2.7.3. Penebaran Benih
Jenis ikan yang umum dibudidayakan di jaring terapung air tawar adalah ikan mas dan ikan nila, namun ada beberapa jenis lainnya tetapi jumlahnya tidak
begitu banyak, yaitu ikan patin jambal siam, bawal, dan gurame. Ukuran benih untuk pembesaran ikan mas 10-15 gram dan untuk pembesaran nila 8-10 gram.
Benih umumnya disuplai dari petani pembenih Bandung, Cianjur, Sukabumi dan Subang. Benih ukuran 15 gram dapat tumbuh mencapai ukuran konsumsi 250 sd
300 gram dalam waktu 120 hari. Disarankan padat tebar 2,45 kgm
3
dengan benih ikan mas ukuran 10-15 gram dan 4,45 kgm
3
benih ikan nila ukuran 8 sd 10 gram. Pilih benih yang sehat dan lakukan aklimatisasi benih saat ditebar.
2.7.4. Pemberian Pakan
Pakan yang diberikan merupakan pakan komersial berupa pellet kering. Ukuran pellet dan dosis pakan yang diberikan disesuaikan dengan ukuran ikan di
kolam. Tabel 4. Teknik pemberian pakan ikan mas dengan pellet kering
Tipe Pakan Ukuran Pellet
mm Ukuran Ikan
Gram Dosis Pakan
Frekuensi Pakanhari
Remah 0,1
10 5
3 Butiran
2,0 10-25
3-4 4
Butiran 3,0
25 2-3
5 Sumber : Balai Budidaya Air Tawar 2003
Karena pemeliharaan ikan mas pada KJA hanya mendapatkan suplai pakan dari pellet yang diberikan, maka agar diperoleh pertumbuhan normal dan hasil
sesuai dengan target sebaiknya digunakan pakan yang mengandung protein antara 26-28. Pada pemeliharaan ikan nila di kolor lapis kedua tidak diberikan pakan,
tetapi hanya memakan remah-remah dari lapis pertama dan peryphyton yang menempel pada jaring.
2.7.5. Pengendalian Hama dan Penyakit
Penyakit yang sering menyerang usaha budidaya ikan pada KJA adalah Aeromonas sp., Collumnaris dan herpes virus. Untuk penyakit Aeromonas sp. bisa
diobati dengan merendam ikan yang sakit dalam larutan KMNO4 20 ppm selama
30 menit, diulang tiga kali dengan interval waktu 2 hari. Collumnaris spp. dapat diobati dengan pemberian OTC 50 mgkg pakan selama 7 hari, sedangkan
penyakit herpes hingga saat ini belum dapat diobati. Hal yang paling mungkin untuk dilakukan jika terserang penyekit herpes adalah panen dini.
2.7.6. Pemanenan