2.7. Budidaya Ikan di Jaring Apung KJA 2.7.1. Lokasi Budidaya
Lokasi yang tepat untuk budidaya ikan air tawar yang menggunakan metode karamba jaring apung adalah danau, telaga, waduk, atau rawa. Lokasi
pemasangan karamba jaring apung harus memenuhi aspek teknis dan aspek sosial ekonomis seperti : kedalaman perairan minimal 10 meter, kualitas air memenuhi
persyaratan hidup ikan, bebas dari pencemaran air, bukan alur lalu lintas kapal, tidak merusak kelestarian lingkungan, kemudahan transportasi, ketersediaan
bahan dan pakan, dekat dengan daerah pemasaran, kemudahan suplai benih, keamanan terjamin, legalitas lokasi budidaya, dan ketersediaan tenaga kerja Balai
Budidaya Air Tawar, 2003.
2.7.2. Kontruksi Kolam
a. Bentuk karamba jaring apung Pada umumnya, konstruksi bagian atas karamba jaring apung memiliki bentuk
yang sama, yang membedakan hanya ada dan tidaknya bangunan kayu rumah yang digunakan sebagai rumah jaga, gudang pakan, peralatan atau
untuk tempat berteduh saja. Walaupun tidak terlihat dari permukaan, perbedaan yang jelas adalah dari bagian jaring. Ada karamba jaring apung
yang hanya menggunakan 1 lapis jaring, namun ada juga yang menggunakan 2 – 3 lapis jaring tergantung jenis kegiatan dan komoditas budidaya. Contohnya
pada karamba jaring apung di Danau Cirata Jawa Barat yang biasanya menggunakan 2 lapis jaring : jaring bagian atas yang terdiri dari 1 petak atau
lebih dipergunakan untuk membesarkan ikan mas, kemudian di bawahnya dipasang jaring yang disebut jaring kolor untuk pembesaran nila.
b. Ukuran dan bagian-bagian karamba jaring apung Ukuran rangka luar Kolam Jaring Apung KJA 15,8 m x 15,8 m 250 m
2
. KJA terdiri dari 2 lapis. Lapis pertama terdiri dari 4 kolamjaring, lapis kedua
terdiri dari 1 kolor. Lapis pertama diisi 1 jaring ukuran 7 x 7 x 4 m
3
dengan diameter mata jaring 0,75 dan 3 jaring ukuran sama dengan diameter mata
jaring 1,0. Lapis kedua kolor yang digunakan berukuran sesuai luas rangka luar 15,8 m x 15,8 m dengan kedalaman 6 m dan diameter mata jaring 1,25.
Bagian-bagian karamba jaring apung : 1 Rakitgeladak
Rakit berfungsi tempat menggantungkan jaringkaramba, sebagai pijakan tempat berjalan orang yang berada di karamba jaring apung, membangun
rumah dan semua aktivitas manusia dalam usaha budidaya, seperti memberi pakan, mengangkut dan menyimpan pakan, pengawasan,
monitoring, menimbang, mengemas dan panen ikan. Oleh karena itu konstruksi rakit harus kokoh untuk menopang beban yang ada.
Bahan pembuat rakit dapat berupa bambu, kayu, paralon atau besi. Rakit berbentuk kubus terdiri 4 petakan. Satu unit rakit berukuran antara 6 m
x 6 m hingga 10 m x 10 m dengan ukuran karamba 3 m x 3 m x 3 m. Rakit kemudian dapat diikat satu dengan yang lainnya hingga mencapai ratusan
petak. Pada bagian rakit yang dibangun rumah jaga tidak dipergunakan untuk pemeliharaan ikan.
2 Karamba Karamba atau kurungan jaring digunakan sebagai wadah pemeliharaan
ikan. Berdasarkan fungsinya karamba terdiri dari : a
Karamba pendederan, bahan PE ukuran mata jaring 4 mm b
Karamba pengglondongan, bahan PE ukuran mata jaring 1 inchi c
Karamba pembesaran, bahan PE ukuran mata jaring 1,5 – 2 inchi. Sebagai pedoman, ukuran mata jaring yang digunakan tidak melebihi
jarak kedua mata ikan yang dipelihara. Luas karamba bervariasi dari hanya sebesar 1 petak ukuran 3 x 3 m,
sampai ada yang seluas 2 – 4 petak. Pada pembesaran polikultur ikan mas dan nila dipasang 2 karamba pada
petakan yang sama, dimana bagian karamba bagian bawah kolor lebih luas bisa mencakup beberapa buah karamba bagian atas. Penggunaan
karamba berlapis dapat juga untuk 2 jenis ikan yang mempunyai ukuran yang berbeda. Misalnya karamba bagian atas untuk pengglondongan
sedang bagian bawah untuk pembesaran.
3 Pelampung Pelampung dipilih yang kuat terendam dalam air dan terjemur panas
matahari. Pelampung dapat berupa drum isi 200 liter, stryofoam ukuran panjang 80 – 90 cm atau pelampung khusus. Pelampung berfungsi untuk
menahan beban yang ada di atas geladakrakit, jaring dan pemberat di dalam air. Untuk sebuah rakit berukuran 8 x 8 m dengan karamba
berukuran 3 x 3 x 3 m
3
membutuhkan 9 buah pelampung. Pelampung dipasang tepat di atas rakitgeladak dengan jarak yang sama. Pada satu unit
rakit sebaiknya digunakan pelampung dari jenis yang sama sehingga posisi rakitgeladak rata terapung. Pelampung yang dapat digunakan untuk
jaring apung dapat dilihat pada Gambar 3 di bawah ini.
Gambar 3. Bahan Pelampung Jaring Apung 4 Rumah jaga
Tidak semua karamba jaring apung memiliki rumah jaga. Bangunan rumah jaga terbuat dari kayu, tripleks atau bilik bambu. Fungsi rumah jaga antara
lain sebagai tempat tinggal penunggu karamba jaring apung, gudang pakan, gudang peralatan atau tempat berteduh saja. Petak yang digunakan
untuk bangunan rumah jaga tidak dipasangi karamba karena sulit untuk memasang jaring atau melakukan panen. Ukuran bangunan rumah jaga
bervariasi tergantung kebutuhan. Rumah jaga jaring apung dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Rumah Jaga Jaring Apung 5 Pemberat
Pemberat yang diikatkan pada tali pada bagian bawah karamba berfungsi untuk menahan karamba agar tetap dengan ukuran dan bentuknya kubus
di dalam dari pengaruh arus. Pemberat dapat berupa batu, besi, timah atau campuran pasir dan semen seberat 3 – 5 kg.
6 Jangkar Jangkar berfungsi untuk menahan karamba jaring apung berada pada
tempat. Pengaruh lingkungan yang mempengaruhi karamba jaring apung antara lain arus, gelombang, naik turunnya air dan angin. Jangkar dapat
terbuat dari besi, batu, karung pasir, beton atau kayubambu berbentuk jangkar yang diberi pemberat batu atau karung pasir. Berat sebuah
jangkar sekitar 40 – 50 kilogram yang dihubungkan dengan tali jangkar berukuran 3 – 5 cm ke rakit. Jumlah jangkar yang digunakan tergantung
dari besar kecilnya ukuran karamba jaring apung dan kondisi perairan di daerah tersebut.
2.7.3. Penebaran Benih