Pada konsumen mahasiswa, pernyataan suka karena informasinya sering dilihat di social media dan informasinya mudah diingat mampu
mempengaruhi niat beli mahasiswa untuk membeli es krim Wall’s Magnum.
Pernyataan niat yang memberikan kesan es krim Wall’s Magnum yang bercita rasa tinggi mampu mempengaruhi pembelian nyata pada
konsumen mahasiswi maupun konsumen mahasiswa. Namun, setiap konsumen memiliki perbedaan pada beberapa pernyataan lainnya. Pada
konsumen mahasiswi, pernyataan niat membeli es krim Wall’s Magnum yang informasinya mudah diingat dan berniat membeli es krim Wall’s
Magnum yang menimbulkan karakter merek yang nikmat, mewah dan berkelas juga mempengaruhi mahasiswi melakukkan pembelian nyata es
krim Wall’s Magnum. Pada konsumen mahasiswa, pernyataan berniat membeli es krim Wall’s Magnum yang mencerminkan gaya hidup
modern dan berniat membeli es krim wall’s Magnum karena informasi yang sering dilihat mampu mempengaruhi konsumen mahasiswa untuk
melakukan pembelian nyata es krim Wall’s Magnum.
4.4.2 Hasil Analisis Pengaruh Variabel Antara
Suatu variabel akan dinyatakan sebagai variabel antara jika koefisien determinasi dari suatu tabel terhadap variabel antara tersebut
lebih besar dari nilai koefisien determinasi dari varibel sebelummnya dan lebih kecil dari variabel akhir. Oleh karena itu, untuk membuktikan
ada tidaknya variabel antara digunakan koefisien determinasi R
2
. Berdasarkan Tabel 5, pada konsumen mahasiswi dan mahasiswa
menunjukkan bahwa informasi yang dilihat di social media F berpengaruh secara tidak langsung terhadap niat beli konsumen I
untuk membeli es krim Wall’s Magnum melalui kepercayaan konsumen C terhadap merek es krim Wall’s Magnum. Hal ini dikarenakan
kepercayaan konsumen merupakan variabel antara informasi yang dilihat di social media F dengan variabel niat beli konsumen.
Tabel 5. Hasil analisis regresi pengaruh variabel antara
Var Mahasiswi Mahasiswa
R
2
Ket. R
2
Ket. F-C-I R
2 FI
= 0,115 R
2 FC
= 0,642 R
2 CI
= 0,936 R
2 FI
R
2 FC
R
2 CI
C adalah variabel antara
R
2 FI
= 0,537 R
2 FC
= 0,662 R
2 CI
= 0,736 R
2 FI
R
2 FC
R
2 FI
C adalah variabel antara
F-A-I R
2 FI
= 0,115 R
2 FA
= 0,536 R
2 AI
= 0,999 R
2 FI
R
2 FA
R
2 AI
A adalah variabel antara
R
2 FI
= 0,537 R
2 FA
= 0,243 R
2 CI
= 0,702 R
2 FI
R
2 FA
R
2 FI
A bukan variabel antara
F-B-C R
2 FC
= 0,642 R
2 FB
= 0,644 R
2 BC
= 0,653 R
2 FC
R
2 FB
R
2 BC
B adalah variabel antara
R
2 FC
= 0,667 R
2 FB
= 0,587 R
2 BC
= 0,959 R
2 FC
R
2 FB
R
2 FI
B bukan variabel antara
F-B-A R
2 FA
= 0,536 R
2 FB
= 0,644 R
2 BA
= 0,877 R
2 FA
R
2 FB
R
2 BA
B adalah variabel antara
R
2 FA
= 0,243 R
2 FB
= 0,587 R
2 BA
= 0,903 R
2 FA
R
2 FB
R
2 BA
B adalah variabel antara
C-I-P R
2 CP
= 0,976 R
2 CI
= 0,936 R
2 IP
= 0,967 R
2 CP
R
2 CI
R
2 IP
I bukan variabel antara
R
2 CP
= 0,716 R
2 CI
= 0,736 R
2 IP
= 0,969 R
2 CP
R
2 CI
R
2 IP
I adalah variabel antara
A-I-P R
2 AP
= 0,965 R
2 AI
= 0,999 R
2 IP
= 0,967 R
2 AP
R
2 AI
R
2 IP
I bukan variabel antara
R
2 Ap
= 0,721 R
2 AI
= 0,701 R
2 IP
= 0,969 R
2 AP
R
2 AI
R
2 IP
I bukan variabel antara
Variabel sikap konsumen A merupakan variabel antara informasi yang dilihat di social media F dan niat beli I pada konsumen
mahasiswi, sedangkan pada konsumen mahasiswa sikap konsumen A bukan merupakan variabel antara informasi yang dilihat di social media
F terhadap niat beli konsumen I. Sehingga pada konsumen mahasiswi, informasi yang dilihat di social media F mampu
membangun sikap konsumen A dan sikap konsumen A mampu membangun niat beli I konsumen untuk membeli es krim Wall’s
Magnum, sedangkan pada konsumen mahasiswa informasi yang dilihat di social media F mampu membangun sikap konsumen A terhadap
es krim Wall’s Magnum. Namun, sikap konsumen A tidak mampu membangun niat beli I konsumen untuk mengonsumsi es krim Wall’s
Magnum. Variabel informasi tentang es krim Wall’s Magnum yang dilihat
di social media F mampu mendorong pengenalan merek B es krim Wall’s Magnum dan pengenalan merek B tersebut mampu mendorong
terjadinya sikap konsumen A terhadap es krim Wall’s Magnum pada konsumen mahasiswi maupun mahasiswa. Hal ini dikarenakan
pengenalan merek B merupakan variabel antara informasi yang dilihat di social media F dan sikap konsumen A pada konsumen mahasiswi
dan mahasiswa. Variabel pengenalan merek B adalah variabel antara informasi
tentang es krim Wall’s Magnum yang dilihat di social media F dan kepercayaan konsumen C hanya pada konsumen mahasiswi, sehingga
hanya pada konsumen mahasiswi informasi tentang es krim Wall’s Magnum yang dilihat di social media F mampu mendorong
pengenalan merek B es krim Wall’s Magnum dan pengenalan merek B juga mendorong terjadinya kepercayaan konsumen C terhadap es
krim Wall’s Magnum. Namun hal ini tidak terjadi pada konsumen mahasiswa karena pengenalan merek bukan merupakan variabel antara
informasi tentang es krim Wall’s Magnum yang dilihat di social media F dan kepercayaan konsumen C terhadap es krim Wall’s Magnum.
Variabel niat beli I pada konsumen mahasiswi tidak mampu mendorong terjadinya pembelian nyata P es krim Wall’s Magnum
karena kepercayaan konsumen C terhadap es krim Wall’s Magnum hanya mampu mendorong terjadinya niat beli I. Namun, niat beli I
tidak mampu medorong pembelian nyata P es krim Wall’s Magnum. Pada konsumen mahasiswa menunjukkan hal lain, variabel niat beli I
merupakan variabel antara kepercayaan konsumen C dan pembelian nyata P es krim Wall’s Magnum sehingga kepercayaan konsumen C
mampu meningkatkan niat beli I dan niat beli I mampu mendorong terjadinya pembelian nyata P es krim Wall’s Magnum.
Pada konsumen mahasiswi dan mahasiswa menunjukkan bahwa niat beli I bukan merupakan variabel antara sikap konsumen A dan
pembelian nyata P es krim Wall’s Magnum. Sehingga pada konsumen mahasiswi dan mahasiswa, niat beli I tidak mampu mendorong
pembelian nyata P es krim Wall’s Magnum oleh konsumen meskipun sikap konsumen A mampu membangun niat beli pada konsumen.
4.4.3 Hasil Analisis Consumer Decision Model CDM