Kaitan Temuan dengan Teori

instrumen derivatif valuta asing. Hal ini sejalan dengan hasil dari beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya yaitu Allayannis dan Ofek 2001, Mardsen dan Prevost 2005 dan Rogers 2002. Penelitian ini juga membuktikan bahwa variabel indikator yang merefleksikan economic exposure adalah tingkat ekspor perusahaan. Hasil hipotesis kedua membuktikan bahwa kebijakan hedging dipengaruhi oleh economic exposure yang direfleksikan oleh internasionalisasi perusahaan dilihat dari besarnya rasio ekspor perusahaan. Rasio ekspor ini mempengaruhi tingkat sensitifitas perusahaan terhadap fluktuasi kurs seperti yang dijelaskan dalam hipotesis pertama. Selanjutnya, sehubungan dengan hipotesis ketiga H3, koefisien konstruk yang dihasilkan adalah -1,12 yang berarti bahwa kebijakan hedging perusahaan dipengaruhi oleh financial distress. Pengaruh yang sebesar 112 persen ini terbukti signifikan karena nilai t sebesar 2,84 berada di atas batas kritis 1,96. Hipotesis 3 membuktikan adanya pengaruh yang signifikan antara financial distress dengan kebijakan hedging perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Allayannis dan Ofek 2001, Graham dan Rogers 2002 serta Bartram et al.2004 juga membuktikan bahwa financial distress mempengaruhi kebijakan hedging yang dilakukan perusahaan. Adanya tekanan finansial karena hutang dan potensi kebangkrutan menjadikan perusahaan akan mengurangi biaya hedgingnya. Total liability atau hutang merupakan variabel indikator yang paling merefleksikan financial distress perusahaan diikuti oleh ROA dan DER. Dari hipotesis ini dapat disimpulkan bahwa kebijakan hedging perusahaan akan berkurang jika perusahaan mengalami financial distress. Untuk hipotesis keempat H4, penelitian ini membuktikan adanya pengaruh yang signifikan antara underinvestment cost dengan kebijakan hedging yang ditunjukkan oleh nilai t dan koefisien konstruk UC yaitu sebesar 0,012 dan 0,043. Market value memainkan peranan penting dalam merefleksikan underinvestment cost, diikuti Price Earning ratio. Dari persamaan struktural terlihat bahwa faktor yang paling mempengaruhi kebijakan hedging perusahaan adalah underinvestment cost, yaitu kondisi dimana pemegang saham menolak melakukan investasi pada proyek yang menguntungkan tetapi berisiko rendah, sehingga tidak terjadi perpindahan nilai dari pemegang saham kepada kreditor. Dengan hutang berisiko, pemegang saham akan kehilangan nilai jika melakukan investasi berisiko rendah, walaupun investasi itu memiliki NPV positif. Hasil pembuktian Hipotesis 4 sejalan dengan hasil yang diperoleh Tufano 1996, Haushalter 2000 dan Nguyen dan Faff 2003 dimana underinvestment cost mempengaruhi kebijakan hedging perusahaan. Untuk Hipotesis kelima H5, penelitian ini membuktikan adanya pengaruh kebijakan hedging dengan menggunakan isntrumen derivatif valuta asing terhadap nilai perusahaan yang ditunjukkan oleh nilai t yang tinggi sebesar 5,85 dan koefisien konstruk sebesar 0,94. Financial Distress FD merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya dalam HEDG diikuti oleh Economic Exposure EXP dan Underinvestment Cost UC. Nilai Perusahaan direfleksikan oleh Market to Book Equity Ratio MBR yang mengindikasikan pendapat investor tentang prestasi perusahaan di masa lalu dan prospek untuk masa yang akan datang yang digunakan untuk mengukur tingkat pertumbuhan perusahaan. Dari hipotesis ini dapat disimpulkan bahwa nilai perusahaan semakin meningkat jika perusahaan melakukan hedging dengan instrumen derivatif untuk melindungi risiko nilai tukarnya. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian Tufano 1996, Graham dan Rogers 2002, Nguyen dan Faff 2003, Dionne dan Triki 2004 serta Bartram et al 2004 yang menyatakan bahwa penggunaan instrumen derivatif dalam rangka hedging akan meningkatkan nilai perusahaan. 4.6.Implikasi Manajerial Dari hasil penelitian ini, dapat direkomendasikan beberapa implikasi kebijakan sesuai dengan prioritas yang dapat diberikan sebagai masukan bagi pihak manajemen sebagai solusi untuk masalah penelitian sebagai berikut : 1. Economic Exposure berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kebijakan hedging perusahaan. Dalam hal ini economic exposure dibentuk oleh dua variabel yakni dummy economic exposure ,export ratio dan current ratio. Dari kedua variabel indikator ini yang bernilai signifikan adalah variabel Export Ratio. Indikator inilah yang secara signifikan sangat mempengaruhi tingkat risiko dan eksposur perusahaan. Export ratio menggambarkan tingkat penjualan luar negeri yang berarti semakin besar export ratio semakin besar pula risiko yang dihadapi perusahaan. Sehingga direkomendasikan bagi perusahaan untuk melakukan hedging agar bisa menekan tingkat eksposur yang dihadapi. 2. Economic exposure berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, yang berarti semakin tinggi tingkat eksposur ekonominya maka nilai perusahaan juga akan menurun. Hal ini menunjukkan risiko yang dihadapi perusahaan sangat menentukan nilai dan kinerja perusahaan. Ekspor yang membentuk tingkat eksposur ekonomi memperlihatkan bahwa perusahaan yang memiliki ekspor tinggi memiliki kinerja yang lebih baik daripada perusahaan yang tidak melakukan ekspor. Namun sejalan dengan economic exposure yang juga meningkat, diharapkan perusahaan mampu melakukan kebijakan hedging secara cermat agar bisa juga menekan tingkat eksposur yang dihadapi sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. 3. Kebijakan hedging perusahaan secara langsung berpengaruh terhadap nilai dan kinerja perusahaan secara positif dan signifikan. Dapat diartikan bahwa bentuk dan besarnya biaya hedging yang dilakukan perusahaan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dan direspon oleh pasar. Sehingga perusahaan diharapkan mampu mengendalikan secara teliti biaya hedgingnya, karena pasar memberikan nilai lebih bagi perusahaan yang melakukan hedging. 4. Meskipun hedging dilakukan untuk meminimalisir risiko, hedging dengan menggunakan instrumen derivatif juga memiliki risiko kerugian. Misalnya kontrak forward biasanya tidak terstandarisasi sehingga cenderung kurang likuid dan memiliki biaya yang tinggi. Dan juga risiko default partner tidak memenuhi kewajiban cenderung tinggi pada saat kurs Rupiah melemah. Tingginya risiko default tersebut disebabkan oleh risiko dalam kontrak forward diakumulasi sampai jatuh tempo. Sehingga pemilihan instrumen yang dipergunakan untuk hedging harus diimbangi dengan pengetahuan hedging yang baik sehingga bisa disesuaikan dengan kondisi perusahaan.

5. SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan dapat disimpulkan beberapa hal berikut ini: 1. Ditemukan dari 186 perusahaan sampel yang dilakukan pengujian, terdapat 64 perusahaan yang secara signifikan terkena economic exposure. Perusahaan-perusahaan sampel secara signifikan terekspos oleh fluktuasi kurs Rupiah terhadap USD, dengan tingkat yang berbeda-beda. Tanda negatif pada besaran economic exposure mengindikasikan bahwa terdepresiasinya kurs Rupiah terhadap USD memberi dampak negatif bagi perusahaan, dan sebaliknya economic exposure yang positif mengindikasikan terdepresiasinya kurs Rupiah memberi dampak positif. 2. Economic exposure berpengaruh negatif terhadap kebijakan hedging perusahaan, hal ini secara signifikan direfleksikan oleh variabel export ratio.Menunjukkan bahwa tingkat economic exposure akan mendorong kebijakan hedging yang dilakukan perusahaan. 3. DER, ROA dan Total Liability yang merefleksikan variabel Financial Distress berpengaruh negatif signifikan terhadap variabel kebijakan hedging perusahaan. Kesulitan keuangan akan mempengaruhi perusahaan untuk menekan tingkat hedging-nya. 4. Hanya variabel Market Value yang secara signifikan merefleksikan variabel Underinvestmet cost dan berpengaruh positif terhadap variabel kebijakan hedging.Hal ini berarti keputusan investasi pemegang saham juga mempengaruhi keputusan hedging perusahaan. 5. Kebijakan hedging perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, hal ini menunjukkan bahwa pasar memberikan nilai lebih kepada perusahaan yang melakukan hedging dengan menggunakan instrumen derivatif. Sedangkan Economic Exposure mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Menunjukkan tingkat internasionalisasi perusahaan mempengaruhi penilaian pasar terhadap kinerja perusahaan.

5.2. Saran

Beberapa saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut : 1. Karena economic exposure berpengaruh secara negatif terhadap kebijakan hedging dan kebijakan hedging juga berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, penelitian ini merekomendasikan peningkatan produktivitas ekspor perusahaan diimbangi dengan kebijakan hedging yang tepat untuk meningkatkan kinerja perusahaan. 2. Untuk penelitian mendatang disarankan untuk menggunakan variabel intensitas hedging perusahaan dan besarnya biaya hedging yang digunakan perusahaan. Informasi ini bisa dilihat dari laporan penggunaan instrumen derivatif, sehingga pemanfaatan instrumen derivatif untuk keperluan spekulasi dapat diidentifikasi dan dikeluarkan dari sampel. 3. Menggunakan nilai tukar rupiah terhadap mata uang yang lain selain USD dan menggunakan variabel eksternal seperti suku bunga dan inflasi untuk melihat keterkaitan kebijakan hedging secara menyeluruh. DAFTAR PUSTAKA Allayannis G, Weston JP . 2001. The Use Of Foreign Currency Derivatives And Firm Market Value. Review Of Financial Studies. http:econpapers.repec.orgarticle.[ diakses tanggal 3 Mei 2012]. Allayannis G, Lel U, Miller DP. 2011. The Use Of Foreign Currency Derivatives, Corporate Governance, And Firm Value Around The World. Review Of Financial Studies. http:www.cox.smu.educdocument_library. [ diakses tanggal 3 Mei 2012]. Allayannis G, Ofek E. 2001. Exchange Rate Expossure, Hedging And The Use Of Foreign Currency Derivatives. Journal Of International Money And Finance 20. http:www.sciencedirect.com. [ diakses tanggal 3 Mei 2012]. Aretz K, Bartram SM. 2009. Corporate Hedging And Shareholder Value. Corporate Finance Review. Vol 7 P 7-12. http:ssrn.com[diakses tanggal 23 April 2012] Bartram S, Brown G, Fehle F. 2004. International Evidence On Financial Derivative Usage. Working Paper. Lancaster University, University Of North Carolina At Chapel Hill And University Of South Carolina. http:128.118.178.162epsfinpapers03070307003.pdf [diakses tanggal 23 April 2012] Berkman H, Bradbury M. 1996. Empirical Evidence On The Corporate Use Of Derivatives. Financial Management Vol 25 Iss.2 P5-13. .http:links.jstor.org. [diakses tanggal 2 Mei 2012] Borokhovich K, Brunarski K, Crutchley C. 2004. Board Composition And Corporate Use Of Interest Rate Derivatives. The Journal Of Financial Research Vol 27 Iss 2 P.199-216. http:onlinelibrary.wiley.com[diakses tanggal 2 Mei 2012] Brealey RA, Myers SC, Marcus AJ. 2008. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan Jilid 2 Ed Ke-5. Jakarta: Erlangga. Breeden D, Viswanathan S. 1996. Why Do Firms Hedge? An Asymmetric Information Model. World Paper, Duke University. http:www.dougbreeden.netuploads.[diakses tanggal 1 Mei 2012] Chiang YC, Lin HJ. 2007. Foreign Exchange Exposures, Financial And Operational Hedge Strategies Of Taiwan Firms. Investment Management And Financial Innovations, Volume 4, Issue 3. http:www.centerforpbbefr.rutgers.edu [diakses tanggal 2 Mei 2012]

Dokumen yang terkait

INTRODUCTION THE IMPACT OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE ON EARNINGS MANAGEMENT THROUGH REAL ACTIVITIES MANIPULATION (Empirical study of Merchandising Companies Listed on Indonesia Stock Exchange).

0 3 12

CONCLUSION AND LIMITATION THE IMPACT OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE ON EARNINGS MANAGEMENT THROUGH REAL ACTIVITIES MANIPULATION (Empirical study of Merchandising Companies Listed on Indonesia Stock Exchange).

0 4 36

CONCLUSION AND LIMITATION THE IMPACT OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE ON EARNINGS MANAGEMENT THROUGH REAL ACTIVITIES MANIPULATION (Empirical study of Merchandising Companies Listed on Indonesia Stock Exchange).

0 2 8

THE IMPACT OF GENDER ON EARNINGS MANAGEMENT (Empirical study of the Manufacturing Companies listed on Indonesia Stock THE IMPACT OF GENDER ON EARNINGS MANAGEMENT (Empirical study of the Manufacturing Companies listed on Indonesia Stock Exchange during th

0 2 14

ANALYSIS EFFECT OF PROFITABILITY, DEBT POLICY, AND DIVIDENDS POLICY TO CORPORATE VALUES Analysis Effect Of Profitability, Debt Policy, And Dividends Policy To Corporate Values An Empirical Study from Indonesian Manufacturing Companies.

0 2 17

INTRODUCTION Analysis Effect Of Profitability, Debt Policy, And Dividends Policy To Corporate Values An Empirical Study from Indonesian Manufacturing Companies.

0 2 8

REFERENCES Analysis Effect Of Profitability, Debt Policy, And Dividends Policy To Corporate Values An Empirical Study from Indonesian Manufacturing Companies.

0 3 6

ANALYSIS EFFECT OF PROFITABILITY, DEBT POLICY, AND DIVIDENDS POLICY TO CORPORATE VALUES Analysis Effect Of Profitability, Debt Policy, And Dividends Policy To Corporate Values An Empirical Study from Indonesian Manufacturing Companies.

0 1 26

The Effect Structure of Assets, Liquidity, Firm Size and Profitability of Capital Structure (Empirical Study on Manufacturing Companies Listed on Indonesia Stock Exchange)

0 0 11

THE INFLUENCE OF CORPORATE GOVERNANCE IMPLEMENTATION TOWARD BANK PERFORMANCE (Empirical Study on Banks Listed in Indonesian Stock Exchange)

0 0 11