Konsep Jalur Wisata HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Data dan Analisis

pengelolaan kawasan PTB. Konsep sirkulasi di kawasan perencanaan dapat dilihat pada Gambar 45.

b. Konsep Jalur Wisata

Konsep jalur wisata di PTB berupa jalur interpretatif yang memiliki nilai edukatif dan rekreatif. Konsep jalur wisata di PTB diharapakan dapat memberikan pengalaman dan pemahaman tentang pentingnya ekosistem pesisir bagi keberlanjutan lingkungan dan wisata. Untuk memenuhi tujuan tersebut maka dibuat alternatif paket wisata yang dapat dipilih oleh wisatawan yang berkunjung ke kawasan ini. Paket wisata tersebut merupakan gabungan dari beberapa tema kecil jalur interpretasi Tabel 12. Dengan demikian wisatawan akan lebih terarahkan dalam menikmati objekatraksi wisata yang disediakan oleh pengelola kawasan PTB. Konsep jalur wisata dibuat berdasarkan tema pemberdayaan dan pengembangan potensi alam dan budaya. Tema tersebut sebagai dasar dalam pengembangan tema-tema kecil yang merupakan pilihan objek dan paket wisata. Rencana jalur wisata dapat dilihat pada Gambar 46. Adapun atraksi wisata pada masing-masing jalur wisata dapat dilihat pada Tabel 13. G ambar 44. K onsep Ru ang Tabel 12. Tema jalur interpretasi No. Tema Zona Objek Wisata Kegiatan Wisata 1 Ekosistem Mangrove dan Tambak Silvofishery • Hutan Mangrove • Jalur PerahuSampan • Menara Pandang • Papan Intip • Tambak Silvofishery • Galeri Silvofishery • Pusat Olahan • Trekking • PengamatanEdukasi Ekosistem Mangrove • Bird Watching • Bersampan • PengamatanEdukasi Tambak • Wisata Kuliner 2 Nursery and Composting Area • Nursery • Area Pembibitan • Kolam Pembibitan • Composting Zone • Galeri Kompos • PengamatanEdukasi Area Nursery • PengamatanEdukasi Area Pembibitan • Simulasi Penanaman Mangrove • Simulasi Pembibitan Mangrove dan Non- Mangrove • PengamatanEdukasi Area Pengkomposan 3 Alam Kreasi, Budaya, dan Kuliner • Area Outbond • Galeri Alam • Outdoor Classroom • Budaya Karawang • Kegiatan Outbond • Edukasi Alam • Menonton Film tentang Budaya • Dangdutan • Tari Jaipong • Pencak Silat • Topeng Banjet • Karawitan • Wayang Golek • Calung • Angklung • Wisata Kuliner 4 Pusat Penelitian • Pusat Penelitian Mangrove • Pusat Penelitian dan Pengembangan Olahan Mangrove • Galeri Hasil Olahan Mangrove • Pusat Penelitian Tambak Silvofishery • Pusat Penelitian Kompos • Area Nursery • PengamatanEdukasi Area Penelitian Mangrove, Olahan Mangrove, Silvofishery , Kompos dan Nursery Gambar 45 . Konsep Sirk ulasi 88 Gambar 46. Konsep Jalur Wisata 89 Tabel 13. Deskripsi rute jalur wisata No. Area Perhentian Durasi Keterangan Jarak Antar Perhentian Waktu Tempuh Fasilitas Interpretasi Media Fasilitas Wisata I EKOSISTEM MANGROVE DAN TAMBAK SILVOFISHERY Jarak Tempuh: 3.045 meter, Waktu Tempuh: 5 jam 45 menit Tujuan: Mengenal dan mempelajari ekosistem mangrove vegetasi dan satwa dan kombinasinya dengan areal tambak 1 Area Briefing 10 menit Briefing 200 meter 3 menit - Lawn , gerbang masuk, dan pos jaga 2 Halte Mobil Wisata 5 menit Layanan pengantar 37 meter 1 menit Papan informasi Halte dan mobil listrik 3 Gerbang Masuk 1 menit Memasuki areal hutan mangrove 550 meter 5 menit Leaflet, peta, dan papan informasi Dek, gerbang masuk, dan pos jaga 4 Papan Intip 1 10 menit Rest area, pengamatan burung 83 meter 2 menit Leaflet, peta, dan papan informasi Papan intip, tempat duduk, tempat sampah, board walk, signing, dan teropong 5 Menara Pandang Timur 15 menit Rest area, pengamatan area mangrove 130 meter 2 menit Leaflet, peta, dan papan informasi Menara pandang, tempat duduk, tempat sampah, board walk, signing, teropong, dan toilet organik 6 Dermaga Perahu 15 menit Rest area, persiapan naik perahusampan 335 meter 5 menit Papan informasi Dermaga, board walk, dan signing 7 Jalur Sampan 35 menit Pengamatan ekosistem mangrove jalur air - - Leaflet, peta, dan pemandu Perahusampan, pemandu, pelampung, dan jalur air 8 Rest Area 1 10 menit Rest area , informasi interpretasi 300 meter 5 menit Papan informasi Tempat duduk dan tempat sampah 9 Menara Pandang Tengah 15 menit Rest area, pengamatan area mangrove 167 meter 2 menit Leaflet, peta, dan papan informasi Menara pandang, tempat duduk, tempat sampah, board walk, signing, teropong, dan toilet organik 10 Rest Area 2 10 menit Rest area , informasi interpretasi 236 meter 3 menit Papan informasi Tempat duduk dan tempat sampah 11 Papan Intip 2 10 menit Rest area, pengamatan burung 260 meter 4 menit Leaflet, peta, dan papan informasi Papan intip, tempat duduk, tempat sampah, signing, dan teropong 89 90 Lanjutan Tabel 13. Deskripsi rute jalur wisata 12 13 Rest Area 3 Menara Pandang Barat 10 menit 15 menit Rest area , informasi interpretasi Rest area , pengamatan area mangrove 200 meter 219 meter 3 menit 3 menit Papan informasi Leaflet , peta, dan papan informasi Tempat duduk dan tempat sampah Menara pandang, tempat duduk, tempat sampah, teropong, dan toilet 14 Gerbang Keluar Areal Mangrove 5 menit Briefing dan keluar dari areal hutan mangrove 108 meter 2 menit - Dek, gerbang keluar, signing, dan pos jaga 15 Rest Area 4 10 menit Rest area, informasi interpretasi 150 meter 2 menit Papan informasi Shelter, tempat duduk, dan tempat samaph 16 Tambak Silvofishery 30 menit Mengamati dan mempelajari area dan kegiatan pengamatan tambak silvofishery 10 meter 1 menit Papan informasi Areal tambak silvofishery 17 Rest Area 5 10 menit Rest area, informasi interpretasi 150 meter 2 menit Papan informasi Shelter, tempat duduk, dan tempat sampah 18 Galeri Silvofishery 20 menit Mengamati dan mempelajari tambak silvofishery 215 meter 3 menit Papan informasi Gedung galeri, pedestrian path, tempat duduk, dan tempat sampah 19 Pusat Olahan Hasil Tambak Silvofishery 60 menit Rest area, menikmati hasil olahan tambak silvofishery 37 meter 1 menit - Dek, tempat duduk, warung makan, tempat sampah, dan toilet organik Total: 292 menit 3.045 meter 53 menit II NURSERY DAN AREA PENGOMPOSAN Jarak Tempuh: 1.367 meter, Waktu Tempuh: 2 jam 38 menit Tujuan: Mengenal dan mempelajari integrasi mangrove dengan fungsi area nursery dan pengomposan 1 Halte Mobil Wisata 5 menit Layanan pengantar 47 meter 1 menit Papan informasi Halte dan mobil listrik 2 Gedung Penelitian Kompos 20 menit Mempelajari hasil dan kegunaan pengomposan 875 meter 2 menit Papan informasi Gedung penelitian, signing, tempat duduk, dan tempat sampah 90 91 Lanjutan Tabel 13. Deskripsi rute jalur wisata 3 4 Area Pengomposan Area Pengepakan dan Pengiriman 30 menit 20 menit Mempelajari proses pengomposan Mempelajari proses pasca panen kompos 50 meter 10 meter 1 menit 1 menit Leaflet, papan informasi Leaflet, papan informasi Area pengomposan dan perlengkapan wisatawan baju khusus Gedung pengepakan 5 Rest Area 10 menit Rest area, informasi interpretasi 170 meter 3 menit Papan informasi Shelter, tempat duduk, dan tempat sampah 6 Nursery 15 menit Mempelajari hasil dan kegunaan area nursery 130 meter 2 menit Leaflet, peta, dan papan informasi Gedung pusat nursery 7 Area Media Tanam 15 menit Mempelajari proses pembuatan media tanam 70 meter 1 menit Leaflet, peta, dan papan informasi Area pembuatan media tanam 7 Area Percontohan Pembibitan Mangrove 30 menit Mempelajari proses pembibitan dan praktik pembibitan mangrove 50 meter 1 menit Papan informasi Kolam pembibitan, perlengkapan wisatawan baju khusus, peralatan perbanyakanpembibitan 8 Area Percontohan Penanaman Mangrove 45 menit Mempelajari proses penanaman dan praktik penanaman mangrove 25 menit 1 menit Papan informasi Kolam penanaman, perlengkapan wisatawan baju khusus, dan peralatan penanaman 9 Area pengepakan dan pengiriman 15 menit Mempelajari proses pasca panen kompos 10 meter 1 menit Leaflet, papan informasi Gedung pengepakan Total: 185 menit 1.367 meter 13 menit III PUSAT PENELITIAN Jarak Tempuh: 1.410 meter, Waktu Tempuh: 3 jam 33 menit Tujuan: Mengenal dan mempelajari berbagai pusat penelitian yang terkait dengan mangrove 1 Area Briefing 10 menit Briefing 200 meter 3 menit - Lawn , gerbang masuk, dan pos jaga 2 Halte Mobil Wisata 5 menit Layanan pengantar 37 meter 1 menit Papan informasi Halte dan mobil listrik 3 Pusat Penelitian Silvofishery 20 menit Mempelajari sistem silvofishery 160 meter 2 menit Leaflet, peta, dan papan informasi Gedung penelitian, dek, dan pos jaga 4 Contoh Jenis Tambak Silvofishery 20 menit Mempelajari jenis-jenis sistem silvofishery 50 meter 1 menit Leaflet, peta, dan papan informasi Areal tambak silvofishery 5 Pusat Penelitian Olahan Mangrove 30 menit Mempelajari produk sampinganolahan nya 130 meter 2 menit Leaflet, peta, dan papan informasi Gedung penelitian, dek, dan pos jaga 6 Galeri Hasil Olahan 20 menit Pameran dan mencoba 70 meter 1 menit Leaflet, peta, dan Gedung galeri, dek, dan pos jaga 91 92 Mangrove hasil olahan mangrove papan informasi 7 Gedung Penelitian Kompos 20 menit Mempelajari hasil dan kegunaan pengomposan 165 meter 3 menit Papan informasi Gedung penelitian, jalur kendaraan wisata, mobil wisata, signing, tempat duduk, dan tempat sampah 8 Area Pengomposan 30 menit Mempelajari proses pengomposan 50 meter 1 menit Leaflet, papan informasi Area pengomposan dan perlengkapan wisatawan baju khusus 9 Area Pengepakan dan Pengiriman 20 menit Mempelajari proses pasca panen kompos 10 meter 1 menit Leaflet, papan informasi Gedung pengepakan 10 Pusat Penelitian Mangrove 20 menit Mempelajari mangrove 195 meter 3 meter Leaflet, peta, dan papan informasi Gedung penelitian, dek, dan pos jaga Total: 195 menit 1.410 meter 18 menit IV ALAM KREASI, BUDAYA, DAN KULINER Jarak Tempuh: 2.667 meter, Waktu Tempuh: 6 jam 51 menit Tujuan: Mengenal dan mempelajari budaya daerah serta bermain di alam terbuka 1 Halte Mobil Wisata 5 menit Layanan pengantar 37 meter 1 menit Papan informasi Halte dan mobil listrik 2 Rest Area 1 10 menit Rest area, briefing, dan informasi interpretasi 485 meter 2 menit Papan informasi Jalur kendaraan wisata, mobil wisata, signing , tempat duduk, dan tempat sampah 6 Rest Area 2 10 menit Rest area, informasi interpretasi 200 meter 3 menit Papan informasi Shelter, tempat duduk, dan tempat sampah 7 Rest Area 3 10 menit Rest area, informasi interpretasi 200 meter 3 menit Papan informasi Shelter, tempat duduk, dan tempat sampah 8 Permukiman Warga Pesisir 30 menit Rest area, informasi interpretasi 120 meter 2 menit Leaflet, peta, dan papan informasi Gerbang masuk permukiman dan pedestrian path 9 Rest Area 4 10 menit Rest area, informasi interpretasi 300 meter 4 menit Leaflet, peta, dan papan informasi Shelter, tempat duduk, dan tempat sampah 10 Rest Area 5 10 menit Rest area, informasi interpretasi 200 meter 3 menit Papan informasi Shelter, tempat duduk, dan tempat sampah 11 Outdoor Classroom 60 menit Rest area, informasi interpretasi, pendidikan lapang 160 meter 2 menit Papan informasi Gedung pendidikan, tempat duduk, dan tempat sampah 12 Area Outbond 120 menit Rest area, k egiatan outbond 100 meter 2 menit Leaflet, peta, dan papan informasi Area outbond, perlengkapan outbond, shelter, dan dek Lanjutan Tabel 13. Deskripsi rute jalur wisata 92 93 Lanjutan Tabel 13. Deskripsi rute jalur wisata 13 14 Gedung Museum Budaya Pertunjukan Budaya 30 menit 60 menit Informasi interpretasi Gelar budaya daerah 90 meter 25 meter 2 menit 1 menit Leaflet , peta, dan papan informasi Papan informasi Museum Panggung budaya dan tempat duduk 15 Wisata Kuliner 30 menit Wisata kuliner masakan daerah 50 meter 1 menit Peta dan papan informasi Warung makan, dek, plaza, tempat duduk, tempat sampah, mushala, dan toilet organik Total: 385 menit 2.667 meter 26 menit Total waktu di area perhentian 1.006 menit Total seluruh panjang segmen 8.489 meter 8,489 km Total waktu perjalanan 60 menit Total waktu keseluruhan 1.076 menit 17 jam 56 menit 93

5.3.2.3. Konsep Vegetasi

Konsep vegetasi secara garis besar dibagi menjadi dua macam, yaitu vegetasi konservasi pantai dan vegetasi non-konservasi pantai. Jenis vegetasi konservasi pantai dan vegetasi non-konservasi pantai berupa mangrove dan non- mangrove. Vegetasi mangrove merupakan vegetasi yang digunakan pada area wisata utama dan area buffer sungai dan pantai sesuai dengan kesesuaian zonahabitatnya. Adapun vegetasi non-mangrove berupa vegetasi pantai yang digunakan di ruang lainnya. Vegetasi non-mangrove merupakan vegetasi yang cocok bagi ekosistem pantai, contohnya kelapa, ketapang, butun, dll. Vegetasi yang direncanakan memiliki fungsi ekologis dan arsitektural fisik baik sebagai vegetasi eksotis-naungan, pembatasbarrier maupun untuk kontrol visual. Fungsi ekologis seperti habitat satwa, buffer, dan pereduksi intrusi air laut. Matriks hubungan jenis vegetasi dengan fungsi vegtasi tersebut dapat dilihat pada Tabel 14. Pembagian jenis vegetasi pada konsep vegetasi dapat dilihat pada Gambar 47. Tabel 14. Matriks hubungan jenis vegetasi dengan fungsi No. Fungsi Jenis Vegetasi Keterangan Konservasi Pantai Non-Konservasi Pantai 1 Ekologi : • Habitat Satwa √ √ Struktur Vegetasi pada kedua jenis vegetasi berupa mangrovenon- mangrove • Buffer: a. Pantai b. Sungai √ √ √ • Pereduksi Intrusi Air Laut √ 2 Arsitektural: • Estetika √ • Naungan √ √ • Pembatas √ √ • Pengarah √ • Visual √ √ G am b ar 47. Konsep Veg et asi

5.3.2.4. Konsep Aktivitas dan Fasilitas

Konsep aktivitas dan fasilitas dibagi berdasarkan jenis kegiatan wisata yang dilakukan pada ruang dengan tema tertentu. Konsep aktivitas wisata berbasis ekologis berdasarkan konsep dasar merupakan konsep aktivitas yang terkait dengan ekosistem mangrove dan pengembangannya sebagai penunjang atau pendukung keberadaan ekosistem mangrove. Konsep aktivitas dibagi menjadi dua, yaitu aktivitas wisata berbasis konservasi dan aktivitas wisata berbasis non- konservasi. Aktivitas wisata berbasis konservasi dilaksanakan di ruang wisata utama dan ruang wisata penunjang. Ruang ini digunakan sebagai ruang untuk melakukan aktivitas wisata interpretatif. Aktivitas di area ini tergantung pada tema ruang tersebut. Aktivitas tergolong aktivitas pasif dan terbatas pada setiap tema ruang kecuali pada ruang dengan tema alam kreasi, budaya, dan kuliner yang bersifat aktif dan semi aktif. Kegiatan yang tergolong pasif dan terbatas seperti trekking, viewing, bird watching, pengamatan vegetasi mangrove dan satwa edukasi, bersantai, belajar pembibitanperbanyakan dan penanaman mangrove, fotografi, belajar mengkompilasikanmemadukan usaha tambak dan mangrove melalui sistem silvofishery, serta bersampan berperahu. Adapun kegiatan yang termasuk semi aktif seperti atraksi budaya dan yang bersifat aktif seperti outbond. Aktivitas wisata berbasis non-konservasi adalah aktivitas yang dilaksanakan di luar ruang wisata utama dan ruang wisata penunjang di ruang pendukung wisata. Di area ini kegiatan bersifat rekreatif dan non-rekreatif pelayanan dan pengelolaan serta semi aktifaktif. Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain kuliner, berolahraga, bermain, berbelanja, menginap, memancing, dan sebagainya. Konsep fasilitas dibagi menjadi dua, yaitu fasilitas wisata berbasis konservasi jalur trekking berupa boardwalk, sudut-sudut untuk berfoto, menara pandang, dan papan intip dan fasilitas wisata berbasis non-konservasi. Fasilitas wisata berbasis konservasi adalah fasilitas yang dikembangkan di ruang wisata utama dan wisata penunjang. Fasilitas wisata berbasis non-konservasi diletakkan di ruang pendukung wisata sebagai area penerimaan dan pelayanan wisata fasilitas akomodasi, ruang persiapan wisata, pemutaran slide, foto-foto, film mengenai ekosistem lahan basah, dan aturan berwisata. Fasilitas di area ini selain diperuntukkan bagi pengelola dan wisatawan juga disediakan fasilitas yang mengakomodasikan kebutuhan masyarakat sekitar mata pencaharian baik berupa kios cinderamata dan fasilitas pendukung lainnya.

5.4. Perencanaan Lanskap