Metode Pengambilan Sampel METODE PENELITIAN

perusahaan pemilik, karena PT ANTAM Persero Tbk UBPN Maluku Utara dalam hal ini hanya sebagai pemakai jasa dari karyawan outsourching tersebut. 2. Penetapan Sampel Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah sampel yang mewakili 100 populasi adalah sama dengan jumlah populasi. Makin besar jumlah sampel mendekati jumlah populasi maka peluang kesalahan dalam melakukan generalisasi akan semakin kecil, dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel penelitian maka diduga akan semakin besar kemungkinan kesalahan dalam melakukan generalisasi. Jumlah anggota sampel yang paling tepat digunakan dalam penelitian tergantung pada tingkat ketelitiankesalahan yang dikehendaki. Tingkat ketelitiankepercayaan yang dikehendaki sering tergantung pada sumber dana, waktu dan tenaga yang tersedia. Makin besar tingkat kesalahan maka akan semakin kecil jumlah sampel yang diperlukan, dan sebaliknya makin kecil tingkat kesalahan, maka akan semakin besar jumlah anggota sampel yang diperlukan sebagai sumber data. Untuk menghitung ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin Riduan dan Akdon, 2006, yaitu: n = Besaran Sampel N = Besaran Populasi N=316 E = Nilai kritis batas ketelitian yang diinginkan persen kelonggaran Ketidaktelitian karena kesalahan penarikan sampel Dengan menggunakan nilai kritis sebesar 8.25 jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 100,3 atau dibulatkan menjadi 100 responden. Setelah ditentukan jumlah sampel yang digunakan, selanjutnya sampel akan diambil dari populasi. Agar sampel yang diperoleh dapat mewakili populasi, maka pengambilan sampel dilakukan berdasarkan teknik Quota Sampling yaitu peneliti menentukan kuota atau jumlah tertentu terhadap sampel yang memiliki karakteristik yang diinginkan peneliti Istijanto,2006. Sampel ………………………………………… diambil dari masing-masing departemen sebagai karakteristik yang peneliti tentukan dengan jumlah yang sesuai dengan jumlah karyawan di setiap departemennya Tabel 1. Hal tersebut dilakukan agar sampel yang diambil lebih beragam serta dapat mewakili karyawan yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Tabel 1 Jumlah sampel berdasarkan karakteristik departemen Departemen Jumlah populasiorang Jumlah sampel orang Finance 18 18316X100 = 6 HR 6 6316X100 = 2 CSR GA 11 11316X100 = 3 TernateManado Representative 8 8316X100 = 3 Procurement 10 10316X100 = 3 HSE 13 13316X100 = 4 Quality Control 42 42316X100 = 13 Buli Mine Operation 129 129316X100= 41 Pakal, Mornopo Buli mine Operation 48 48316X100 = 15 Utility 7 7316X100 = 2 Grade Control 24 24316X100 = 8 Jumlah 316 100

3.4. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan pengamatan langsung di lapangan, baik dalam bentuk arsip data perusahaan yang mendukung terkait penelitian, wawancara maupun melalui pengisian kuesioner. Wawancara dilakukan kepada pihak manajemen dan seluruh karyawan dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang dibutuhkan untuk penelitian. Sedangkan kuesioner berisikan daftar pernyataan yang terkait dengan hubungan faktor-faktor QWL terhadap kinerja karyawan. Pernyataan yang diajukan bersifat tertutup, hal ini dikarenakan untuk mempermudah responden pada saat menjawab serta pada proses pengolahan data. Setiap jawaban ditentukan skornya menggunakan skala Likert. Skala Likert berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu, misalnya setuju-tidak setuju, senang-tidak senang, dan lainnya Umar,2005. Bobot yang digunakan dalam setiap pertanyaan adalah : 5 = Sangat setuju 4 = Setuju 3 = Ragu-ragu 2 = Tidak setuju 1 = Sangat tidak setuju Data sekunder diperoleh dari berbagai literatur melalui internet, buku, jurnal yang memuat teori-teori, dan hasil penelitian terdahulu.

3.5. Pengujian Kuesioner

Sebelum kuesioner disebarkan terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas. Hal ini dilakukan agar kuesioner yang digunakan memang akurat dan layak untuk disebar kepada responden. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap 30 jawaban responden awal yang telah mengisi kuesioner dengan metode sebagai berikut:

1. Uji Validitas Instrumen

Instrument yang valid menunjukan bahwa alat ukur yang digunakan untuk memperoleh atau mengukur data itu validlayak, artinya instrumen tersebut dapat mengukur objek yang hendak diukur Sugiyono,2006. Untuk menguji validitas instrumen digunakan rumus pearson product moment, yaitu : = ………………………..…. 2 Dimana : r = Nilai koefisien korelasi N = Jumlah responden. X = Skor masing-masing pertanyaan dari tiap responden. Y = Skor total semua pertanyaan dari tiap responden. Dengan Hipotesis : H : Instrumen dinyatakan tidak valid ρ = 0 H 1 : Instrumen dinyatakan valid ρ ≠ 0 Setelah dihitung, nilai koelasi yang diperoleh dibandingkan dengan angka kritik table korelasi nilai r, dengan n = 30 dan taraf signifikan sebesar 5 diperoleh nilai r table sebesar 0,361. Jika nilai korelasi yang diperoleh