3. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Teori Manajemen Risiko memeberikan beberapa penjelasan mengenai penggunaan derivatif sebagai sarana hedging oleh perusahaan-perusahaan untuk
mengurangi fluktuasi arus kas, laba maupun nilai perusahaan. Pada hakekatnya perusahan beroperasi di pasar tidak sempurna, dan teori manajemen risiko yang
telah berkembang sampai saat ini menggunakan ketidaksempurnaan pasar untuk menerangkan motif perusahaan melakukan hedging. Ketidaksempurnaan pasar
yang disebutkan dalam literatur antara lain adalah ; pajak penghasilan korporasi corporate income taxes, biaya-biaya transaksi, termasuk biaya kepailitan
bankcruptcy cost dan biaya keagenan agency costs, serta asimetri informasi information asymmetry.
Penyusunan kerangka konseptual dalam penelitian ini diawali dari adanya risiko nilai tukar yang dihadapi perusahaan. Risiko nilai tukar terbagi menjadi tiga
jenis yaitu transaction exposure, translation exposure dan economic exposure. Ketiga jenis exposure ini mendorong perusahaan untuk mengambil kebijakan
hedging melalui keputusan memakai instrumen derivatif atau tidak. Dari sumber data akan diperoleh dua jenis kelompok perusahaan terkait dengan keputusannnya
melakukan hedging dan tidak. Selanjutnya, aktifitas hedging perusahaan akan dikelompokkan sesuai dengan instrumen hedging yang digunakan oleh masing-
masing perusahaan. Untuk memperoleh keterkaitan antara kebijakan hedging dan nilai
perusahaan, dilakukan analisis lebih lanjut dengan menggunakan Structural Equation Modelling SEM. SEM merupakan teknik analisis multivariat yang
menggabungkan model pengukuran analisis faktor konfirmatori dengan model struktural.
Kerangka penelitian ini adalah sebagaimana disajikan pada Gambar 7. berikut
Gambar 7. Kerangka pemikiran
Input Data dan Informasi : Kurs USD
Quick ratio Tingkat Ekspor
DER Harga Saham
Kebijakan Hedging Total Asset
MBR Total Liability
Q-Tobin Risiko Fluktuasi Nilai Tukar
Perdagangan Internasional Faktor Berpengaruh
Yang dapat dikontrol :kebijakan hedging
Faktor Berpengaruh Yang tidak dapat
dikontrol : Inflasi, kurs, suku bunga antar negara
Studi Literatur Data Sekunder
Proses Metodologi dan Analisa: • Regresi
• Stuctural Equation Modelling SEM
OUTPUT: Model SEM Pengaruh
Kebijakan Hedging
OUTCOME: Kebijakan Hedging
mempengaruhi nilai perusahaan
IMPACT: Penggunaan instrumen derivatif
untuk hedging risiko nilai tukar Feedback:
Uji Model
3.2.Perumusan Hipotesis
Hipotesis 1 H1 : Return saham perusahaan secara signifikan signifikan
terkena economic exposure. Hipotesis 2 H2
: Terdapat hubungan antara economic exposure dengan kebijakan hedging
Hipotesis 3 H3 : Terdapat hubungan antara Financial Distress dengan
kebijakan hedging Hipotesis 4 H4
: Terdapat hubungan antara Underinvestment Cost dengan kebijakan hedging
Hipotesis 5 H5 : Terdapat hubungan antara kebijakan hedging dengan nilai
Perusahaan
3.3. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori yakni menganalisis hubungan kausalitas di antara variabel-variabel penelitian dan melakukan
pengujian hipotesis. Berdasarkan metode eksplanasi ilmu, penelitian ini merupakan penelitian yang menguji hipotesis dengan cara membangun hipotesis
dan menguji secara empirik hipotesis yang dibangun tersebut. Dilihat dari aspek pengumpulan datanya, penelitian ini adalah penelitian
pengamatan observasional, sebab sifat data berupa bahan yang hanya dapat diobservasi dan tanpa berusaha mendapatkan tanggapan dari pihak lain, dan data
penelitian ini berupa peristiwa yang sudah terjadi pada waktu yang lalu.
3.4. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan adalah data sekunder dan diperoleh melalui studi dokumentasi yang bersumber dari Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia, dan
Indonesian Capital Market Directory ICMD yang diterbitkan oleh Institute for Economics and Financial Research ECFIN.
Sampel dalam penelitian adalah Perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam Sektor Primer dan Sekunder yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Adapun kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel penelitian adalah: