Persamaan korelasi kanonik pada konsumen mahasiswa: X = -0.28845X
1
-0.14522X
2
-1.03086X
3
0.17945X
4
-0.36594X
5
+ 0.17833X
6
-0.56060X7 + 0.06498X
8
+ 0.14346X
9
+ 0.11328X
10
+ 0.13961X
11
+ 0.71728X
12
-0.16022X
13
-0.16719X
14
+ 0.08933X
15
+ 0.31967X
16
-0.36952X
17
-0.18417X
18
+ 0.26436X19 -0.11748X20
Y = 0.88474Y
1
-1.02973Y
2
+0.59530Y
3
-0.580907Y
4
-0.11073Y
5
Nilai korelasi pada persamaan diatas, pada konsumen mahasiswi maupun mahasiswa masing-masing bernilai 0,814 dan
0,920. Untuk mengetahui seberapa besar pembelian nyata dapat dijelaskan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
dapat menggunakan nilai R
2
. Hasil pengolahan data diperoleh nilai pada konsumen mahasiswi sebesar 0,662 dan pada mahasiswa sebesar
0,846. Hal ini berarti bahwa pada konsumen mahasiswi gugus peubah pembelian nyata yang dapat dijelaskan oleh faktor-faktor yang
mempengaruhi konsumen adalah sebesar 66,2 persen dan sisanya sebesar 33,8 dijelaskan oleh faktor diluar model, sedangkan pada
konsumen mahasiswa memiliki keterlibatan antara faktor independen dan dependen yang lebih besar. Hal ini terlihat dari nilai R
2
konsumen mahasiswa lebih besar dari konsumen mahasiswi, yaitu sebanyak 84,6
persen gugus peubah pembelian nyata yang dapat dijelaskan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dan 15,4 persen lainnya
dijelaskan di luar faktor model. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki fator peubah perilaku konsumen yang lebih
banyak yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian mereka
.
4.5.3 Bobot Kanonik
Hasil analisis bobot kanonik pada mahasiswi ditemukan faktor perilaku konsumen X yang memiliki bobot kanonik cukup besar,
yaitu diatas 0,5 diduga mampu menjelaskan keragaman pembelian es krim Wall’s Magnum yang terjadi maupun sebaliknya. Berdasarkan
hasil analisis bobot kanonik pada konsumen mahasiswi menunjukkan bahwa peubah wiraniaga X
5
dan ukuran kemasan X
9
yang menjadi
faktor paling berpengaruh terhadap pembelian konsumen untuk membeli es krim Wall’s Magnum, yaitu sebesar 0,561056 dan
0,506264 karena peubah tersebut memiliki nilai bobot kanonik lebih dari 0,5. Hal ini menunjukkan bahwa peubah wiraniaga dan ukuran
kemasan memiliki peran penting dalam menjelaskan keragaman pembelian nyata es krim Wall’s Magnum pada konsumen mahasiswi
karena wiraniaga dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh konsumen mahasiswi terkait ukuran kemasan yang menjadi nilai
korelasi yang tinggi bagi konsumen mahasiswi. Besaran bobot kanonik pada konsumen mahasiswa selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 9.
Pada konsumen mahasiswa diperoleh bahwa peubah keluarga X
3
, manfaat penggunaan X
12
dan variasi rasa X
7
menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadap pembelian es krim Wall’s Magnum
dengan nilai bobot korelasi masing-masing sebesar -1,03086; 0,717; -0,56060 karena peubah tersebut memiliki nilai bobot kanonik lebih
dari 0,5. Hal ini berarti bahwa keluarga, manfaat penggunaan dan variasi rasa memiliki peran penting dalam menjelaskan keragaman
pembelian es krim Wall’s Magnum yang terjadi. Berdasarkan hasil analisis bobot korelasi antara konsumen mahasiswa dan mahasiswi
terdapat hubungan dalam pembelian es krim Wall’s Magnum. Ketika peubah wiraniaga X
5
pada mahasiswi memiliki peran penting dalam pembelian es krim Wall’s Magnum, peubah wiraniaga juga dapat
memberikan pengaruh terhadap pembelian nyata oleh konsumen mahasiswa karena peubah wiraniaga dapat memberikan informasi
kepada konsumen dan anggota keluarga lainnya terkait manfaat penggunaan produk, bentuk kemasan serta variasi rasa es krim Wall’s
Magnum yang memberikan pengaruh paling tinggi pada konsumen mahasiswa. Sehingga konsumen dapat melakukan konfirmasi ulang
kepada wiraniaga terkait informasi yang dilihat di social media. Besaran bobot kanonik pada konsumen mahasiswa selengkapnya dapat
dilihat pada Tabel 9.
4.5.4 Beban Kanonik