Jenjang Karir Sejarah Perusahaan
Pasal 24 Manajemen Karir Pegawai 1
Manajemen karir adalah sistem yang mengakomodir pegawai untuk memahami dan mengembangkan minat karir dan kompetensinya yang
diselaraskan dengan kebutuhan perusahaan: a.
Manajemen karir merupakan tanggung jawab bersama antara Perusahaan dan Pegawai;
b. perusahaan menyusun jenjang karir dan perencanaan suksesi organisasi
dengan baik, yang dalam hal ini dikelola oleh satuan kerja Human Resources dan dilaksanakan oleh setiap pegawai.
2 Manajemen karir pegawai dilakukan dengan mempertimbangkan :
a. potensi pegawai, yang diketahui berdasarkan hasil penelaahan kompetensi,
pemetaan bakat dan minat pegawai; b.
prestasi pegawai, yang diketahui dari penilaian prestasi melalui hasil evaluasi unjuk kerja performance;
c. Persyaratan jabatan dalam struktur organisasi yang ditetapkan perusahaan.
3 Manajemen karir pegawai dilaksanakan menurut suatu jalur karir tertentu yang
diarahkan baik kepada jalur strukturalmanajerial maupun fungsionalspesialis. 4
Manajemen karir pegawai dilakukan dalam bentuk promosi, rotasi dan demosi. 5
Pegawai yang ditugaskan ditempatkan di anak perusahaan, Dana Pensiun, Yayasan, perusahaan joint venture dan perusahaan lain yang berafiliasi dengan
PT ANTAM Persero Tbk, dicatat dalam administrasi kepegawaian yang bersangkutan sebagai pengayaan tugas job enrichment dan pengembangan
tugas job enlargement serta ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi. 6
Pegawai yang akan mendapat tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 5 harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan lulus seleksi.
7 Pengaturan lebih lanjut yang terkait pasal ini ditetapkan dalam ketentuan
khusus. Pasal 25 Personal Grade
1 Pegawai yang telah memenuhi persyaratan sesuai hasil personal evaluation
dan telah di review prosesnya oleh Talent Committee diberikan kenaikan personal grade.
2 Pegawai yang mengalami penurunan kinerja atau karena hukuman disiplin
dapat dikenakan penurunan Personal Grade. 3
Pengaturan lebih lanjut yang terkait pasal ini ditetapkan dalam ketetapan khusus.
Pasal 26 Promosi Jabatan 1
Pejabat berwenang wajib menetapkan formasi jabatan jumlah dan kualifikasi berdasarkan analisa kebutuhan organisasi perusahaan dan mempersiapkan
pegawai sesuai jabatan yang tersedia. 2
Persyaratan promosi jabatan mempertimbangkan tersedianya formasi jabatan; tidak sedang menjalani hukuman disiplin; memenuhi poin minimal penilaian
unjuk kerja; memenuhi spesifikasi jabatan dan kualifikasi asesmen potensi; serta rekomendasi Dewan Pertimbangan Jabatan.
3 Promosi pegawai untuk kondisi tertentu perlu mempertimbangkan faktor
kesehatan pegawai yang bersangkutan. 4
Pemenuhan kualifikasi asesmen potensi sebagaimana dimaksud ayat 2, apabila belum bisa dilaksanakan maka penilaian potensi dapat dilaksanakan
oleh atasan langsung yang dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dipergunakan pula hasil asesmen dari pihak independen.
5 Untuk memenuhi kebutuhan organisasi perusahaan, pegawai dapat
dipromosikan dengan selisih grade lebih dari 2 dengan ketentuan melalui proses evaluasi dan mendapat persetujuan Direksi.
6 Pengaturan lebih lanjut yang terkait pasal ini ditetapkan dalam ketetapan
khusus. Pasal 27 Rotasi
1 Untuk kepentingan kegiatan perusahaan dan atau pengembangan karir
pegawai, pengusaha berhak mengatur dan menetapkan tugas serta pemindahan pegawai dari satuan kerja ke satuan kerja yang lain atau antar unit kerja dalam
satu level jabatan yang sama. 2
Dalam hal rotasi pegawai sesuai ayat 1, pengusaha senantiasa memperhatikan ketersediaan formasi jabatan dan potensi pegawai kompetensi, minat dan
bakat.
3 Rotasi pegawai tidak boleh didasarkan pada suku, agama, ras, keyakinan
politik dan urusan-urusan yang bukan dinas, atau karena keanggotaan pegawai dalam Perpantam.
4 Sebelum dilakukan rotasi pegawai, pengusaha melalui atasan langsung wajib
memberitahukan dan menjelaskan maksud dan alasan rotasi tersebut kepada pegawai yang bersangkutan.
5 Rotasi pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat dilaksanakan
dengan alasan : a.
Meningkatkan potensi dan kompetensi pegawai; b.
berkurangnya beban pekerjaan pada suatu unitsatuan kerja atau bertambahnya beban pekerjaan pada unitsatuan kerja lain;
c. kondisi mentalfisik pegawai yang membahayakan untuk tetap
melaksanakan pekerjaan di tempat semula atas rekomendasi dokter perusahaan atau;
d. pegawai dinilai oleh pengusaha tidak tepat untuk tetap dipekerjakan di
tempat semula. 6
Pegawai yang dipindahkan ke unit kerja danatau wilayah kerja yang lain, perusahaan akan menanggung biaya transportasi pegawai dan keluarga,
pengepakan serta pengangkutan barang-barang. 7
Pengaturan lebih lanjut yang terkait pasal ini ditetapkan dalam ketetapan khusus.
Pasal 28 Demosi 1
Demosi adalah bentuk pembinaan kepada pegawai yang tidak berprestasi dalam jangka waktu tertentu atau karena pelanggaran disiplin pegawai tersebut,
sehingga pegawai tersebut mengalami penurunan upah danatau penurunan personal grade danatau penurunan job grade.
2 Jenis Demosi adalah :
a. Demosi karena pegawai tidak berprestasi dalam jangka waktu 3 tiga
periode berturut-turut dengan nilai SMUK “D”, sehingga mengalami penurunan upah danatau penurunan personal grade atau job grade;
b. Demosi karena pegawai melakukan pelanggaran disiplin mengalami
penurunan upah danatau penurunan job grade danatau penurunan personal grade dimana besaran sesuai tingkat pelanggaran disiplin.