31
2.8. Defenisi Operasional
Defenisi operasional dari kajia n ini meliputi proses pendirian pabrik, pendidikan, pencemaran lingkungan, kesehatan, perumahan, tenaga kerja dan
lapangan kerja, tingkat pendapatan dan eksternal, dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Defenisi Operasional Penanggulangan Dampak Keberadaan pabrik
Pengolahan Kelapa sawit di Kabupaten Kampar
No Variabel
Defenisi Operasional Cara Ukur
Alat Ukur
1. Proses Pendirian
Pabrik Semua yang berhubungan
dengan proses pendirian pabrik
Observasi dan Wawancara
dengan 6 pertanyaan
Kuisioner
2. Sosial a. Pendidikan
Dampak keberadaan PKS terhadap pendidikan formal
Observasi dan Wawancara
dengan 6 pertanyaan
Kuisioner
b. Pencemaran Lingkungan
Dampak pencemaran lingkungan dari keberadaan
PKS Observasi dan
Wawancara Kuisioner
c. Kesehatan Dampak keberadaan PKS
terhadap penyebaran penyakit
Observasi dan Wawancara
dengan 5 pertanyaan
Kuisioner
d. Perumahan Dampak PKS terhadap
kondisi rumah masyarakat Observasi dan
Wawancara dengan 10
pertanyaan Kuisioner
3. Ekonomi a. Tenaga Kerja
Dampak keberadaan PKS terhadap mata pencarian
Observasi dan Wawancara
dengan 9 pertanyaan
Kuisioner
b. Lapangan Kerja Dampak keberadaan PKS
terhadap sumber-sumber mata pencarian masyarakat
Observasi dan Wawancara
dengan 5 pertanyaan
Kuisioner
c. Tingkat Pendapatan
Dampak keberadaan PKS pada tingkat pendapatan
Observasi dan Wawancara
dengan 9 pertanyaan
Kuisioner
4. Eksternal Semua dampak yang tidak
berhubungan langsung terhadap pendirian pabrik
Observasi dan Wawancara
dengan 12 pertanyaan
Kuisioner
32
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian telah dilaksanakan di Kabupaten Kampar, Kecamatan Tapung, Tapung Hulu, dan Tapung Hilir. Lokasi ini secara sengaja dipilih dengan alasan
pada daerah inilah sentra pendirian pabrik pengolahan kelapa sawit di Kabupaten Kampar. Hasil survey pendahuluan diketahui bahwa pabrik pengolahan kelapa
sawit berjumlah 25 unit, dimana 6 unit kategori pabrik besar atau maxi, 13 unit kategori pabrik sedang atau midle dan 6 unit kategori pabrik kecil atau mini.
Penelitian ini berlangsung selama tiga bulan, terhitung bulan April 2005 sampai dengan Juli 2005.
3.2. Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam studi ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi dan wawancara langsung
dengan menggunakan daftar pertanyaan atau kuisioner yang ditujukan pada semua responden. Data sekunder diperoleh dari instansi pemerintah yaitu Dinas
Perkebunan Kabupaten Kampar, Biro Pusat Statistik Kabupaten Kampar, Dinas Pendidikan Kabupaten Kampar, Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar dan
Puskesmas Tapung.
3.3. Metode Penarikan Sampel
Penarikan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Jumlah sampel yang diambil adalah 10 pabrik, terdiri dari 3 pabrik kategori besar,