dan
dinas terkait 1.
Stabilitas politik dan keamanan Teknologi
1. Penerapan manejemen pakan
Kompetitif 1.
Pengaruh adanya
produk substitusi
Sumber : Data Primer
7.3. Analisis Matriks IFE Internal Factors Evaluation
Matriks IFE digunakan untuk mengetahui seberapa besar peranan faktor- faktor internal yang terdapat pada perusahaan. Matriks IFE disusun berdasarkan
hasil identifikasi dari kondisi internal usaha budidaya ikan lele di kecamatan Ciampea berupa kekuatan dan kelemahan yang selanjutnya akan dihitung dengan
rating dan pembobotan. Analisis matriks IFE menghasilkan lima kekuatan dan enam kelemahan
internal pembudidaya ikan lele sangkuriang di kecamatan Ciampea Bogor. Kekuatan tersebut antara lain proses produksi yang baik, sarana dan prasarana
125 memadai, produk yang dihasilkan berkualitas, harga yang diberikan sesuai dengan
produk yang dihasilkan serta lokasi yang strategis. Sedangkan enam kelemahannya seperti tenaga kerja kurang terampil, kurangnya insentif karyawan,
promosi yang kurang, kecukupan modal jangka pendek, kemampuan usaha menghasilkan modal jangka panjang serta persediaan bahan baku.
Pembobotan yang dilakukan terhadap indikator kekuatan dan kelemahan dilakukan dengan metode perbandingan berpasangan paired comparison.
Penilaian bobot dan rating untuk faktor internal dijelaskan di Lampiran 4 dan Lampiran 5. Hasil pengolahan matriks IFE dapat dilihat pada Tabel 9.
Berdasarkan matriks IFE pada Tabel 9 diperoleh total skor bobot sebesar 2,755. Nilai ini mengindikasikan bahwa usaha budidaya ikan lele di kecamatan
Ciampea berada pada posisi diatas rata-rata yang berarti pembudidaya memiliki posisi internal yang kuat. Hal ini menunjukkan pembudidaya memiliki kekuatan
yang besar dan mampu mengatasi kelemahan usahanya.
Tabel 9 . Matriks IFE Internal Factors Evaluation usaha budidaya ikan lele di
kecamatan Ciampea
Faktor Internal Kunci Bobot
Rating Nilai
Tertimbang
Kekuatan 1.
Produk yang dihasilkan berkualitas 2.
Lokasi yang strategis 3.
Harga sesuai dengan produk yang dihasilkan 4.
Sarana dan parasarana yang memadai 5.
Proses produksi yang baik 0,077
0,091 0,095
0,091 0,091
4 4
4 3
4 0,309
0,363 0,381
0,272 0,363
Kelemahan
1. Promosi yang kurang
2. Kecukupan modal jangka pendek
3. Kemampuan usaha menghasilkan modal
jangka panjang 4.
Persediaan bahan baku 5.
Karyawan kurang terampil 6.
Insentif karyawan 0,045
0,118 0,127
0,105 0,105
0,055 1
2 2
2 2
2 0,045
0,236 0,254
0,209 0,209
0,109
Total
2,755
Sumber : Data Primer
Analisis Matriks IFE menunjukan faktor strategis internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan pembudidaya ikan lele sangkuriang di kecamatan
126 Ciampea Bogor. Bobot faktor harga yang diberikan sesuai dengan produk yang
dihasilkan memperoleh bobot yang tertinggi sebesar 0,095 mengindikasikan bahwa faktor ini merupakan kekuatan utama usaha budidaya ikan lele di
kecamatan Ciampea. Kelemahan utama yang dimiliki usaha budidaya ikan lele di kecamatan
Ciampea adalah kemampuan usaha tersebut menghasilkan modal jangka panjang dengan peringkat 0,127 dan skor bobot tertinggi pada faktor kelemahan yaitu
0,254. Hal ini menyebabkan penekanan-penekanan biaya produksi. Kelemahan kedua adalah faktor kecukupan modal jangka pendek dengan skor bobot 0,118.
7.4. Analisis Matriks EFE External Factors Evaluation