perikanan jaring terapung, wisata alam hutan, maupun wisata budaya dan kesenian yang belum banyak dilirik.
Mengingat lokasi dan aksesibilitasnya yang sangat baik, objek wisata di kawasan ini sangat potensial untuk menarik wisatawan dari luar Cianjur.
Keberadaan kawasan wisata Puncak, maupun jalur regional Jakarta – Cianjur - Bandung merupakan sumber wisnus maupun wisman yang potensial. Demikian
juga dengan perkembangan jalur Purwakarta - Padalarang. Luasnya kawasan dengan daya tarik yang beragam dan tersebar di kawasan
Waduk Cirata menyebabkan pengembangan kepariwisataan perlu didistribusikan dengan tema-tema dan sasaran pasar yang berbeda-beda. Peningkatan kualitas
produk mencakup kualitas daya tarik dan fasilitas penunjang di kawasan ini perlu dilakukan, sehingga diharapkan dapat menarik pangsa pasar wisatawan lain dari
golongan menengah atas. Mengembangkan suatu potensi objek dan daya tarik wisata, tidak cukup
hanya mengandalkan daya tarik yang dimiliki. Bahkan meskipun memiliki aksesibilitas yang baik tidak menjamin wisatawan akan datang dengan sendirinya.
Pasar wisatawan yang tersegmentasi membutuhkan strategi dan pengelolaan kawasan yang berbeda jika kita ingin memperluas segmen pasar pengunjung.
Demikian juga dengan program pemasaran dan promosi yang dilakukan perlu disesuaikan dengan target pasar wisatawan kita. Bukan tidak mungkin jika objek
wisata berskala lokal pun bisa “go international”.
4.4.5. Kondisi Perairan Waduk Cirata
Dari hasil penelitian BPPT yang ditulis oleh Garno 2001, perairan waduk cirata kondisinya sebagai berikut : 1 kandungan fosfornya selalu lebih besar dari
0,016 mgl dan total nitrogen inorganik selalu lebih besar dari 0,711 mgl tergolong perairan eutropik, 2 konsentrasi nutrien yang tinggi tersebut telah
memacu pertumbuhan fitoplankton hingga mencapai kelimpahan yang tinggi; yakni dipermukaan 25 cm berkisar antara 36.590 dan 40.710 indl dan di
kedalaman 150 cm berkisar antara 29.620 dan 36.370 indl, 3 tingginya kelimpahan fitoplankton inilah yang menyebabkan kecerahan air di Jangari selalu
71 Cm yang oleh beberapa pakar limnologi digolongkan sebagai perairan yang
hipertrofik, 4 kesimpulan eutrofik diperkuat dengan kenyataan bahwa selama penelitian fitoplankton didominasi oleh cyanofita 70,9-78,2, utamanya
Microcystis sp dan O scillatoria sp., dan 5 meskipun fitoplankton didominasi oleh Microcystis sp dan O scillatoria sp yang diketahui tidak disukai zooplankton
namun pada penelitian ini ditemukan pula kelimpahan zooplankton dalam jumlah yang cukup besar yakni berkisar antara 34-394 indl. Komunitas zooplankton ini
selama penelitian didominasi oleh copepoda, cladosera dan rotifera. Status mutu air waduk hasil pengukuran kualitas air pada triwulan ketiga
Juli – September tahun 2008 pada zona budidaya ikan, yaitu pada stasiun 4 statusnya buruk dengan kualitas air yang tidak memenuhi syarat adalah H
2
S, NO
2
, DO, Cu, Zn, Cd, dan surfaktan, pada stasiun 5 statusnya buruk dengan kualitas air
yang tidak memenuhi syarat adalah NO
2
, Cl
2
, Cu, Zn, dan Pb, dan statsiun 6 statusnya sedang dengan kualitas air yang tidak memenuhi syarat adalah NO
2
, DO, Cu, dan Zn BPWC, 2008.
Hasil pengukuran kualitas air untuk beberapa parameter secara rinci dapat dilihat dibawah ini : 1 Temperatur berkisar antara 29,1 – 30,3 ºC di permukaan
air, 27,8 – 28,3 ºC pada kedalam 5 meter, dan 26,5 – 27,6 ºC di dekat dasar perairan, 2 Kandungan oksigen terlarut berkisar antara 3.80 – 5.30 mgl di
permukaan air, 1.40 – 7.50 mgl pada kedalaman 5 meter, dan 1.1 – 4.3 mgl di dekat dasar perairan, 3 Kandungan karbondioksida CO
2
bebas berkisar antara 3.96 – 5.94 mgl di permukaan air, 11.82 – 15.84 pada kedalaman 5 meter, dan
19.8 – 31.68 di dekat dasar perairan, 4 Keasaman pH air berkisar antara 7.39 – 7.54 di permukaan air, 7.25 – 7.33 pada kedalaman 5 meter, dan 6.92 – 7.26 di
dekat dasar perairan, 5 Kandungan Hidrogen Sulfida H
2
S di permukaan air dan pada kedalaman 5 meter tidak terdeteksi, sedangkan di dekat dasar perairan hanya
pada stasiun 4 terdeteksi sebesar 1.057 mgl, 6 Kesadahan air berkisar antara 34 – 56 mg CaCo
3
l di permukaan air, 32 – 58 mg CaCo
3
l pada kedalaman 5 meter, dan 52 – 56 mg CaCo
3
l di dekat dasar perairan, 7 Unsur Hara NO
2
, NO
3
, dan NH
3
berkisar antara 2.31 – 6.00 mgl di permukaan air, 1.85 – 3.19 mgl pada kedalaman 5 meter, dan 1.99 – 2.37 mgl di dekat dasar perairan. Sedangkan
BOD berkisar antara 11.81 – 31.50 mgl di permukaan air, 8.86 – 17.32 mgl pada kedalaman 5 meter, dan 9.45 – 15.16 mgl di dekat dasar perairan, dan 8
Keanekaragaman fitoplankton dan zooplancton sebagai Komponen biologi Waduk Cirata yang memegang peranan penting dalam ekosistem perairan Waduk, secara
umum nilai indeksnya adalah fitoplankton berkisar antara 0.296 – 0.566 dan zooplankton berkisar antara 0.430 – 0.578 BPWC, 2008
4.4.6. Budidaya Ikan di Jaring Terapung A. Perkembangan jaring terapung