Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Maret 2012.
Keterangan : ruang lingkup penelitian Gambar 3 Skema kerangka pemikiran analisis pengaruh penerapan faktor-faktor
Quality of Work Life QWL terhadap kepuasan kerja karyawan Visi dan Misi
PT ANTAM Persero Tbk
Tujuan
Faktor-faktor QWL : 1.
Kompensasi yang layak 2.
Pengembangan Karir 3.
Komunikasi 4.
Lingkungan yang aman 5.
Kesehatan Kerja 6.
Keselamatan Kerja 7.
Penyelesaian Konflik 8.
Kebanggaan 9.
Partisipasi Karyawan Kepuasan Kerja
1. Kerja yang
menantang secara mental
2. Penghargaan yang
sesuai 3.
Kondisi kerja yang mendukung
4. Rekan kerja yang
suportif
Peningkatan Kinerja
3. Perumusan Hipotesis
Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
1. H
1
: Terdapat pengaruh signifikan antara Partisipasi karyawan yang baik terhadap kepuasan kerja karyawan di PT Antam Persero UBPN Maluku
Utara. H
: Tidak terdapat pengaruh signifikan antara Partisipasi karyawan yang baik terhadap kepuasan kerja karyawan di PT Antam Persero UBPN
Maluku Utara. 2.
H
1
: Terdapat pengaruh signifikan antara faktor Pengembangan karir yang terencana dan profesional terhadap kepuasan kerja karyawan di
PT Antam Persero UBPN Maluku Utara. H
0 :
Tidak terdapat pengaruh signifikan antara faktor Pengembangan karir yang terencana dan profesional terhadap kepuasan kerja karyawan di
PT Antam Persero UBPN Maluku Utara. 3.
H
1
: Terdapat pengaruh signifikan antara faktor kemampuan dalam penyelesaian konflik yang baik terhadap kepuasan kerja karyawan di
PT Antam Persero UBPN Maluku Utara. H
: Tidak Terdapat pengaruh signifikan antara faktor kemampuan dalam penyelesaian konflik yang baik terhadap kepuasan kerja
karyawan di PT Antam Persero UBPN Maluku Utara. 4.
H
1
: Terdapat pengaruh signifikan antara faktor komunikasi yang baik antara pihak- pihak yang terkait atau kelompok terhadap kepuasan kerja
karyawan di PT Antam Persero UBPN Maluku Utara. H
: Tidak terdapat pengaruh signifikan antara faktor komunikasi yang baik antara pihak- pihak yang terkait atau kelompok terhadap kepuasan
kerja karyawan di PT Antam Persero UBPN Maluku Utara. 5.
H
1
: Terdapat pengaruh signifikan antara faktor Kesehatan kerja yang memadai terhadap kepuasan kerja karyawan di PT Antam Persero UBPN
Maluku Utara. H
: Tidak terdapat pengaruh signifikan antara faktor Kesehatan kerja yang memadai terhadap kepuasan kerja karyawan di PT Antam Persero
UBPN Maluku Utara. 6.
H
1
: Terdapat pengaruh signifikan antara faktor Keselamatan kerja yang relevan terhadap kepuasan kerja karyawan di PT Antam Persero
UBPN Maluku Utara. H
: Tidak terdapat pengaruh signifikan antara faktor Keselamatan kerja yang relevan terhadap kepuasan kerja karyawan di PT Antam
Persero UBPN Maluku Utara. 7.
H
1
: Terdapat pengaruh signifikan antara faktor lingkungan yang aman terhadap kepuasan kerja karyawan di PT Antam Persero UBPN
Maluku Utara. H
: Tidak terdapat pengaruh signifikan antara faktor lingkungan yang aman terhadap kepuasan kerja karyawan di PT Antam Persero UBPN
Maluku Utara.
8. H
1
: Terdapat pengaruh signifikan antara faktor kompensasi yang layak terhadap kepuasan kerja karyawan di PT Antam Persero UBPN
Maluku Utara. H
: Tidak terdapat pengaruh signifikan antara faktor kompensasi yang layak terhadap kepuasan kerja karyawan di PT Antam Persero UBPN
Maluku Utara. 9.
H
1
: Terdapat pengaruh signifikan antara kebanggaan pada organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan di PT Antam Persero UBPN Maluku
Utara H
: Tidak terdapat pengaruh signifikan antara kebanggaan pada organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan di PT Antam Persero
UBPN Maluku Utara
4. Identifikasi Variabel
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel independent bebas dan variabel dependent terikat. Kepuasan
karyawan ditetapkan sebagai variabel dependent, sedangkan variabel independentnya adalah penerapan faktor-faktor QWL yang terdiri dari 9
faktor yang uraiannya telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Kesembilan faktor tersebut diantaranya menurut Cascio 2006 adalah:
1. Kompensasi yang layak
2. Pengembangan Karir
3. Komunikasi
4. Lingkungan yang aman
5. Kesehatan Kerja
6. Keselamatan Kerja
7. Penyelesaian Konflik
8. Kebanggaan
9. Partisipasi Karyawan
3.3. Metode Pengambilan Sampel
1. Penetapan Populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 316 karyawan. Dalam penetapan populasi, karyawan outsourching tidak
dimasukan ke dalam populasi, hal tersebut dikarenakan ketidakpuasan karyawan outsourching tidak mempengaruhi jalannya perusahaan.
Kepuasan karyawan outsourching sepenuhnya menjadi tanggung jawab
perusahaan pemilik, karena PT ANTAM Persero Tbk UBPN Maluku Utara dalam hal ini hanya sebagai pemakai jasa dari karyawan
outsourching tersebut. 2.
Penetapan Sampel Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel.
Jumlah sampel yang mewakili 100 populasi adalah sama dengan jumlah populasi. Makin besar jumlah sampel mendekati jumlah populasi maka
peluang kesalahan dalam melakukan generalisasi akan semakin kecil, dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel penelitian maka diduga akan
semakin besar kemungkinan kesalahan dalam melakukan generalisasi. Jumlah anggota sampel yang paling tepat digunakan dalam
penelitian tergantung pada tingkat ketelitiankesalahan yang dikehendaki. Tingkat ketelitiankepercayaan yang dikehendaki sering tergantung pada
sumber dana, waktu dan tenaga yang tersedia. Makin besar tingkat kesalahan maka akan semakin kecil jumlah sampel yang diperlukan, dan
sebaliknya makin kecil tingkat kesalahan, maka akan semakin besar jumlah anggota sampel yang diperlukan sebagai sumber data.
Untuk menghitung ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin Riduan dan
Akdon, 2006, yaitu:
n = Besaran Sampel N = Besaran Populasi N=316
E = Nilai kritis batas ketelitian yang diinginkan persen kelonggaran Ketidaktelitian karena kesalahan penarikan sampel
Dengan menggunakan nilai kritis sebesar 8.25 jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 100,3 atau dibulatkan menjadi 100 responden.
Setelah ditentukan jumlah sampel yang digunakan, selanjutnya sampel akan diambil dari populasi. Agar sampel yang diperoleh dapat mewakili populasi,
maka pengambilan sampel dilakukan berdasarkan teknik Quota Sampling yaitu peneliti menentukan kuota atau jumlah tertentu terhadap sampel yang
memiliki karakteristik yang diinginkan peneliti Istijanto,2006. Sampel …………………………………………