5.2. Sintesis
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka diperlukan upaya untuk memulihkan nilai kealamiahan kawasan dan menjaga keberlanjutan kawasan
nantinya serta pengembangan potensi wisata pantai. Usaha pemulihan ekosistem pantai dapat dilakukan melalui rehabilitasi dan konservasi zona-zona yang dinilai
kondisinya telah rusak dan mengembalikan kembali kepada fungsi awalnya secara alamiah. Pembatasan aktivitas wisata dan sarana wisata pada area yang
tidak tepat penggunaanya seperti pada zona green belt pantai, serta pengembangan atraksi wisata dan sarana wisata yang ramah lingkungan.
Dari hasil analisis didapatkan 4 zona, yaitu zona dengan kualitas ekologi dan wisata baik, sedang, kurang, dan buruk. Rencana blok block plan akan
ditentukan berdasarkan hasil analisis. Block plan Gambar 42 ini kemudian akan digunakan sebagai dasar dalam perencanaan lanskap wisata pantai berbasis
ekologi. Tabel 11 berikut berisi alokasi masing-masing peruntukan ruang beserta deskripsinya.
Tabel 11. Pembagian zona pada sintesis
Zona RuangFungsi
Deskripsi
Kualitas Ekologi
dan Wisata Buruk
Ruang Rehabilitasi, Konservasi, dan
Wisata Utama Zona ini diutamakan sebagai ruang rehabilitasi dan
konservasi green belt pantai dan sungai. Wisata utama mangrove pada area ini lebih ke arah kegiatan pasif.
Tujuan rencana zona ini adalah ke arah fungsi konservasi, wisata, dan pendidikan.
Kualitas Ekologi
dan Wisata Kurang
Ruang Rehabilitasi, Konservasi, Wisata
Utama Zona ini dipergunakan sebagai ruang rehabilitasi dan
konservasi. Wisata utama mangrove pada area ini lebih ke arah kegiatan pasif.
Tujuan pengembangan zona ini adalah ke arah fungsi konservasi, wisata, dan pendidikan. .
Kualitas Ekologi
dan Wisata Sedang
Ruang Pendukung Wisata, Ruang
Penerimaan, Ruang Rehabilitasi,
Konservasi, dan Wisata Penunjang
Zona ini dikembangkan sebagai ruang rehabilitasi, konservasi dan wisata penunjang berupa aktivitas wisata
aktif dan pasif edukasi, jalan-jalan, viewing, fotografi. Selain itu, zona ini dikembangkan sebagai ruang
penerimaan dan wisata penunjang. Wisata penunjang yang sesuai antara lain: wisata di area silvofishey dan penunjang
wisata utama, wisata belanja, dan atraksi budaya. Tujuan pengembangan zona ini adalah ke arah fungsi
konservasi, wisata, dan pendidikan.
Kualitas Ekologi
dan Wisata Baik
Ruang Rehabilitasi, Konservasi, Wisata
Utama Tujuan pengembangan zona ini adalah ke arah fungsi
konservasi dan wisata.
Ga m
b ar 4
2 . Bloc
k Plan
Zona dengan kualitas ekologi dan wisata buruk serta kurang diprioritaskan sebagai ruang rehabilitasi, konservasi, dan wisata utama. Perencanaan rehabilitasi
dilaksanakan pada ruang rehabilitasi mangrove dan ruang rehabilitasi formasi pantai. Hal tersebut merupakan upaya untuk mengembalikan fungsi ekologi tapak
baik yang berfungsi sebagai green belt pantai dan penambahan sejauh 100 meter ke arah laut dari garis pantai sesuai dengan aspek kesejarahan tapak. Perencanaan
konservasi lahan untuk melindungi garis pantai dari abrasi. Green belt pada konsep ruang termasuk sebagian zona dengan kualitas baik, sedang, dan kurang.
Dengan adanya kegiatan rehabilitasi dan konservasi di zona ini pada akhirnya akan dapat dikembangkan wisata utama berupa wisata mangrove yang sesuai
dengan kondisi ekologi kawasan pantai dan potensi wisata. Wisata utama ini umumnya berupa kegiatan pasif sehingga tidak akan terlalu menggangu
ekosistem. Wisata yang dapat dilakukan berupa tracking, viewing, bird watching, pengamatan satwa dan vegetasi mangrove edukasi, dan fotografi. Tujuan
pengembangan zona ini sebagai area penunjang bagi keberlanjutan mangrove dan edukasi.
Zona dengan kualitas ekologi dan wisata sedang ditujukan menjadi zona penerimaan, pelayanan, dan wisata penunjang. Ruang yang dikembangkan pada
zona ini adalah ruang rehabilitasi formasi pantai dan wisata penunjang serta ruang pendukung wisata. Sebagian ruang yang termasuk zona green belt pantai akan
dijadikan sebagai ruang rehabilitasi dan konservasi. Alasan pengalokasian zona ini sebagai area pendukung wisata adalah letaknya yang strategis sebagai pintu
masuk utama pengganti dan letaknya berada di tengah-tengah kawasan PTB zona pelayanan dan penerimaan. Ruang pendukung wisata dapat berupa kegiatan
wisata belanja, atraksi budaya, cottage, dan fasilitas terbangun lainnya. Adapun pada ruang wisata penunjang kegiatan wisatafasilitas yang dikembangkan berupa
outbond , camping ground, tambak silvofishery, pusat penelitian, dan fasilitas
terbangun lainnya. Zona dengan kualitas ekologi dan wisata baik lebih ditujukan ke arah
konservasi dan wisata utama. Kegiatan wisata di zona wisata utama berupa kegiatan pasif berupa tracking, viewing, pengamatan satwa dan vegetasi mangrove
edukasi, serta fotografi.
5.3. Konsep Perencanaan 5.3.1. Konsep Dasar Perencanaan