103 5
Cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasilnya dalam sel strategi SO.
6 Cocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasilnya
dalam sel strategi WO. 7
Cocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasilnya dalam sel strategi ST.
8 Cocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catat
hasilnya dalam sel strategi WT.
Faktor Internal IFE
Faktor Eksternal EFE
Kekuatan S Daftar Kekuatan Internal
1. 2.
... Kelemahan W
Daftar Kelemahan Internal 1.
2. ...
Peluang O Daftar Peluang Eksternal
1. 2.
... Strategi SO
Gunakan keluatan untuk memanfaatkan peluang.
Strategi WO
Atasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang.
Ancaman T Daftar Ancaman Eksternal
1. 2.
... Strategi ST
Gunakan kekuatan untuk menghindari ancaman.
Strategi WT
Minimalkan kelemahan dan hindari ancaman.
Gambar 4 . Matriks SWOT
Sumber : David, 2004
4.4.3. Pengambilan Keputusan
Pada tahap ini akan ditentukan strategi pemasaran terbaik dari beberapa alternatif strategi yang muncul dari matriks SWOT. Selanjutnya, penentuan
strategi terbaik bagi usaha budidaya ikan lele sangkuriang ini akan dihasilkan berdasarkan hasil analisis menggunakan matriks QSP Quantitative Strategic
Planning Matrix.
1. Matriks Quantitative Strategic Planning QSP
Matriks QSP adalah alat yang memungkinkan penyusun strategi untuk mengevaluasi alternatif strategi secara objektif, berdasarkan faktor keberhasilan
kunci internal dan eksternal yang telah diidentifikasi sebelumnya David, 2004. Secara konsep QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi
berdasarkan seberapa jauh faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal dimanfaatkan atau diperbaiki. Daya tarik relatif dari masing-masing strategi dalam
104 satu set alternatif dihitung dengan menentukan pengaruh kumulatif dari masing-
masing faktor keberhasilan kunci eksternal dan internal. Jumlah set alternatif strategi yang dimasukkan dalam QSPM bisa berapa saja, jumlah strategi-strategi
dalam satu set juga bisa berapa saja, tetapi hanya strategi dalam set yang sama yang dapat dievaluasi satu sama lain.
Langkah-langkah dalam pengembangan matriks QSP yaitu: 1.
Membuat daftar peluangancaman eksternal dan kekuatankelemahan internal kunci di kolom kiri dalam QSPM.
2. Berikan bobot untuk masing-masing faktor internal dan ekternal. Bobot ini
identik dengan matriks EFE dan IFE. 3.
Evaluasi matriks tahap 2 pencocokan, dan identifikasi alternatif strategi yang harus dipertimbangkan organisasi untuk diimplementasikan. Catat
strategi-strategi ini pada baris atas dari QSPM. Kelompokkan strategi ke dalam set yang independen jika memungkinkan.
4. Tentukan Nilai Daya Tarik Attractiveness Scores-AS yaitu angka yang
mengidentifikasikan daya tarik relatif dari masing-masing strategi dalam set alternatif tertentu. Nilai daya tarik harus diberikan untuk masing-
masing strategi untuk mengidentifikasikan daya tarik relatif dari satu strategi atas strategi lainnya, dengan mempertimbangkan faktor tertentu.
jangkauan untuk nilai daya tarik adalah: 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = cukup menarik dan 4 = sangat menarik.
5. Hitunglah total nilai daya tarik Total Attractiveness Score-TAS yang
didapat dari perkalian bobot dengan nilai daya tarik AS dalam masing- masing baris. Total nilai daya tarik mengindikasikan daya tarik relatif dari
masing-masing alternatif strategi, dengan hanya mempertimbangkan pengaruh faktor keberhasilan kunci internal atau eksternal terdekat.
6. Hitung penjumlahan total nilai daya tarik STAS. Tambahkan total nilai
daya tarik TAS dalam masing-masing kolom dari QSPM. Penjumlahan total nilai daya tarik STAS mengungkapkan strategi mana yang paling
menarik dari setiap set alternatif. Nilai yang lebih tinggi mengindikasikan strategi yang lebih menarik, mempertimbangkan semua faktor internal dan
eksternal yang relevan yang dapat mempengaruhi keputusan strategis.
105
Tabel 6. Matriks QSP
Faktor-faktor Sukses Kritis
Bobot Alternatif Strategi
Strategi 1 Strategi 2
Strategi 3 AS
TAS AS
TAS AS
TAS
Faktor-faktor Kunci Internal
1. 2.
...
Total Bobot 1,0
Faktor-faktor Kunci Eksternal
1. 2.
...
Total Bobot 1,0
Jumlah Nilai TAS
Sumber: David, 2004
106
V KEADAAN UMUM
5.1. Letak Geografis
Usaha pembesaran ikan lele terletak di kecamatan Ciampea kabupaten Bogor provinsi Jawa Barat. Kecamatan yang berpenduduk 140.944 jiwa ini
memiliki luas daerah mencapai 3.062,50 Km
2
. Kecamatan ini berjarak dari ibu kota kabupaten 21 km dan jarak dari ibu kota provinsi sekitar 139 km. Secara
geografis kecamatan ini mempunyai batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara
: Kecamatan Rancah Bungur Sebelah Barat
: Kecamatan Cibungbulang Sebelah Selatan
: Kecamatan Pamijahan dan kecamatan Cibungbulang Sebelah Timur
: Kecamatan Dramaga Ditinjau dari segi topografinya, lokasi kecamatan ini termasuk dataran
tinggi dengan ketinggian dari permukaan laut sekitar 300 m. Daerah ini termasuk daerah yang beriklim tropis dengan 2 musim yakni, musim hujan dan musim
kemarau dengan curah hujan mencapai 200,1 mmbulan. Sehingga untuk memperoleh sumber air cukup melimpah baik berasal dari sungai maupun dari
sumur bor yang terdapat di daerah ini. Dengan kondisi lingkungan tersebut, maka daerah ini sangat potensial
untuk kegiatan budidaya perikanan baik pembenihan maupun pembesaran. Hal ini disebabkan selain mudah dalam penyediaan air juga didukung dengan kemudahan
dalam penyediaan sarana dan prasarana seperti : sumber listrik, sarana transportasi, dan daerah pemasaran.
5. 2. Sosial Ekonomi
Kecamatan Ciampea terdapat 13 Desa diantaranya : Ciampea Udik, Cinangka, Cibuntu, Cicadas, Tegal Waru, Bojong Jengkol, Cihideung Udik, Ciheudeng Ilir,
Cibanteng, Bojong Rangkas, Cibadak, Benteng, serta Ciampea. yang mayoritas