Jadi peran perikanan budidaya jaring apung dari Waduk baik Jatiluhur, Saguling, maupun Cirata saat ini merupakan salah satu sektor perikanan yang
penting dalam mendukung perekonomian Provinsi Jawa Barat pada umumnya dan Kabupaten Bandung, Purwakarta serta Cianjur pada khususnya selain sektor-
sektor perikanan budidaya lainnya seperti : tambak, kolam, sawah, laut, keramba, dan kolam air deras.
Perkembangan ekonomi suatu wilayah tidak terlepas dari saling terkaitnya sektor satu dengan sektor lainnya, demikian juga perkembangan ekonomi di
wilayah Kabupaten Cianjur pada sub sektor budidaya ikan jaring apung di Waduk Cirata ini sangat terkait erat dengan sektor-sektor lain seperti :
a. Pembenihan ikan. Semakin berkembang budidaya ikan di jaring apung ini
semakin banyak membutuhkan benih ikan, sehingga mendorong perkembangan usaha pembenihan ikan bahkan usaha pembenihan ikan ini
tidak hanya berkembang di Kabupaten Cianjur saja, tetapi juga di Kabupaten lain yang berdekatan, seperti : KabupatenKota Sukabumi, KabupatenKota
Bandung, Kabupaten Subang, dan lain-lain.
b. Pakan ikan. Semakin berkembang budidaya ikan di jaring apung dan
berkembang pula usaha pembenihan ikan, maka semakin banyak pakan ikan yang dibutuhkan, sehingga semakin mendorong perkembangan pabrik-pabrik
pakan, perkembangan pabrik-pabrik pakan ini banyak berkembang di daerah KabupatenKota Tangerang, KabupatenKota Bekasi, dan KabupatenKota
Cirebon.
c. Tenaga Kerja. Semakin berkembang usaha budidaya ikan di jaring apung
juga menyebabkan peningkatan kebutuhan akan tenaga kerja, baik kebutuhan tenaga kerja yang langsung sebagai tenaga di jaring apung, maupun sebagai
tenaga di tempat usaha pembenihan ikan, pendederan ikan, penjualan pakan, penjualan ikan konsumsi, penjualan benih ikan, sarana dan prasarana jaring
apung, jasa panen, pabrik pakan serta transportasi.
d. Bahan baku penunjang, Sarana dan Prasarana Jaring Apung. Dengan
berkembangnya usaha budidaya ikan di jaring apung semakin banyak pula bahan baku, sarana dan prasarana untuk kebutuhan jaring apung, seperti :
obat-obatan, bambu, jaring, drum, kayu, paku, asbesseng, tambang, paku, dan
lain-lain. Juga semakin meningkatnya kebutuhan bahan-bahan yang secara tidak langsung berhubungan dengan budidaya ikan, yaitu semen, pasir,
keramik, kayu, paku, atap gentingsengasbes untuk membuat bangunan penjualan pakan, penjualan es pembeku ikan, dan lain-lain.
e. Perbankan. Semakin berkembang usaha budidaya ikan di jaring apung
semakin banyak pula perbankan yang dibutuhkan, baik untuk permodalan maupun transaksi lainnya. Baik keterkaitan langsung dengan usaha budidaya
ikan di jaring apung maupun keterkaitan tidak langsung dengan usaha budidaya ikan, seperti : usaha pembenihan ikan, usaha pendederan ikan, usaha
penjualan pakan, usaha sarana dan prasarana jaring apung, usaha pembuatan pakan ikan pabrik pakan dan lain-lain.
f. Transportasi
. Semakin berkembang usaha budidaya ikan di jaring apung semakin berkembang pula kegiatan usaha transportasi baik untuk mengangkut
hasil ikan konsumsi, benih ikan, pakan ikan, bahan pendukung lainnya, maupun penumpangnya. Transportasi tersebut bukan hanya transportasi darat,
tetapi juga transportasi di perairan Waduk.
g. Pariwisata dan pemancingan ikan. Dengan berkembangnya usaha budidaya