kepada orang lain antar pribadi nonkomersial baik merek, produk maupun jasa. Word of mouth marketing adalah upaya memberikan
alasan agar orang berbicara tentang merek, produk maupun jasa dan membuat berlangsungnya pembicaraan itu lebih mudah.
2.2.2 Pengertian Social Media
Menurut Rasyid 2009 social media adalah aspek kontennya yang diciptakan oleh masyarakat umum sosial, sebuah penggabungan
sosiologi dengan fasilitas teknologi. Merubah hubungan komunikasi one-to-many dari media yang dimilki para pemodal saja ke many-to-
many dari masyarakat untuk masyarakat. Sedangkan Social Media Marketing adalah salah satu bentuk pemasaran dengan menggunakan
konsep Social Media. Memasarkan sesuatu product, brand, issue, etc menggunakan tools-tools social media dengan memanfaatkan
masyarakat yang turut berpartisipasi di social media dalam kampanye perusahaan
4
.
2.3. Konsumen 2.3.1
Pengertian Konsumen
Menurut Sumarwan 2002 istilah konsumen sering diartikan sebagai dua jenis konsumen yaitu; konsumen individu dan konsumen
organisasi. Konsumen individu membeli barang dan jasa untuk digunakan sendiri, anggota keluarga lain, hadiah. Dalam konteks
barang dan jasa yang dibeli kemudian digunakan langsung oleh individu dan sering disebut sebagai “pemakai akhir” atau “konsumen
akhir”. Jenis kedua adalah konsumen organisasi, yang meliputi organisasi bisnis, yayasan, lembaga sosial, kantor pemerintah, dan
lembaga lainnya sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit. Semua jenis organisasi ini harus membeli produk peralatan dan jasa-jasa lainnya
untuk menjalankan seluruh kegiatan organisasinya
2.3.2 Pengertian Perilaku Konsumen
Menurut Schiffman dan Kanuk dalam Suwarman 2003, perilaku konsumen dapat diartikan sebagai perilaku yang dipehatikan
konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan
4
Fikrirasyid. 2009. Sosial Media Marketing Definisi, Konsep dan Aplikasinya. H
http:fikrirasyid.comsocial-media-marketing-definisi-konsep-dan-aplikasinya H
[2 Februari 2011]
menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.
Menurut Engel et al 2004, Perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha
memperoleh, menggunakan dan menentukan produk dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan
mengikuti tindakan-tindakan tersebut.
2.3.3 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Menurut Engel, et al, 1994 pengaruh-pengaruh tersebut berasal dari latar belakang individu, lingkungan, dan pengaruh
psikologis yang secara keseluruhan baik secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
1. Pengaruh Lingkungan
Perilaku proses keputusan pembelian dipengaruhi oleh faktor lingkungan sekitar konsumen. Menurut Engel, et. al,
1994 proses tersebut dipengaruhi oleh budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi, keluarga, dan situasi. Budaya mengacu pada
nilai, gagasan, artefak, dan simbol-simbol lain yang bermakna yang membantu individu untuk berkomunikasi, melakukan
penafsiran dan evaluasi sebagai anggota masyarakat. Kelas sosial adalah pembagian di dalam masyarakat yang terdiri dari
individu-individu yang berbagai nilai, minat, dan perilaku yang sama. Mereka dibedakan oleh perbedaan status sosioekonomi yang
berjajar dari yang rendah hingga yang tinggi. Pengaruh pribadi dapat berasal dari kelompok acuan, yaitu orang atau kelompok
yang mempengaruhi secara bermakna perilaku individu maupun komunikasi lisan atau pengaruh lisan dari orang-orang terdekat
seperti teman atau anggota keluarga. Keluarga sering merupakan unit pengambilan keputussn
utama dengan pola peranan dan fungsi yang kompleks dan bervariasi. Keluarga family adalah kelompok yang terdiri dari
dua atau lebih orang yang berhubungan melalui darah,
perkawinan, atau adopsi dan tinggal bersama. Pengaruh situasi dapat dipandang sebagai pengaruh yang timbul dari faktor yang
khusus untuk waktu dan temapat yang spesifik lepas dari karakteristik konsumen dan karakteristik objek.
Perbedaan Individu
Sumber Daya Konsumen
Motivasi dan Keterlibatan
Pengetahuan Sikap
Kepribadian Gaya Hidup, dan
Demografi
Proses Psikologi
Pengolahan Informasi
Pembelajaran Perubahan
SikapPerilaku
Pengaruh Lingkungan
Budaya Kelas Sosial
Pengaruh Pribadi Keluarga
Situasi
Proses Keputusan
Pengenala n masala
h
Pencarian informasi
Evaluasi alternatif
dan Seleksi
Pembelian Perilaku
setelah pembelian
Gambar 2. Model Perilaku Konsumen dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya Engel, 1994
2. Perbedaan Individu
Setiap individu akan berbeda dalam cara melakukan pembelian, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan individu.
Engel, et. al, 1994 mengindefikasikan lima cara penting dimana konsumen akan berbeda, yaitu sumber daya konsumen,
motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, dan terakhir adalah kepribadian, gaya hidup, dan demografi. Setiap orang membawa
tiga sumberdaya dalam setiap situasi pengambilan keputusan, yaitu waktu, uang dan perhatian penerimaan informasi dan
kemampuan pengolahan. Pembelian sangat dipengaruhi oleh pendapatan konsumen. Kebutuhan merupakan variabel utama
dalam motivasi. Kebutuhan didefinisikan sebagai perbedaan yang disadari antara keadaan ideal dan keadaan sebenarnya, yang
memadai untuk mengaktifkan perilaku. Perilaku yang termotivasi diprakarsai oleh pengaktifan kebutuhan, sedangkan faktor yang
penting dalam mengerti motivasi adalah keterlibatan. Bila keterlibatan tinggi, ada motivasi untuk memperoleh dan mengolah
informasi dan kemungkinan terjadi pemecahan masalah yang diperluas.
Pengetahuan, hasil belajar didefinisikan secara sederhana sebagai informasi yang disimpan dalam ingatan. Pengetahuan
mengenai konsumen penting bagi pihak pemasar dalam menentukan perilaku konsumen. Selain itu, pengetahuan
konsumen juga penting bagi para pembuat kebijakan masyarakat untuk melindungi konsumen. Sikap adalah suatu evaluasi
menyeluruh yang memungkinkan orang merespon dengan cara menguntungkan atau tidak menguntungkan secara konsisten
berkenaan dengan objek atau alternatif yang diberikan. Sikap dikonseptualisasikan sebagai perasaan positif atau negatif
terhadap merek dan dipandang sebagai hasil dari penilaian merek bersama dengan kriteria atau atribut evaluatif yang
penting. Kepribadian, gaya hidup dan demografi berguna dalam
mendefinisikan berbagai karakteristik baik objektif maupun subjektif dari konsumen di dalam pangsa pasar target. Kepribadian
personality merupakan respon yang konsisten terhadap stimulus lingkungan. Gaya hidup lifestyle merupakan pola yang
digunakan orang untuk hidup dan menghabiskan waktu serta uang. Demografi mendeskripsikan pangsa konsumen, berbagai hal
mengenai karakteristik penduduk seperti usia, pendapatan, pendidikan, pekerjaan, jenis kelamin, serta karakteristik penduduk
lainnya. Selain itu, demografi selalu menekankan pada perilaku dan pengeluaran yang dilakukan oleh konsumen.
3. Proses Psikologis
Engel et, al, 1994 mengemukakan tiga proses psikologis
sentral yang membentuk semua aspek motivasi dan perilaku konsumen, yaitu pengolahan informasi, pembelajaran dan
perubahan sikap dan perilaku. Pemrosesan informasi didefinisikan sebagai proses dimana rangsangan pemasaran diterima,
ditafsirkan, disimpan dalam ingatan kemudian diambil kembali oleh konsumen untuk menilai alternatif-alternatif produk.
Pembelajaran merupakan proses dimana pengalaman menyebabkan perubahan dalam pengetahuan, sikap, dan atau
perilaku. Pembelajaran menggambarkan perubahan perilaku individu yang muncul karena pengalaman. Semua proses
pembelajaran yang dialami oleh konsumen akan mempengaruhi keputusan konsumen tersebut mengenai apa yang dibeli dan apa
yang dikonsumsi.
2.3.4 Proses Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dan Armstrong 2008, proses keputusan pembelian konsumen terdiri atas lima tahap, yaitu :
1. Pengenalan Kebutuhan Pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan. Kebutuhan dipicu
oleh rangsangan internal ketika salah satu kebutuhan normal seseorang timbul pada tingkat yang cukup tinggi sehingga menjadi
dorongan. Selain itu, kebutuhan juga didorong oleh rangsanga eksternal
2. Pencarian Informasi Konsumen yang tertarik mungkin mencari lebih banyak informasi
atau mungkin tidak. Konsumen dapat mencari informasi dari berbagai sumber, seperti sumber pribadi keluarga, teman, tetangga,
sumber komersial iklan, wiraniaga, situs web, dll, sumber publik media massa, pencarian internet, dan sumber pengalaman
penanganan, pemeriksaan, pemakaian produk
3. Evaluasi Alternatif Tahap ini terjadi bagaimana konsumen memproses informasi untuk
sampai pada pilihan merek evaluasi alternatif tergantung pada konsumen pribadi dan situasi pemebelian tertentu.
4. Keputusan Pembelian Pada umumnya, keputusan pembelian konsumen adalah membeli
merek yang paling disukai, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian
5. Perilaku Pascapembelian Setelah membeli produk, konsumen akan merasa puas atau tidak
puas dan terlibat dalam perilaku pascapembelian yang harus diperhatikan oleh pemasar. Tingkat kepuasan terletak pada hubungan
antara ekspektasi konsumen dan kinerja anggapan produk. Semakin besar kesenjangan ekspektasi dan kinerja, maka semakin besar
ketidakpuasan konsumen.
2.4. Pengertian Es Krim
Es krim adalah sebuah makanan beku dibuat dari product dairy seperti krim atau sejenisnya, digabungkan dengan perasa dan pemanis.
Campuran ini didinginkan dengan mengaduk sambil mengurangi suhunya untuk mencegah pembentukan kristal es besar. Tradisionalnya, suhu
dikurangi dengan menaruh campuran es krim ke sebuah wadah dimasukkan ke dalam campuran es pecah dan garam. Garam membuat air cair dapat
berada di bawah titik beku air murni, membuat wadah tersebut mendapat sentuhan merata dengan air dan es tersebut
6
. 2.5.
Pengertian Gender
Menurut Kasali 1998, identitas gender merupakan komponen penting dalam pemasaran. Masyarakat memiliki kecenderungan untuk
mnyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan budaya mengenai peranan- peranan gender. Di suatu masyarakat terdapat nilai-nilai yang membatasi
ruang gerak wanita, sedangkan di masyarakat lainya sama sekali tidak. Meski begitu, pendidikan dan pembangunan ekonomi perlahan-lahan merubah mitos
6
David Elizabeth.. 2010. Pengertian ice cream H
http:id.wikipedia.orgwikiEs_krim H [20 Desember 2010]