Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Kerangka Pemikiran

Dengan demikian kami mencoba untuk mengkaji tentang dampak keberadaan budidaya ikan jaring apung di Waduk Cirata yang termasuk wilayah Kabupaten Cianjur terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar Waduk dan pembangunan ekonomi Kabupaten Cianjur Gambar 1. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut : a. Bagaimana sistem usaha budidaya di jaring apung di Waduk Cirata. b. Bagaimana dampak dan peranan usaha budidaya ikan di jaring apung terhadap pendapatan, kesempatan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar lokasi Waduk. c. Bagaimana dampak dan peranan usaha budidaya ikan di jaring apung terhadap pembangunan ekonomi Kabupaten Cianjur, serta aspek multiplier terhadap pendapatan dan kesempatan kerja.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah : a. Untuk menganalisis usaha budidaya ikan di jaring apung di Waduk Cirata b. Untuk mengetahui dampak budidaya ikan jaring apung di Waduk Cirata terhadap kesejahteraan petanipengusaha budidaya ikan di jaring apung dan masyarakat sekitar lokasi Waduk. c. Untuk mengetahui dampak budidaya ikan jaring apung di Waduk Cirata terhadap pembangunan ekonomi Kabupaten Cianjur.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh pemerintah dan masyarakat kabupaten Cianjur dalam mengelola waduk Cirata serta dapat merupakan contoh dalam upaya pengembangan wilayah di daerah lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan, yaitu wilayah yang memiliki Waduk seperti Waduk Cirata.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian adalah menelaah usaha budidaya ikan di jaring apung di Waduk Cirata yang termasuk wilayah Kabupaten Cianjur dan dampak terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar Waduk dan pembangunan ekonomi Kabupaten Cianjur.

1.6. Kerangka Pemikiran

Perkembangan suatu wilayah yang baik ditunjukkan oleh keterkaitan antara sektor ekonomi di wilayah tersebut, dalam hal ini terjadi transfer input dan output barang dan jasa antar sektor secara dinamis. Demikian juga keberadaan usaha budidaya ikan jaring apung Waduk Cirata dapat dikatakan mempunyai peranan yang baik dalam pengembangan wilayah apabila memiliki keterkaitan dengan sektor-sektor ekonomi lainnya di wilayah tersebut, seperti : usaha pembenihan ikan, usaha pembuatan pakan ikan pabrik pakan, usaha pendederan ikan, pemasaran benih ikan, pemasaran pakan ikan, usaha pembuatan kolam jaring terapung, usaha pembuatan kerangka jaring apung, usaha transportasi, usaha pemasaran bahan-bahan untuk pengepakan seperti : oksigen, es balok, kantong plastik, karet, dan sektor penunjang lainnya. Disisi lain pelaksanaan pembangunan di suatu wilayah pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut tanpa melupakan tujuan pembangunan nasional. Kegagalan dalam melaksanakan kegiatan pembangunan akan terlihat apabila laju pertumbuhan ekonomi meningkat, namun tingkat pendapatan masyarakat masih rendah. Hal ini mengidentifikasikan bahwa kegiatan pembangunan tersebut belum mampu menciptakan spread effect kepada masyarakat. Jadi keberadaan usaha budidaya ikan jaring apung Waduk Cirata dapat dikatakan berkembang dan berhasil apabila masyarakat yang berada di wilayah Waduk tersebut meningkat kesejahteraannya. Apabila dengan keberadaan usaha budidaya ikan jaring apung di Waduk Cirata ini tidak memberikan dampak kesejahteraan kepada masyarakat di wilayah sekitar Waduk, maka kemungkinan besar terjadi kebocoran wilayah regional leakage. Seperti yang dikatakan Anwar 1992, bahwa kegiatan pembangunan Lingkungan Ekonomi Sosial Lingkungan Ekonomi Sosial • Kualitas air • Sarana produksi • Prasarana • Tenaga Kerja • Kegiatan produksi • Sisa pakan • Kotoran ikan • Bekas sarana dan prasarana • Limbah lainnya • Hasil Budidaya ikan • Pajak • Hasil sektor terkait • Hasil sektor lain • Peluang kerja INPUT PROSES BUDIDAYA IKAN DI JARING APUNG OUTPUT Lingkungan Ekonomi Sosial Lingkungan Ekonomi Sosial • Pencemaran lingkungan • Produksi ikan • Kesempatan kerja • Aktivitas ekonomi • Penurunan kualitas air • Penurunan Kualitas Air • Pendapatan Petani • PDRB Kabupaten • Mengurangi pengangguran Trade off Gambar 1. Bagan Alir Permasalahan Budidaya Perikanan di Waduk Cirata seringkali bersifat eksploratif dengan menggunakan teknologi yang padat modal dan kurang memanfaatkan tenaga kerja setempat, sehingga manfaatnya bocor ke luar wilayah. Selain itu multiplier yang terjadi kurang dapat ditangkap secara lokal atau regional, sehingga penduduk setempat hanya menjadi penonton. Menurut Mahyudi 2004, pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan yang dapat menyebabkan perubahan-perubahan diantaranya adalah tersedianya lapangan pekerjaan. Jadi keberadaan budidaya ikan jaring apung di Waduk Cirata dikatakan baik apabila mempunyai peranan atau dampak dalam penyediaan lapangan pekerjaan, baik lapangan pekerjaan secara langsung pada sektor budidaya ikan jaring apung itu sendiri maupun lapangan pekerjaan secara tidak langsung namun masih terkait dengan keberadaan budidaya ikan jaring apung, seperti : tenaga kerja teknis pembenihan ikan, tenaga kerja teknis pendederan ikan, tenaga kerja teknis pembuatan pakan ikan pabrik pakan ikan, tenaga kerja penjualan pakan, tenaga kerja pengangkutan ikan, tenaga kerja pemasaran benih ikan, tenaga kerja pemasaran ikan hasil jaring terapung, tenaga kerja pembuatan kolam jaring apung, tenaga kerja pemasaran sarana dan prasarana penunjang, tenaga kerja permodalan, dan lain-lain. Selain itu suatu sektor dikatakan mempunyai peranan yang positif apabila sektor tersebut dapat meningkatkan Pendapatan Domestik Regional Bruto PDRB di wilayah tersebut. Jadi keberadaan budidaya ikan jaring apung di Waduk Cirata mempunyai peranan atau berdampak positif apabila keberadaan budidaya ikan di Waduk tersebut dapat meningkatkan PDRB wilayah tersebut, baik langsung maupun tidak langsung. Unit usaha yang memiliki keterkaitan kedepan forward linkages dengan usaha budidaya ikan jaring apung adalah usaha pemasaran ikan konsumsi, usaha pemancingan ikan, dan usaha rumah makan atau restourant yang menyediakan menu ikan. Sedangkan unit usaha yang memiliki keterkaitan kebelakang backward linkages dengan usaha budidaya ikan jaring apung adalah usaha pembenihan ikan, usaha pendederan ikan, usaha pembuatan pakan ikan pabrik pakan ikan, usaha pembuatan kolam jaring apung, usaha pembuatan jaring net, usaha bahan bangunan untuk kolam jaring apung, dan lain-lain. Usaha budidaya ikan jaring apung dikatakan memiliki peranan yang baik apabila dapat mendorong unit-unit usaha yang memiliki keterkaitan kedepan lebih tinggi dibandingkan dengan unit-unit usaha yang memiliki keterkaitan kebelakang. Sebaliknya apabila tingkat keterkaitan ke belakang backward linkages lebih tinggi dibandingkan dengan keterkaitan ke depannya forward linkages, maka hal itu menandakan adanya kebocoran suatu wilayah Rustiadi, Saefulhakim dan Panuju, 2007. Kriteria lainnya untuk mengetahui bahwa suatu sektor dikatakan memiliki peranan yang baik apabila sektor tersebut dapat memberikan nilai tambah value added sehingga memberikan dampak pengganda multiplier effect di wilayah tersebut. Sebaliknya apabila dampak pengganda multiplier effect rendah karena nilai tambah value added rendah, hal ini menandakan bahwa nilai tambah yang ada tidak dapat ditangkap wilayah tersebut melainkan justru manfaatnya diambil wilayah lain. Jadi bila keberadaan jaring apung tersebut tidak memberikan nilai tambah di wilayah tersebut, maka tidak akan memberikan dampak pengganda di wilayah tersebut, sehingga kemungkinan besar keberadaan jaring apung tersebut justru dimanfaatkan oleh wilayah lain. Namun akibat perkembangan budidaya ikan di jaring apung yang terus meningkat juga dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan dan ekosistem Waduk, sehingga dapat menurunkan daya dukung waduk terhadap keberlanjutan budidaya ikan di jaring apung atau paling tidak setiap satuan input yang ditanamkan produksinya akan terus menurun bahkan bisa sampai tidak menguntungkan lagi. Untuk mengembalikan kondisi waduk tersebut memerlukan biaya yang tidak sedikit dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Selain itu, akibatnya dapat berpengaruh terhadap penurunan perkembangan sektor-sektor lain, yang pada akhirnya dapat menurunkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan sekonomi Kabupaten Cianjur. Bertolak dari kerangka pikir di atas dapat ditarik masalah pokok yang menjadi dasar mengapa dan bagaimana penelitian ini dilakukan, yakni untuk mengetahui berbagai permasalahan atas data empiris yang terjadi di lapangan. Oleh karena itu dalam penelitian ini ingin mengetahui dampak keberadaan budidaya ikan jaring apung di Waduk Cirata terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar Waduk dan pembangunan ekonomi Kabupaten Cianjur. Secara diagramtik, kerangka pemikiran penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2 berikut ini. PERKEMBANGAN BUDIDAYA IKAN JARING APUNG D 1 D 2 EKONOMI RUMAH TANGGA KJA EKONOMI RUMAH TANGGA NON KJA PS MIKRO MASYARAKAT SEKITAR LOKASI D 3 D 4 MAKRO EKONOMI KABUPATEN CIANJUR LINGKUNGAN PERAIRAN WADUK Keterangan : D 1 = Dampak BD Ikan di Jaring Apung terhadap RT BD Ikan KJA D 2 = Dampak BD Ikan di Jaring Apung terhadap RT Non BD Ikan KJA PS = Pruducers Surplus RT BD Ikan KJA D 3 = Dampak BD Ikan di Jaring Apung terhadap Pembangunan Ekonomi Kabupaten Cianjur D 4 = Dampak BD Ikan di Jaring Apung terhadap Lingkungan Perairan Waduk RT = Rumah Tangga Gambar 2. Kerangka Pemikiran Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA