62
Secara nyata perubahan kondisi perumahan ini juga menimbulkan dampak negatif, ditandai denga n keinginan masyarakat yang tinggi untuk membangun dan
memperbaiki rumahnya. Hal ini mengakibatkan ibu- ibu rumah tangga berorientasi dan berfikir bukan lagi pada pemenuhan kebutuhan dasar rumah tangga, tetapi
lebih mendahulukan keinginan sekunder bahkan tertier. Untuk peralatan dan fasilitas rumah tangga memberikan dampak pada
meningkatnya fasilitas rumah tangga, atau segala peralatan rumah tangga. Hal ini terjadi karena kesejahteraan dan keinginan memperbaiki taraf hidup juga
meningkat.
5.3. Dampak Ekono mi Keberadaan pabrik pengolahan kelapa sawit
a. Tenaga Kerja dan Lapangan Kerja Keberadaan pabrik pengolahan kelapa sawit memberi dampak terhadap
tenaga kerja. Dari Tabel 21 terjadi penurunan pada sektor pertanian tanaman pangan holtikultura, dan konstruksi. Sedangkan peningkatan tenaga kerja terjadi
pada perkebunan kelapa sawit dan karyawan pabrik. Hal ini dapat dikatakan bahwa keberadaan pabrik pengolahan kelapa sawit memberikan dampak positif
terhadap tenaga kerja dan perluasan lahan perkebunan kelapa sawit. Dampak negatif terjadi pada sektor pertanian tanaman pangan holtikultura yang pada saat
ini sangat diperlukan untuk memperkuat ketahanan pangan Kabupaten Kampar.
63
Tabel 21. Penyebaran Penduduk Berdasarkan Pekerjaan Utama di Kabupaten Kampar
No. Lapangan Pekerjaan Utama
Persentase Sebelum ada PKS
Persentase Setelah Ada PKS
1 Pertanian pangan, dan holtikultura 23,33
3,33 2 Perkebunan Kelapa Sawit
8,33 46,67
3 Industri Pengolahan 3,33
1,67 4 Konstruksi
36,67 6,67
5 Perdagangan 6,67
10,00 6 Komunikasi dan Angkutan
3,33 8,33
7 Listrik, Gas dan Air 0,00
1,67 8 Jasa Karyawan Pabrik
3,33 20,00
9 Tidak Bekerja 15,00
1,67 Total
100,00 100,00
Keberadaan pabrik pengolahan kelapa sawit memberikan dampak terhadap lapangan pekerjaan, dapat dilihat pada Tabel 21. Meningkatnya persentase
masyarakat yang pekerjaan utama karyawan pabrik adalah akibat adanya pergeseran dari pekerjaan utama kontruksi buruh bangunan dan masyarakat yang
tidak mempunyai pekerjaan tetap atau pengangguran. Hal ini karena dalam proses pengolahan bahan bakunya pabrik banyak membutuhkan tenaga kerja.
Peningkatan pekerjaan juga terjadi pada sektor perdagangan. Keberadaan parik pengolahan kelapa sawit akan memberikan kesempatan kepada pengusaha
kecil atau pedagang untuk mengembangkan usahanya, seperti rumah makan dan restoran, kantin-kantin makanan, warung-warung atau toko sembako tumbuh
berkembang disekitar pabrik. Artinya bahwa mobilitas penduduk dan ketersediaan tenaga kerja pada operasional pabrik pengolahan kelapa sawit memberikan
dampak positif kepada masyarakat disekitarnya.
64
Peningkatan bukan saja terjadi pada perdagangan makanan tetapi juga terjadi terhadap pedagang pengumpul, yang mengumpulkan TBS kelapa sawit
dari petani kelapa sawit swadaya untuk dipasarkan ke pabrik pengolahan kelapa sawit terdekat.
Pada sektor transportasi, terjadi penambahan jumlah kendaraan yang mengangkut TBS ke pabrik. Angkutan ini membutuhkan tenaga kerja untuk
memasukkan buah sawit yang terkumpul di tempat pengumpulan hasil TPH yang merupakan bahan baku dalam operasional pabrik. Artinya keberadaan pabrik
pengolahan kelapa sawit memberikan dampak positif pada sektor transportasi. b. Tingkat Pendapatan
Tingkat pendapatan masyarakat diukur berdasar usaha memenuhi kebutuhan pokok, sebab pendirian pabrik dalam rentang waktu yang berbeda,
dapat dilihat pada Tabel 22. Tabel 22. Penyebaran Penduduk Menurut Pemenuhan Kebutuhan Pokok di
Kabupaten Kampar
Kondisi Sebelum PKS
Setelah PKS
Kurang terpenuhi 11,67
3,33 Terpenuhi
78,33 58,33
Lebih dari terpenuhi 10,00
38,33 Total
100,00 100,00
Pada Tabel 22 terlihat bahwa keberadaan pabrik pengolahan kelapa sawit meningkatkan pendapatan masyarakat berdasarkan usaha untuk memenuhi
kebutuhan pokoknya menimbulkan dampak positif. Penyebaran masyarakat yang
65
dapat memenuhi lebih dari kebutuhan pokok menjadi meningkat, sedangkan masyarakat yang kurang dapat memenuhi kebutuhan pokok sebelum keberadaan
pabrik jadi menurun. Hal ini disebabkan oleh keberadaan pabrik pengolahan kelapa sawit memberikan kesempatan kerja dan lapangan kerja, serta memberikan
dampak positif terhadap perluasan areal perkebunan kelapa sawit. Data ini didukung oleh penelitian mengenai keunggulan suatu sektor
pertanian di Kabupaten Kampar yang telah ada sebelumnya. Khairuddin 2003, menyatakan bahwa perkebunan kelapa sawit memiliki keunggulan komparatif
dibanding aktifitas pertanian lainnya. Hal tersebut dibuktikan oleh hasil uji Indeks Location Quotient yang dilakukannya untuk menentukan sektor basis ekonomi,
menunjukan bahwa nilai LQ yang didapat adalah 4,56. Karena nilai LQ 1 maka sektor perkebunan kelapa sawit memiliki keunggulan komparatif dibanding sektor
pertanian lainnya di Kabupaten Kampar. Dengan adanya kegiatan pabrik pengolahan kelapa sawit merupakan
alternatif terbukanya lapangan dan kesempatan kerja bagi masyarakat, namun tidak mudah bagi masyarakat untuk bekerja diperusahaan karena tidak memiliki
keahlian yang dibutuhkan perusahaan. Hal ini membuat sebagian masyarakat membuka usaha sendiri untuk memperoleh pendapatan. Saleh 1987 dalam
Muchtar 1997 mengatakan bahwa sedikitnya ada 3 tiga manfaat dari keberadaan industri kecil yaitu: 1 menciptakan peluang berusaha yang luas
dengan pembiayaan relatif murah, 2 industri kecil turut mengambil peranan dalam peningkatan migrasi tabungan domestik, dan 3 industri kecil
berkedudukan sebagai komplementer terhadap industri sedang dan besar. Hal ini
66
sejalan dengan kenyataan bahwa bertambahnya jumlah pendud uk menyebabkan mereka berusaha untuk memenuhi kebutuhannya.
5.4. Dampak Eksternal Keberadaan pabrik pengolahan kelapa sawit 5.4.1. Bidang Sosial