Prasarana dan Sarana Transportasi

40 Tabel 7. Jumlah Rumah Tangga, Penduduk dan Rata-Rata Jiwa Per Rumah Tangga Menurut Kecamatan di Kabupaten Kampar Tahun 2003 Jumlah No Kecamatan Rumah Tangga KK Penduduk jiwa Rata-Rata JiwaKK 1 Bangkinang 13.665 62.303 5 2 Bangkinang Barat 6.984 31.462 5 3 XIII Koto Kampar 7.574 32.923 4 4 Siak Hulu 15.983 68.727 4 5 Tapung 13.886 61.487 4 6 Kampar Kiri 12.484 56.084 4 7 Kampar 17.981 86.080 5 8 Tambang 6.630 31.038 5 9 Tapung Hulu 11.367 47.914 4 10 Tapung Hilir 9.405 38.636 4 11 Kampar Kiri Hilir 1.867 7.858 4 12 Kampar kiri Hulu 2.231 10.871 5 13 Tapung Kiri 4.831 21.192 4 Jumlah 124.888 556.575 4 Sumber : Kampar Dalam Angka, 2004

4.3. Prasarana dan Sarana

Dalam rangka menunjang pemanfaatan dan penggunaan potensi sumberdaya pembangunan yang terdapat disuatu daerah secara optimal tidak akan terlepas dari masalah ketersediaan sarana dan prasarana pendukung seperti; a transportasi, b kelistrikan dan air bersih, c lembaga keuangan, d pendidikan, dan e kesehatan.

a. Transportasi

Trasportasi dan komunikasi merupakan faktor yang sangat penting dalam menunjang proses pembangunan ekonomi suatu wilayah. Penggerakan pembangunan dan pemberdayaan ekonomi rakyat terutama yang berada pada 41 wilayah pinggiran kota, dengan adanya sarana transportasi dan komunikasi memegang peranan yang sangat penting dan merupakan salah satu urat nadi pembangunan. Sehingga perkembangan perkebunan sangat membutuhkan kelancaran dalam berkomunikasi dan kelancaran transportasi. Model transportasi yang ada di Kabupaten Kampar terdiri dari transportasi darat dan sungai. Untuk transportasi darat di Kabupaten Kampar, panjang jalan berjumlah 1.940,02 km dengan kondisi permukaan jalan bersama sepanjang 411,97 km 21,24, karakul sepanjang 1.125,35 58 dan jalan tanah sepanjang 402,70 km 20,76. Mengingat kondisi permukaan jalan sebagian besar masih kerikil dan tanah, maka akibatnya kualitas jalan juga beragam, yakni 11,63 yang berada dalam kondisi baik, 59,28 dalam kondisi sedang dan 29,09 atau sepanjang 540,80 km dalam keadaan rusak. di Kabupaten Kampar terdapat jalan provinsi sepanjang 84,84 km yang seluruhnya dalam kondisi beraspal baik, selain itu juga terdapat jalan kabupaten sepanjang 1.859,58 km dengan kondisi permukaan yang beragam. Fasilitas prasarana transportasi lainnya yang tersedia adalah satu unit terminal bus dengan kondisi yang kurang memadai dan letaknya juga tidak sesuai dengan perkembangan kota dan kebutuhan masyarakat karena terletak di pusat keramaian Pola Dasar Pembangunan Daerah Kabupaten Kampar Tahun 2002- 2006, 2004. Melihat keadaan seperti ini, dapat dikatakan untuk Kabupaten Kampar masih memerlukan upaya peningatan kualitas jalan, agar aksesibilitas masyarakat, terutama terhadap hasil produksi masyarakat akan semakin lancar. 42 Usaha perkebunan kita ketahui banyak dilakukan jauh dari daerah pinggiran kota. Pada lokasi penelitian masih terlihat sarana transportasi masih belum memadai, dimana kondisi jalan-jalan masih berada dalam kondisi belum diaspal, berlobang- lobang, campuran tanah dan pasir, sehingga apabila terjadi hujan jalan akan menjadi licin dan kendaran besar susah mencapai lokasi petani. Hal ini sering mengakibatkan kerugian bagi petani rakyat akibat dari kondisi jalan tersebut. Dalam pengembangan ekonomi rakyat terutama usaha perkebunan kelapa sawit, kondisi ini menjadi penghambat karena kelapa sawit mempunyai perhatian yang khusus baik dari segi produksi maupun segi pasca produksi. Keterlambatan pasokan pupuk dan disinfektan lain akan menjadi permasalahan terhadap jumlah produksi sedangkan keterlambatan pemanenen dan pemasaran akan menambah biaya produksi. Berkaitan dengan komunikasi didaerah penelitian, terlihat bahwa petani sudah dapat melakukan komunikasi dengan lancar baik komunikasi dengan pihak perusahaan saprodi maupun dengan konsumen pemasaran dengan menggunakan sarana handphone. Komunikasi lain yang didapat oleh masyarakat didaerah penelitian berupa media masa yang umunya berasal dari Provinsi Riau sendiri dan juga media nasional melalui media cetak dan elektronik.

b. Kelistrikan dan Air Bersih