Kapal Alat penangkapan ikan

12 minyak BBM, air bersih dan es, serta kegiatan pada saat kembali ke fishing base atau pelabuhan, seperti kondisi dermaga, kondisi tempat pelelangan ikan TPI dan ketersediaan keranjang atau basket Direktorat Jenderal Perikanan 1994 a . Penyediaan sarana dan prasarana kebutuhan operasional penangkapan ikan di beberapa pelabuhan perikanan di Indonesia, pengaturan dan pengelolaannya diserahkan kepada pihak PERUM Prasarana Pelabuhan Perikanan setempat. Sektor swasta dan KUD merupakan pihak ketiga yang bisa melakukan permohonan sewa kepada pihak pelabuhan Direktorat Jenderal Perikanan 1994 a . Mekanisme dalam penyediaan kebutuhan perbekalan di pelabuhan perikanan di Indonesia dapat disalurkan secara langsung oleh pihak pelabuhan dan secara tidak langsung, seperti agen penjual atau nelayan membeli di luar pelabuhan perikanan Ashshiddiqi 2003.

2.6 Unit Penangkapan Ikan

Unit penangkapan ikan merupakan satu kesatuan teknis dalam operasi penangkapan ikan, yang terdiri atas kapal, alat penangkapan ikan dan nelayan. Ketiga unsur tersebut akan saling berkaitan dan akan berpengaruh terhadap keberhasilan operasi penangkapan ikan.

2.6.1 Kapal

Kapal merupakan suatu bangunan terapung yang dapat digunakan untuk kegiatan pencarian fishing ground, pengoperasian alat penangkapan ikan, mengejar gerombolan ikan dan wadah hasil tangkapan. Menurut Undang-Undang No. 45 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, kapal perikanan adalah kapal, perahu, atau alat apung lain yang digunakan untuk melakukan penangkapan ikan, mendukung operasi penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, pengangkutan ikan, pengolahan ikan, pelatihan perikanan, dan penelitian atau eksplorasi perikanan. Perahu atau kapal penangkap ikan adalah perahu atau kapal yang digunakan untuk kegiatan operasional penangkapan ikan atau binatang laut atau tanaman air lainnya Ayodhyoa 1981. 13

2.6.2 Alat penangkapan ikan

Alat penangkapan ikan merupakan suatu alat atau peralatan yang digunakan untuk kegiatan menangkap atau mengumpulkan ikan Diniah 2008. Jenis alat penangkapan ikan yang dioperasikan di PPN Karangantu adalah jaring rampus, dogol, bagan perahu, bagan tancap, payang, pancing, sero, jaring insang tetap, dan alat tangkap lainnya. Alat penangkapan ikan yang dioperasikan dengan trip sehari di PPP Karangantu adalah dogol dan jaring rampus PPN Karangantu 2011 a . 1 Dogol Dogol merupakan suatu jenis alat penangkapan ikan yang menyerupai payang, tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil. Konstruksi alat tangkap dogol berbentuk kerucut, terdiri atas bagian kantong bag, badan jaring body, dua lembar sayap wing yang berada di kedua sisi mulut jaring, dan tali penarik warp Subani dan Barus 1989. Desain alat tangkap dogol untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2. a b c d A B Keterangan gambar : A : Kantong bag b : Tali ris bawah ground rope B : Kaki atau sayap wing c : Bibir atas upperlip a : Tali ris atas head rope d : Bibir bawah underlip Catatan : Bibir atas lebih menonjol ke depan Sumber: Subani dan Barus 1989 Gambar 2 Desain alat tangkap dogol. Alat tangkap dogol dioperasikan dengan cara melingkari dasar perairan yang ditujukan untuk menangkap jenis ikan demersal dan udang. Dalam 14 pengoperasiannya, alat tangkap dogol ditarik ke arah perahu sehingga hasil tangkapannya akan dinaikkan ke atas geladak perahu Subani dan Barus 1989. 2 Jaring Rampus Jaring rampus merupakan jenis dari alat tangkap jaring insang yang dioperasikan di dasar perairan dengan cara menghadang ruaya ikan. Berdasarkan pola renang ikan, pengoperasian jaring insang dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu jaring insang hanyut yang ditujukan untuk menangkap jenis ikan pelagis dan jaring insang dasar yang ditujukan untuk menangkap jenis ikan demersal Ayodhyoa 1981. Menurut Nomura dan Yamazaki 1977, jaring rampus yang dioperasikan di dasar perairan diklasifikasikan ke dalam jaring insang dasar. Konstruksi jaring rampus berbentuk empat persegi panjang yang memiliki ukuran mata jaring yang sama pada seluruh bagian jaring, terdiri atas pelampung yang berada di bagian atas jaring dan pemberat yang berada di bagian bawah jaring Subani dan Barus 1989. Konstruksi alat tangkap jaring rampus untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3. d e Keterangan gambar : a : Badan jaring mono filament b : Pelampung c : Tali ris atas d : Tali ris bawah e : Pemberat Sumber: Subani dan Barus 1989 Gambar 3 Konstruksi alat tangkap jaring rampus. b c a 15 Proses pengoperasian alat tangkap jaring rampus terdiri atas dua tahap, yaitu setting dan hauling. Pada waktu setting dilakukan penurunan alat tangkap jaring rampus, tali ris atas yang terdapat pelampung dan tali ris bawah yang terdapat pemberat. Ketika hauling dilakukan pengangkatan jangkar, tali ris atas, tali pemberat, dan hasil tangkapannya Direktorat Jenderal Perikanan 1994 b .

2.6.3 Nelayan