46
perawat gigi 16 orang, anastesi 3 orang dan penjenang kesehatan sebanyak satu orang. Selain itu juga terdapat apoteker, sarjana kesehatan masyarakat, gizi,
fisioterapi, analis dan sebagainya yang berjumlah 106 orang serta tenaga paramedik lainnya berjumlah 60 orang. Semua tersebar di 11 kecamatan
Pola Dasar Pembangunan Daerah Tahun 2002-2006, 2004. Tabel 9. Fasilitas Sarana Kesehatan di Kabupaten Kampar Tahun 2003
No. Sarana Kesehatan
Jumlah unit
1 Rumah sakit umum
1 2
Balaiklinik pengobatan 14
3 Puskesmas
17 4
Puskesmas pembantu 107
5 Puskesmas keliling
18 6
Posyandu 468
Total 625
Sumber: Kampar Dalam Angka, 2004.
4.4. Perkembangan Perkebunan di Kabupaten Kampar
Perkembangan industri kelapa sawit di Indonesia dalam beberapa dekade terakhir menunjukan kondisi yang signifikan. Luasan perkebunan sawit Indonesia
pada tahun 1999 berjumlah 2,7 juta hektar. Pada tahun 2003 luasan tersebut bertambah hingga mencapai 4,8 juta hektar. Dengan luasan terbut yang telah
memberikan produktifitas dengan tingkat yang bagus adalah 7 persen per tahun. Dari luasan lahan perkebunan tersebut, sebesar 1,3 juta hektar berada di Provinsi
Riau. Luasan perkebunan yang didukung oleh sumber daya alam cukup
mendukung dalam pengembangan komoditas perkebunan terutama di Kabupaten
47
Kampar yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya untuk memenuhi kebutuhan hasil kebun penduduk. Jumlah luasan kebun di Kabupaten Kampar
pada tahun 2000 - 2004 dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Perkembangan Luas Kebun di Kabupaten Kampar Menurut Komoditi
Tahun 2000 - 2004.
Luas Ha No.
Komoditi 2000
2001 2002
2003 2004
1 Karet
78.416 81.928
84.443 92.018
93.166
2 Kelapa Sawit
215.084 214.516
220.037 233.362
241.486
3 Kelapa
2.701 2.726
2.793 2.831
2.895
4 Gambir
3.890 4.863
5.163 5.484
5.597
5 Antan
1.754 531
492 510
513
Jumlah 301.845
304.564 312.928
334.205 343.567
Sumber : Dinas Perkebunan Kabupaten Kampar, 2004. Dari data dapat dilihat bahwa untuk kebun besar lebih dominan kebun
kelapa sawit dibanding kebun lainnya, terlihat bahwa kebun kelapa sawit memiliki luasan 241.486 Ha. Luasan kebun antan merupakan luasan yang terkecil dengan
jumlah 513 Ha. Produksi hasil perkebunan tahun 2004 di Kabupaten Kampar mencapai
732.641 Ton, hal ini nampak mengalami peningkatan produksi dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini sebagaimana yang terlihat pada Tabel 11.
Berdasarkan kesesuaiankecocokan kondisi agroklimat dan agroekosistim terlihat adanya dukungan prospek serta potensi perkebunan yang dapat
dikembangkan. Dari data tersebut terlihat bahwa komoditas yang terbesar untuk terus dikembangkan oleh masyarakat adalah kebun kelapa sawit. Potensi yang
tersedia dari hasil perkebunan kelapa sawit ini tentu saja menjanjikan untuk terus dikembangkannya pendirian pabrik pengolahan kelapa sawit.
48
Tabel 11. Perkembangan Produksi Hasil Perkebunan di Kabupaten Kampar Tahun 2000 - 2004
Produksi Ton No.
Komoditi 2000
2001 2002
2003 2004
1 Karet
31.954 37.263
37.779 48.068
49.653 2
Kelapa Sawit 350.315
487.180 532.445
672.497 679.125
3 Kelapa
1.366 1.560
1.634 1.794
1.905 4
Gambir 1.062
1.486 1.612
1.786 1.745
5 Antan
1.671 178
183 198
213 Sumber : Dinas Perkebunan Kabupaten Kampar, 2004
4.5. Karakteristik Responden