Koefisien Penyebaran Kepekaan Penyebaran Pengganda

D. Koefisien Penyebaran

Analisis ini merupakan koefisien kaitan yang memberikan gambaran tentang pengaruh yang ditimbulkan oleh satu unit permintaan akhir untuk semua sektor di dalam suatu perekonomian. Koefisien penyebaran coefficient of dispersion merupakan keterkaitan langsung dan tidak langsung ke belakang yang dinormalkan dengan jumlah sektor dan jumlah seluruh koefisien matriks kebalikan Lontief Kriswantriyono, 1994. Secara matematik dapat ditulis dalam bentuk rumus sebagai berikut : ∑∑ ∑ = = = = n i n j n i Cij Cij n Bd 1 1 1 dimana : Bd = Koefisien Penyebaran Cij = Unsur matriks kebalikan Leontief terbuka Apabila nilai indeks Bd dari sektor i 1, hal ini menunjukkan sektor tersebut memperoleh pengaruh yang tinggi dari sektor lain. Dengan perkataan lain, sektor tersebut peka terhadap pengaruh sektor lain, atau terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah.

E. Kepekaan Penyebaran

Kepekaan penyebaran senstitity of dispersion merupakan keterkaitan langsung dan tidak langsung ke depan yang dinormalkan dengan jumlah sektor dan jumlah seluruh kebalikan Leontief. Secara matematik analisis ini dapat dinyatakan sebagai berikut : ∑∑ ∑ = = = = n i n j n i Cij Cij n Fd 1 1 1 dimana : Fd = Kepekaan penyebaran Apabila indeks Fd dari sektor j 1, berarti sektor tersebut mempunyai pengaruh yang tinggi terhadap sektor lain atau perekonomian secara keseluruhan Kriswantriyono, 1994.

F. Pengganda

Pengganda multiplier adalah pengukuran suatu respon atau merupakan dampak dari stimulus ekonomi. Pengganda juga didefinisikan sebagai koefisien yang menyatakan kelipatan dampak langsung dari meningkatnya permintaan akhir suatu sektor sebesar satu unit terhadap produksi total semua sektor di suatu daerah Stimulus ekonomi yang dimaksud dapat berupa output, pendapatan atau kesempatan kerja. Masing-masing pengganda tersebut masih dibagi lagi menjadi dua, yaitu tipe I dan tipe II yang akan dijelaskan kemudian. Sebagaimana telah dikemukanan bahwa multiplier dapat dibedakan menjadi output multiplier, income multiplier, dan employment multiplier. Masing-masing multipler tersebut dapat dibagi dua menjadi tipe I dan tipe II. 1 Pengganda Output Output Multiplier Pengganda output tipe I bertujuan untuk mengetahui sampai berapa jauh pengaruh kenaikan permintaan akhir suatu sektor di dalam perekonomian suatu wilayah terhadap output sektor lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan pengganda output tipe II bertujuan untuk mengetahui sampai berapa jauh pengaruh kenaikan permintaan akhir suatu sektor di dalam perekonomian suatu wilayah terhadap output sektor yang lain, baik secara langsung, tidak langsung maupun induksi. Pengganda Output Tipe I : ∑ = = n j Cij MOSj 1 dimana : MOSj = Pengganda output Tipe I sektor j Cij = Unsur matriks kebalikan Leontief terbuka Pengganda Output Tipe II : ∑ + = = 1 1 n j Dij MOTj dimana : MOTj = Pengganda output Tipe II sektor j Dij = Unsur matriks kebalikan Leonteif tertutup 2 Pengganda Pendapatan Income Multiplier Pengganda pendapatan tipe I adalah besarnya peningkatan pendapatan pada sektor perekonomian akibat meningkatnya permintaan akhir output suatu sektor sebesar satu unit. Akhirnya apabila permintaan terhadap output sektor tertentu meningkat sebesar satu rupiah, maka akan meningkatkan pendapatan rumah tangga yang bekerja pada seluruh sektor perekonomian sebesar nilai pengganda pendapatan sektor yang bersangkutan. Sedangkan pengganda pendapatan tipe II selain menghitung pengaruh langsung dan tidak langsung juga menghitung pengaruh induksi induce effect. Pengganda Pendapatan Tipe I : ∑ = + + = n i j n j n a Cij a MPSj 1 1 1 . dimana : MPSj = Pengganda pendapatan Tipe I sektor ke j a n+1j = Koefisien input gajiupah rumah tangga sektor j Cij = Unsur matriks kebalikan Leontief terbuka Pengganda Pendapatan Tipe II : ∑ + = + + = 1 1 1 1 . n i j n j n a Dij a MPTj dimana : MPTj = Pengganda pendapatan Tipe II sektor j Dij = Unsur matriks kebalikan Leontief tertutup

3.5. Green Input Output Budidaya Ikan di Jaring Apung

Green input output adalah analisis input – output yang telah diperluas atau disesuaikan khusus budidaya ikan di jaring apung beserta sektor-sektor yang terkait termasuk di dalamnya memperhitungkan aspek penurunan kualitas air waduk sebagai output negatif dari perekonomian ke sistem alami dan sebagai input dari sistem alami ke perekonomian. Model green input – output ini merupakan model input – output yang diperluas kerangka dasarnya dengan memasukkan keterkaitan suatu sektor dengan sektor ekosistem, dimana penurunan kualitas air waduk diinternalisasikan sebagai pengurang dari koefisien input – output. Dengan menginternalisasikan penurunan kualitas air waduk dalam tabel I-O, nilai matriks akan berkurang sehingga setelah