48
Tabel 11. Perkembangan Produksi Hasil Perkebunan di Kabupaten Kampar Tahun 2000 - 2004
Produksi Ton No.
Komoditi 2000
2001 2002
2003 2004
1 Karet
31.954 37.263
37.779 48.068
49.653 2
Kelapa Sawit 350.315
487.180 532.445
672.497 679.125
3 Kelapa
1.366 1.560
1.634 1.794
1.905 4
Gambir 1.062
1.486 1.612
1.786 1.745
5 Antan
1.671 178
183 198
213 Sumber : Dinas Perkebunan Kabupaten Kampar, 2004
4.5. Karakteristik Responden
Responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini terdiri dari petani kelapa sawit yang hubungan denga n perusahaan pengolah kelapa sawit baik yang
mempunyai hubungan secara langsung ataupun secara tidak langsung. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 60 responden. Karakteristik
responden yang diamati adalah umur, pendidikan, kesehatan, pekerjaan serta pendapatan sebelum dan sesudah berdirinya pabrik pengolahan kelapa sawit.
4.5.1. Umur
Umur dapat menggambarkan tingkat kematangan setiap individu petani dalam mengambil tindakan maupun resiko yang akan diperolehnya dikemudian
hari. Disamping itu, umur petani juga dapat dijadikan sebagai patokan utama dalam melakukan melakukan usaha usaha, baik itu usaha perkebunan kelapa sawit
ataupun usaha- usaha lainya yang dapat mempengaruhi tingkat keseriusan dalam
49
menjalankan usahanya. Pada umumnya indikator umur sering dikaitkan dengan angkatan kerja, baik produktif maupun yang non produktif serta tingkat kesehatan.
Kisaran umur responden yang diteliti berkisar antara 20 tahun sampai dengan 50 tahun. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar petani kelapa
sawit merupakan angkatan kerja yang digolongkan produktif. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12. Distribusi Responden Menurut Kelompok Umur di Kabupaten Kampar Tahun 2005
No Umur Petani tahun
Jumlah orang Persentase
1. 20 – 29
5 8,33
2. 30 – 39
16 26,67
3. 40 – 49
28 46,67
4. = 50
11 18,33
Jumlah 60
100,00
Terlihat bahwa distribusi umur responden yang terbesar berada pada kelompok umur 40 - 49 tahun yaitu sebanyak 28 orang atau 46,67. Dilain pihak
kelompok umur antara 30 sampai dengan 39 berjumlah 16 orang atau 26,67 yang menduduki urutan ke dua, kelompok umur 50 tahun serta lebih sebanyak
11 orang atau 18,33 yang menduduki urutan ke tiga, dan kelompok umur antara 20 sampai dengan 29 sebanyak 5 orang atau 8,33 merupakan kelompok umur
responden yang paling sedikit. Dari sebaran kelompok tersebut menunjukkan bahwa dalam melakukan
usaha budidaya tanaman kelapa sawit lebih banyak dilakukan oleh petani yang memiliki umur yang berkisar antara 40 sampai dengan 49 tahun atau dengan kata
50
lain bahwa pada kelompok tersebut merupakan kelompok umur produktif yang paling dominan dari responden.
4.5.2. Tingkat Pendidikan Responden
Dari hasil pengumpulan data dilapangan, tingkat pendidikan yang relatif bervariasi yaitu dari tingkat Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi. Dari
kondisi tersebut diperoleh gambaran bahwa responden dapat menyelesaikan pendidikan formalnya sesuai dengan tingkatan masing- masing. Pada Tabel 13
disajikan data tentang tingkat pendidikan serta lamanya pendidikan yang pernah ditempuh oleh responden.
Tabel 13. Distribusi Responden Menururt Tingkat Pendidikan di Kabupaten Kampar Tahun 2005
Kelompok Tingkat
Pendidikan Lama Pendidikan
tahun Jumlah
orang Persentase
I SD
6 29
48,33 II
SLTP 9
21 35,00
III SLTA
12 8
13,33 IV
PT = 13
2 3,33
Jumlah 60
100,00
Data pada Tabel 13 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan formal yang dimiliki oleh responden dilokasi penelitian umumnya didominasi oleh pendidikan
tingkat Sekolah Dasar dan pada tingkat Pendidikan Tinggi yaitu 2 orang, artinya jika tingkat strata pendikan seseorang adalah faktor yang paling mendasar yang
menetukan tingkat kualitas seseorang, maka data tabel 12 memperlihatkan kualitas sumber daya manusia pada kelompok III SLTA dan IV PT jauh lebih
baik dari kelompok I SD dan II SLTP .
51
4.5.3. Tingkat Kesehatan Responden