Return on Asset ROA

a. Price Earning Ratio PER

PER adalah salah satu ukuran paling dasar dalam analisis saham secara fundamental. PER digunakan oleh para investor untuk memprediksi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dimasa yang akan datang. Oleh karena itu maka apabila nilai PER semakin tinggi maka dapat dikatakan perusahaan semakin berisiko. Perhitungan PER dilakukan dengan membagi harga saham dengan Earning per Share EPS perusahaan yang tertulis pada laporan keuangan.

b. Market Value MV

Market value adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa yang ditentukan oleh pelaku pasar. Market value ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham barsangkutan di pasar bursa. Market merupakan harga jual saham sebagai konsekuensi dari posisi tawar antara penjual dan pembeli saham sehingga nilai pasar menunjukkan fluktuasi dari harga saham. Market value yang tinggi di satu sisi akan mencerminkan kenaikan laba bagi perusahaan. Laba yang diperoleh perusahaan dipakai untuk keputusan investasi dan operasi. Untuk keputusan investasi, investor lebih menyukai perusahaan yang melaporkan laba yang lebih besar dengan asumsi perusahaan sama dan berada dalam satu industri. Ini bermakna bahwa perbedaan dalam laba mencerminkan perbedaan kinerja perusahaan yang sesungguhnya dan bukan semata-mata karena perbedaan artifisial sebagai akibat pemilihan teknik-teknik akuntansi. Penentuan besarnya investasi atau alokasi modal dalam persediaan mempunyai efek yang langsung terhadap profit margin perusahaan yang akan direspon oleh investor. Market value yang diambil sebagai data adalah harga penutupan akhir dikalikan dengan jumlah saham yang beredar untuk dirata-rata dalam satu periode. Market value dihitung dengan rumus: MV = harga saham x jumlah lembar saham beredar Dimana: Harga saham = harga penutupan closing price Saham beredar = jumlah saham beredar pada periode tersebut Nilai pasar menunjukkan keadaan perusahaan berdasarkan persepsi investor yang teraktualisasi dalam harga saham. Secara garis besar nilai pasar perusahaan merupakan harga seluruh saham yang beredar. Harga pasar merupakan harga jual saham sebagai konsekuensi dari posisi tawar antara penjual dan pembeli saham sehingga nilai pasar menunjukkan fluktuasi dari harga saham.

2.3. Kebijakan

Hedging dan Manajemen Risiko Hedging merupakan tindakan perusahaan dalam rangka pengalihan risiko nilai tukar yang dihadapi perusahaan. Risiko nilai tukar merupakan potensi penyimpangan pada hasil atau eksposur yang diharapkan karena fluktuasi nilai tukar. Biasanya risiko nilai tukar dikaitkan dengan potensi penyimpangan pada transaksi atau arus kas, laba akuntansi, dan penyimpangan nilai perusahaan atau kekayaan pemegang saham. Kebijakan hedging yang dilakukan perusahaan merupakan bagian dari pengelolaan risiko yang akan mempengaruhi strategi dan kondisi perusahaan. Pengelolaan risiko mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Hal ini didorong oleh beberapa faktor yaitu, kompleksitas risiko, kondisi eksternal dan ketersediaan produk pengelola risiko. Terkait dengan risiko nilai tukar, kompleksitasnya terkait pada akibat berantai yang ditimbulkan. Misalnya dampak terhadap peningkatan biaya bahan baku per unit produk sehingga akibat berikutnya adalah kenaikan harga jual produk. Sedangkan untuk kondisi eksternal terkait dengan risiko pasar yang semakin besar bila faktor-faktor ekonomi berfluktuasi dengan besar.

2.3.1. Indikator Kebijakan Hedging

a. Firm Size SIZE

Disebut juga ukuran perusahaan adalah logaritma dari total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Disebut juga ukuran perusahaan adalah logaritma dari total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Oleh karena itu firm Size dapat diperoleh dengan persamaan sebagai berikut : Firm Size = LN Total Aktiva Perusahaan Firm Size dapat juga dijadikan sebagai proksi atas tingkat skala ekonomis perusahaan jika dihubungkan dengan tingkat biaya hedging perusahaan Nance et

Dokumen yang terkait

INTRODUCTION THE IMPACT OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE ON EARNINGS MANAGEMENT THROUGH REAL ACTIVITIES MANIPULATION (Empirical study of Merchandising Companies Listed on Indonesia Stock Exchange).

0 3 12

CONCLUSION AND LIMITATION THE IMPACT OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE ON EARNINGS MANAGEMENT THROUGH REAL ACTIVITIES MANIPULATION (Empirical study of Merchandising Companies Listed on Indonesia Stock Exchange).

0 4 36

CONCLUSION AND LIMITATION THE IMPACT OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE ON EARNINGS MANAGEMENT THROUGH REAL ACTIVITIES MANIPULATION (Empirical study of Merchandising Companies Listed on Indonesia Stock Exchange).

0 2 8

THE IMPACT OF GENDER ON EARNINGS MANAGEMENT (Empirical study of the Manufacturing Companies listed on Indonesia Stock THE IMPACT OF GENDER ON EARNINGS MANAGEMENT (Empirical study of the Manufacturing Companies listed on Indonesia Stock Exchange during th

0 2 14

ANALYSIS EFFECT OF PROFITABILITY, DEBT POLICY, AND DIVIDENDS POLICY TO CORPORATE VALUES Analysis Effect Of Profitability, Debt Policy, And Dividends Policy To Corporate Values An Empirical Study from Indonesian Manufacturing Companies.

0 2 17

INTRODUCTION Analysis Effect Of Profitability, Debt Policy, And Dividends Policy To Corporate Values An Empirical Study from Indonesian Manufacturing Companies.

0 2 8

REFERENCES Analysis Effect Of Profitability, Debt Policy, And Dividends Policy To Corporate Values An Empirical Study from Indonesian Manufacturing Companies.

0 3 6

ANALYSIS EFFECT OF PROFITABILITY, DEBT POLICY, AND DIVIDENDS POLICY TO CORPORATE VALUES Analysis Effect Of Profitability, Debt Policy, And Dividends Policy To Corporate Values An Empirical Study from Indonesian Manufacturing Companies.

0 1 26

The Effect Structure of Assets, Liquidity, Firm Size and Profitability of Capital Structure (Empirical Study on Manufacturing Companies Listed on Indonesia Stock Exchange)

0 0 11

THE INFLUENCE OF CORPORATE GOVERNANCE IMPLEMENTATION TOWARD BANK PERFORMANCE (Empirical Study on Banks Listed in Indonesian Stock Exchange)

0 0 11