berpengaruh terhadap fasilitas yang dibutuhkan pada tapak dan jeniskategori wisata. Fasilitas yang direncanakan dibagi menjadi tiga, yaitu fasilitas wisata,
fasilitas media wisata interpretatifpendidikan, dan fasilitas sirkulasi. Aktivitas wisata berbasis konservasi adalah aktivitas yang berkaitan
dengan kegiatan pendidikan ekosistem mangrove dan pengembangannya. Jenis aktivitas tersebut adalah aktivitas utama dan penunjang yang direncanakan pada
tapak, contohnya adalah mengunjungi obyek wisata pada ruang wisata utamapenunjang. Aktivitas non-pendidikan adalah aktivitas selain untuk tujuan
interpretatifpendidikan. Aktivitas tersebut merupakan aktivitas yang telah ada sebelumnya di PTB dan pengembangannya. Contoh dari aktivitas tersebut adalah
kuliner, berbelanja, jalan-jalan, duduk-duduk, dan sebagainya. Fasilitas wisata adalah fasilitas yang ditujukan untuk keperluan wisata
secara umum. Adapun fasilitas wisata berbasis konservasi adalah fasilitas yang disediakan untuk menunjang aktivitas interpretatifpendidikan di ruang wisata
utama dan ruang wisata penunjang. Fasilitas wisata berbasis non-konservasi adalah fasilitas yang disediakan untuk menunjang aktivitas rekreatif maupun non-
rekreatif di ruang pendukung wisata.. Rencana fasilitas wisata yang direncanakan dapat menunjang kegiatan wisata di PTB diantaranya:
a. Gerbang Masuk
Gerbang masuk direncananakan terdapat dua buah, yaitu gerbang masuk utama dan gerbang masuk sekunder. Pemilihan material direncanakan berkesan
alami melalui pemilihan material kayu atau perpaduan material tembok dan kayu. Lebar gerbang sesuai dengan lebar jalan yaitu 20 meter dengan panjangnya sekitar
3 meter dan tinggi 8 meter. Bentuk gerbang sekunder lebih sederhana dibanding dengan gerbang utama agar dapat menandakan pintu masuk utama dan sekunder.
lebar gerbang sekunder yaitu 10 meter dengan panjangnya sekitar 3 meter dan tinggi 8 meter. Ilustrasi gerbang masuk dapat dilihat pada Gambar 54.
Gambar 54. Ilustrasi Gerbang Masuk Utama Kawasan
b. Area Parkir
Area parkir kendaraan dibagi menjadi area parkir wisatawan dan area parkir pengelola kawasan. Terdapat dua area parkir wisawatan, yaitu parkir
cottage dengan luas 1.140 m², pola 90° kendaraan kecilsedang dan di sebelah
tenggara gedung pengelola luas 4.700 m² parkir bustruk dan kendaraan
kecilsedang serta area parkir di beberapa pusat penelitianarea parkir mobil wisata dengan luas 2.600 m² untuk 45 unit mobil. Parkir bus memiliki pola 45°.
Sedangkan area parkir pengelola kawasan berada di sebelah barat gedung pengelola I dengan luas 480 m² serta di dekat gerbang sekunder II dengan luas
80 m². Pola area parkir pada kedua titik yaitu pola 90°. Jalan antara pada area
parkir kendaraan sekitar 3-6 meter. Daya tampung pada area parkir pengelola I yaitu
20 motor dan 10 mobil. Sedangkan daya tampung kendaraan pada area parkir pengelola II yaitu 6 motor
dan 8 mobil. Pada area parkir wisatawan daya tampung maksimum yaitu 10 bus wisata, 100 mobil sedangkecil, dan 70 motor. Area parkir cottage dapat
menampung 30 mobil dan 10 motor. Pada setiap area parkir disediakan pohon peneduh. Daya dukung area parkir dibatasi sesuai dengan daya dukung wisatawan
yang diperbolehkan. Hal ini memungkinkan agar kenyamanan dan kelestarian kawasan PTB tetap terjaga. Ilustrasi pola parkir yang direncanakan dapat terlihat
pada Gambar 55.
Sumber: Chiara dan Kopplemen 1989
Gambar 55. Pola Parkir 90° dan 45°
c. Loket Tiket dan Pos Jaga