Output Multiplier Total Value Added Multiplier atau PDRB Multiplier Income Multiplier Tax Multiplier Employment Multiplier

2.4.1. Output Multiplier

Output multiplier adalah dampak meningkatnya permintaan akhir suatu sektor terhadap total output seluruh sektor di wilayah tersebut. Hubungan antara output dan permintaan akhir dijabarkan sebagai berikut : d P A I X . 1 − − = Dimana : X = matriks output

2.4.2. Total Value Added Multiplier atau PDRB Multiplier

Total value added multiplier atau PDRB multiplier adalah dampak meningkatnya permintaan akhir suatu sektor terhadap peningkatan PDRB. Total value added multiplier atau PDRB multiplier berhubungan dengan output secara linier yang dapat diasumsikan dengan persamaan matriks berikut : X v V = Dimana : V = matriks PDRB v = matriks diagonal koefisien PDRB X = matriks output, d P A I X . 1 − − =

2.4.3. Income Multiplier

Income multiplier adalah dampak meningkatnya permintaan akhir suatu sektor terhadap peningkatan pendapatan rumah tangga di wilayah tersebut secara keseluruhan. Karena : j j j T W V + = Dimana : V j = input primer sektor j W j = pendapatan rumah tangga income sektor j T j = pendapatan prerusahaan sektor j Koefisien Income j W adalah : i j j X W W = Sehingga income multiplier dapat dihitung dengan matriks : X w W = Dimana : W = matriks income w = matriks diagonal koefisien income X = matriks output, d P A I X . 1 − − =

2.4.4. Tax Multiplier

Tax multiplier adalah dampak meningkatnya permintaan akhir suatu sektor terhadap peningkatan pajak langsung neto.

2.4.5. Employment Multiplier

Employment multiplier adalah dampak meningkatnya permintaan akhir suatu sektor terhadap peningkatan kesempatan kerja. Employment multiplier dapat dihitung jika diketahui koefisien tenaga kerjanya. koefisien tenaga kerja dapat dihitung sebagai berikut : i i i X L t = Dimana : t i = koefisien tenaga kerja sektor i L i = jumlah tenaga kerja di sektor i X i = output sektor i Sehingga : X L L = Dimana : L = matriks jumlah tenaga kerja L = matriks diagonal koefisien tenaga kerja X = matriks output, d P A I X . 1 − − = Karena d P A I X . 1 − − = , maka d F A I L L . 1 − − = Dengan demikian L pada dasarnya dapat diterjemahkan sebagai jumlah tenaga yang diserap yang dipengaruhi oleh permintaan akhir. Karena L adalah matriks, maka matriks L dapat merinci dampak dari penyerapan kerja akibat pengaruh dari masing-masing komponen permintaan akhir.

2.4.6. Land Use Multiplier