2.4. Manajemen Risiko dan Nilai Perusahaan
Menurut Djohanputro 2008 kaitan antara risiko dan tujuan korporat ditunjukkan dalam Gambar 3. Kekayaan perusahaan dapat diukur dengan berbagai
cara. Bagi perusahaan yang sudah go public, ukuran kekayaan sama dengan harga saham dikalikan dengan jumlah saham.
, Bagi perusahaan yang belum go public Tbk, nilai kekayaan bisa dihitung
dengan berbagai metode penilaian kekayaan valuation. Secara garis besar, ada empat cara menghitung kekayaan perusahaan. Yaitu pendekatan aset, pendekatan
pendapatan, pendekatan relatif dan pendekatan opsi. Dengan pendekatan aset, nilai kekayaan perusahaan didasarkan atas data
yang disajikan dalam neraca yang telah diaudit. Data dalam neraca tersebut dapat digunakan sesuai yang tercatat dalam buku neraca sehingga disebut nilai buku,
atau dilakukan penyesuaian sehingga diperoleh nilai yang lain. Tergantung cara penyesuaiannya, nilai yang diperoleh bisa berupa nilai pasar market value, nilai
likuidasi liquidation value, atau nilai penggantian replacement value. Dengan pendekatan pendapatan, terdapat tiga variabel yang perlu
diidentifikasi, seperti ditunjukkan dalam gambar.ketiga variabel tersebut adalah arus kas cash flow, pertumbuhan arus kas, dan tingkat risiko korporat. Pada
dasarnya, nilai saham atau ekuitas adalah free cash flow to equity FCFE yang dapat dihasilkan perusahaan setelah arus kas tersebut dihitung nilai kininya
present value. Pendekatan relatif pada dasarnya adalah menghitung nilai perusahaan
berdasarkan nilai pada perusahaan lain dengan menggunakan angka acuan. Yang menjadi angka acuan adalah angka rasio yang berlaku bersama untuk perusahaan
acuan benchmark maupun perusahaan yang dihitung nilainya. Salah satu rasio yang dikenal adal PER Price Earning Ratio. Dasar pemikirannya adalah PER
mencerminkan tingkat risiko perusahaan. Perusahaan yang memiliki tingkat risiko yang sama, berada dalam satu industri, memiliki PER yang sama pula. Pendekatan
Opsi diadopsi dari penghitungan opsi atau option, yang merupakan produk derivatif dalam dunia keuangan korporat.
Sumber: Djohanputro, 2008 Gambar 3. Tujuan dan risiko korporat
Secara matematis, risiko merupakan pembagi untuk menghitung nilai perusahaan. Semakin tinggi tingkat risiko maka semakin rendah nilai perusahaan.
Dan sebaliknya, semakin rendah tingkat risiko maka semakin tinggi nilai perusahaan.
Secara matematis, untuk menghitung nilai perusahaan tingkat risiko dicerminkan dalam bentuk biaya modal cost of capital bila ingin menghitung
nilai perusahaan, atau biaya ekuitas cost of equity bila ingin menghitung nilai ekuitasnya saja. Pada prinsipnya, biaya modal terdiri dari dua komponen utama,
yaitu biaya ekuitas cost of equity dan biaya pinjaman cost of debt. Tinggi rendahnya biaya ekuitas ditentukan oleh stabilitas FCFE, dividen, atau laba
bersih. Semakin stabil FCFE dividen, laba bersih semakin kecil biaya ekuitas.
Maximizing Value of Shareholders
Price of Share Selling Price of Company
Level of Risk
Growth of Performance FCFE Future Financial Performance
Future Operating Cash Flow
Free Cash Flow to Equity FCFE