5.4.3. Rencana Vegetasi
Sesuai dengan konsep dasar perencanaan PTB sebagai wisata pantai berbasis ekologi maka jenis vegetasi yang direncanakan pada tapak adalah jenis
vegetasi yang sesuai dengan ekosistem pantai di PTB. Vegetasi yang digunakan adalah vegetasi konservasi pantai dan vegetasi non-konservasi pantai yang
memiliki fungsi ekologis dan arsitektural. Jenis vegetasi berupa vegetasi ekosistem pantai yaitu mangrove dan non-mangrove berupa formasi pes-caprae
serta formasi barringtonia. Tabel 15 menunjukkan alternatif pemilihan vegetasi. Tabel 15. Alternatif vegetasi berdasar ruang dan fungsinya
Ruang Jenis
Vegetasi Fungsi
Alternatif Jenis Tanaman
Wisata Utama
Mangrove 1. Ekologis:
a. Buffer pantai dan sungai
b. Habitat Satwa c. Pereduksi Intrusi
Air Laut 2. Wisata
-Avicennia marina -Rhizophora
stylosa
Wisata Penunjang
Mangrove dan Non-
Mangrove 1. Buffer sungai
2. Sistem silvofishery 3. Wisata
-Avicennia marina -Rhizophora
stylosa -Nypa fructicans
-Ipomoea pes-caprae Kangkung laut -Spinifex littoreus Rumput lari-lari
-Barringtonia asiatica Kebenbuton
-Terminalia catappa Ketapang
-Erythrina orientalis Dadap laut -Cerbera manghas Bintaro
-Hibiscus tiliaceus Waru
-Casuarina equisitifolia Cemara laut Pendukung
Wisata Non-
Mangrove 1. Buffer sungai
2. Windbreak 3. Peredam bising
4. Peneduh -Barringtonia asiatica
Kebenbuton -Terminalia catappa
Ketapang -Cocos nucifera Kelapa
-Hibiscus tiliaceus Waru
-Collophylum inophylum Nyamplung
-Casuarina equisitifolia Cemara laut -Cerbera manghas Bintaro
Penyangga Non-
Mangrove 1.Penyangga
2.Pembatas 3. Pengarah
-Cocos nucifera Kelapa -Casuarina equisitifolia Cemara laut
Sumber: Sidabutar 2007 dan Saparinto 2007
Letak vegetasi pada ruang wisata utama berupa mangrove di sepanjang area green belt pantai setebal ±20 meter ke arah darat dan setebal ±100 meter ke
arah laut. Zonasi dari arah garis pantai ke arah darat dimulai dari zona Rhizophora dan zona NypaCeriops. Adapun zonasi dari garis pantai ke arah laut berupa zona
Rhizophora dan zona Avicennia Saparinto, 2007. Pada area ini kerapatan vegetasi tinggi agar fungsinya sebagai buffer pantai berfungsi optimal. Tampak
potongan ilustrasi zona vegetasi tersebut dapat dilihat pada Gambar 53.
Gambar 53. Ilustrasi Tampak Potongan Zona Vegetasi
Lebar sempadan pantai atau green belt sesuai dengan aturan pemerintah adalah minimal 100 meter dari titik pasang tertinggi. Area tersebut berada pada
ruang pendukung wisata berupa formasi pes-caprae dan formasi barringtonia. Pada ruang wisata penunjang yang menerapkan sistem silvofishery letak vegetasi
mangrove tergantung jenismodel empang Lampiran 5. Secara umum terdapat tiga pola empang yaitu model empang parit, model empang parit disempurnakan,
dan model komplangan. Letak mangrove pada model empang parit dan empang parit disempurnakan berada di tengah-tengah empang dan sekelilingnya adalah
area pemeliharaan ikan. Adapun pada pola komplangan letak mangrove bersebrangan dengan tempat pemeliharaan ikan.
Jenis vegetasi pantai yang direncanakan di ruang pendukung wisata letaknya tersebar pada lokasi sumber masalah pada tapak. Misalnya untuk screen,
penaung, pemecah angin, dan sebagainya. Pada ruang penyangga vegetasi berupa hutan rapat dengan pola rapat semi alami.
5.4.4. Rencana Aktivitas dan Fasilitas