Deskripsi unit penangkapan ikan

45

6.2 Analisis Teknis

Analisis teknis digunakan untuk mengetahui konstruksi unit penangkapan ikan, metode pengoperasian alat tangkap, daerah dan musim penangkapan ikan, serta produktivitas dari unit penangkapan dogol dan jaring rampus. Analisis konstruksi unit penangkapan dogol dan jaring rampus menjelaskan mengenai bagian-bagian, bahan-bahan, rancang bangun alat tangkap dan perahu yang digunakan untuk melakukan penangkapan ikan, serta nelayan yang mengoperasikan alat tangkap tersebut. Metode pengoperasian dogol dan jaring rampus menjelaskan mengenai pengoperasian alat tangkap tersebut dari mulai keberangkatan menuju daerah penangkapan ikan hingga kepulangan menuju ke pelabuhan. Daerah dan musim penangkapan ikan menunjukkan lokasi dan waktu penangkapan ikan yang merupakan acuan nelayan untuk mendapatkan ikan hasil tangkapan yang melimpah. Produktivitas menunjukkan efisiensi dari unit penangkapan dogol dan jaring rampus dari hasil yang diperoleh.

6.2.1 Deskripsi unit penangkapan ikan

Unit penangkapan ikan merupakan suatu komponen yang mendukung keberhasilan operasi penangkapan ikan. Unit penangkapan ikan terdiri atas alat penangkapan ikan, kapal dan nelayan. Alat penangkapan ikan yang memanfaatkan pelayanan kebutuhan operasional penangkapan ikan adalah dogol dan jaring rampus. Dua jenis unit penangkapan tersebut dideskripsikan lebih lanjut. 1 Unit penangkapan dogol a Alat penangkapan ikan Dogol merupakan salah satu alat penangkapan ikan berbahan jaring di PPN Karangantu yang digunakan untuk menangkap ikan di dasar perairan. Alat tangkap dogol termasuk ke dalam kelompok pukat kantong bag seine nets. Alat tangkap dogol di PPN Karangantu terbuat dari jaring polyamid PA multifilamen yang terdiri atas sayap, badan jaring dan kantong, serta dilengkapi tali ris atas, tali ris bawah dan tali selambar dari bahan polyethylene PE, pelampung dari bahan plastik dan pemberat dari bahan timah. Alat tangkap dogol yang umum digunakan di PPN Karangantu dapat dilihat pada Gambar 17 dan 18. 46 Gambar 17 Alat tangkap dogol di PPN Karangantu. Keterangan: 1. Sayap: PA, 8 ”, L = 40 m, B = 10 m 5. Pemberat: timah, 30 buah 10 kg 2. Badan: PA, 5 ”, L = 12 m, B = 8 m 6. Tali selambar: PE, L = 400 m, θ = 3 cm 3. Kantong: PA, ½ ”, L = 2 m, B = 1 m 7. Tali ris atas: PE, L = 15 m; θ = 8 mm 4. Pelampung: plastik 8. Tali ris bawah: PE, L = 25 m; θ = 12 mm Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Gambar 18 Konstruksi alat tangkap dogol di PPN Karangantu. b Kapal Jenis kapal yang digunakan dalam mengoperasikan alat tangkap dogol di PPN Karangantu adalah kapal motor tempel. Kapal yang digunakan berbahan dasar kayu dengan ukuran panjang LOA 12 m, lebar b 3,5 m, dalam D 2 m dan draft d 0,7 m. Bahan bakar yang digunakan adalah solar. Mesin yang digunakan dalam kapal dogol bersifat inboard dengan jenis mesin diesel, Tali ris atas Tali ris bawah Pelampung Pelampung tanda Tali selambar Pemberat Sayap Badan Kantong 47 berjumlah dua unit, masing-masing berkekuatan 30 PK. Perawatan kapal dan mesin secara keseluruhan dilakukan sekali setiap tahun. Kapal dogol di PPN Karangantu dapat dilihat pada Gambar 19. Gambar 19 Kapal dogol di PPN Karangantu. Berdasarkan Gambar 19, bagian haluan depan merupakan tempat untuk meletakkan blong air bersih dan unit alat tangkap dogol. Ruang kemudi dan perbekalan konsumsi untuk melaut terletak pada bagian buritan belakang. Mesin kapal berada di bagian dalam kapal, sedangkan tempat untuk menyimpan hasil tangkapan berada di dalam palka yang terletak di bagian tengah. c Nelayan Nelayan yang mengoperasikan alat tangkap dogol di PPN Karangantu termasuk ke dalam golongan nelayan penuh. Nelayan penuh merupakan nelayan yang kegiatan utamanya atau kegiatan sehari-harinya melakukan penangkapan ikan. Jumlah nelayan dogol dalam setiap kegiatan operasi penangkapan ikan berkisar antara 8 – 11 orang. Nelayan dogol yang berada di PPN Karangantu mayoritas berasal dari Brebes. Pada umumnya, nelayan-nelayan tersebut merupakan satu keluarga ataupun mempunyai ikatan saudara. Pembagian tugas nelayan di atas kapal berbeda-beda, yaitu satu orang nelayan menentukan lokasi penangkapan ikan fishing master, satu orang nelayan sebagai nakhoda kapal dan nelayan lainnya bertugas dalam mengoperasikan alat 48 tangkap dogol, dari mulai penurunan jaring setting, penarikan jaring hauling hingga pengangkutan hasil tangkapan. 2 Unit penangkapan jaring rampus a Alat penangkapan ikan Jaring rampus merupakan salah satu alat tangkap di PPN Karangantu yang digunakan untuk menangkap ikan kembung Rastrelliger sp. dan tenggiri Scomberomorus commersonii. Berdasarkan metode pengoperasiannya, jaring rampus diklasifikasikan ke dalam jaring insang dasar bottom gillnet. Pada umumnya, jaring rampus di PPN Karangantu terdiri atas: a Badan jaring Badan jaring rampus terbuat dari bahan PA monofilamen berwarna putih transparan dengan ukuran mata jaring mesh size 2 inchi. Panjang 1 piece badan jaring adalah 54 meter dengan tinggi 6 meter. b Tali ris Tali ris dibagi menjadi tali ris atas dan tali ris bawah. Fungsi kedua tali ris tersebut adalah sama, yaitu untuk merentangkan badan jaring sehingga mudah untuk disatukan dengan tali pelampung di bagian atas dan tali pemberat di bagian bawah. Pada tali ris atas, bahan dasar yang digunakan adalah PE multifilamen dengan ukuran diameter 5 mm. Pada tali ris bawah, bahan dasar yang digunakan adalah PE multifilamen dengan ukuran diameter 3 mm. Tali ris atas dan tali ris bawah memiliki panjang yang sama dengan panjang 1 piece badan jaring, yaitu 54 meter. c Pelampung dan tali pelampung Pelampung pada jaring rampus terbuat dari bahan karet busa berbentuk bulat tabung dengan ukuran diameter 4 cm dan panjang 5 cm. Dalam satu piece jaring rampus, jumlah pelampung yang digunakan adalah 70 buah. Jarak antara pelampung yang satu dengan pelampung lainnya adalah 66 cm. Tali pelampung berbahan dasar dan memiliki ukuran diameter yang sama dengan tali ris atas yaitu PE multifilamen dan 5 mm. d Pemberat dan tali pemberat Pemberat terbuat dari bahan timah berbentuk elips dengan diameter 0,5 cm dan panjang 1,5 cm. Jumlah pemberat yang digunakan pada satu piece jaring 49 rampus adalah 240 pemberat. Bobot keseluruhan pemberat dalam satu piece jaring rampus adalah 3,5 kg, dengan jarak antar pemberat yang satu dengan pemberat lainnya 22 cm. Tali pemberat berbahan dasar PE multifilamen dengan ukuran diameter 3 mm. e Pelampung tanda dan tali selambar Pelampung tanda yang digunakan oleh nelayan jaring rampus di PPN Karangantu terbuat dari styrofoam yang di bagian tengahnya ditancapkan batang bambu dan pada bagian atas atau ujung bambu terdapat bendera. Tali selambar tanda terbuat dari bahan dasar PE multifilamen yang berdiameter 5 mm. Panjang tali pelampung tanda adalah 50 - 100 m. f Pemberat tambahan Pemberat tambahan pada jaring rampus menggunakan batu dengan bobot 1,5 kg. Pemberat batu diikatkan pada tali pelampung tanda. Pemberat tambahan berfungsi untuk mempermudah pada saat penurunan jaring, sehingga jaring dapat terentang sempurna. g Pelampung besar Pelampung besar pada jaring rampus terbuat dari bahan plastik dengan panjang 25 cm dan memiliki ukuran diameter 15 cm. Pelampung besar diikatkan pada setiap piece jaring rampus yang akan dioperasikan. Pelampung besar berfungsi untuk mengapungkan jaring rampus, sehingga pada saat proses pengoperasiannya berada pada permukaan dan kolom perairan. Penggunaan pelampung besar oleh nelayan jaring rampus di PPN Karangantu dimaksudkan untuk menangkap ikan pelagis. Jaring rampus di PPN Karangantu biasanya menggunakan 22 piece dalam setiap trip-nya. Konstruksi jaring rampus di PPN Karangantu dapat dilihat pada Gambar 20. 50 Keterangan: 1. Badan jaring: PA monofilamen, 2”, L = 54 m per piece, 22 piece, t = 6 m 2. Tali ris atas: PE multifilamen, p= 60 m, θ = 5 mm 3. Tali ris bawah: PE multifilamen, p= 60 m, θ = 3 mm 4. Pelampung: karet sandal, 70 buah per piece, jarak antar pelampung = 66 cm 5. Tali pelampung: PE multifilamen, L = 60 m, θ = 5 mm 6. Pemberat: timah, 240 buah per piece dengan bobot = 3,5 kg 7. Tali pemberat: PE multifilamen, L = 60 m, θ = 3 mm 8. Pelampung tanda: styrofoam, bambu, bendera 9. Tali selambar: PE multifilamen, L = 50 - 100 m, θ = 5 mm 10. Pemberat tambahan atau jangkar: batu, bobot = 1,5 kg Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Gambar 20 Konstruksi jaring rampus di PPN Karangantu. b Kapal Jenis kapal jaring rampus yang umum digunakan oleh nelayan di PPN Karangantu adalah kapal motor tempel. Kapal yang digunakan berbahan dasar kayu dengan ukuran panjang LOA 9 m, lebar b 2,5 m, dalam D 1 m dan draft d 0,35 m. Bahan bakar yang digunakan adalah solar. Mesin kapal jaring rampus yang digunakan adalah outboard engine dengan jenis mesin diesel berkekuatan 16 PK. Pengecekan kapal dan mesinnya dilakukan setiap kali setelah melakukan kegiatan penangkapan ikan. Perawatan temporal pada kapal dilakukan secara rutin setiap satu minggu, sedangkan docking untuk perawatan dan perbaikan secara keseluruhan dilakukan satu tahun sekali. Kapal jaring rampus di PPN Karangantu dapat dilihat pada Gambar 21. 1 2 3 4 6 5 7 8 9 10 51 Gambar 21 Kapal jaring rampus di PPN Karangantu. c Nelayan Nelayan jaring rampus di PPN Karangantu termasuk ke dalam golongan nelayan penuh. Mayoritas nelayan jaring rampus di PPN Karangantu adalah penduduk lokal. Perkampungan nelayan jaring rampus berada tidak jauh dari dermaga PPN Karangantu, yaitu 1 km melalui jalur perairan. Jumlah nelayan jaring rampus dalam kegiatan penangkapan ikan adalah 3 – 4 orang nelayan. Pembagian tugas nelayan di atas kapal pada saat melakukan operasi penangkapan ikan berbeda-beda, yaitu satu orang nelayan sebagai nakhoda kapal bertugas untuk mengemudikan kapal, satu atau dua orang nelayan menurunkan setting dan menarik hauling jaring, serta satu orang nelayan melepaskan ikan hasil tangkapan.

6.2.2 Metode pengoperasian 1 Dogol