produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Menurut Durianto 2003, niat beli terbentuk dari sikap konsumen terhadap produk dan keyakinan
konsumen terhadap kualitas produk. Semakin rendah keyakinan konsumen terhadap suatu produk akan menyebabkan menurunnya niat
beli konsumen. Niat beli merupakan kecenderungan dari seseorang untuk melakukan tindakan tertentu yang berkaitan dengan produk atau merek
tertentu. Niat beli didasarkan pada kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen.
6. Pembelian Nyata Purchase Pembelin nyata merupakan saat konsumen membayar atau
membuat surat utang dalam jumlah tertentu untuk membeli suatu produk pada waktu tertentu. Pembelian nyata muncul karena konsumen sudah
mempunyai niat untuk membeli suatu produk. Pembelian nyata merupakan sasaran akhir Consumer Decision
Model, baik untuk konsumen yang baru pertama kali membeli ataupun untuk konsumen yang telah melakukan pembelian berulang-ulang.
Berdasarkan pendekatan CDM, pengukuran efektivitas word of mouth digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel F pesan iklan, B
pengenalan merek, C keyakinan konsumen, dan A sikap konsumen terhadap I niat beli suatu merek atau produk dan juga untuk mencari
informasi apakah terdapat variabel anatara dan variabel bukan antara dari B pengenalan merek, C keyakinan konsumen, dan A sikap
konsumen terhadap I niat beli.
2.7. Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Wulandari 2010 adalah mengenai Analisis Pengaruh Word of Mouth Gethok Tular Berdasarkan Indikator
Lawan Bicara Terhadap Tindakan Setelah Melakukan Pembicaraan Tersebut di Bank Pasar Klaten. Dalam penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa
nilai t hitung t tabel 9.381 1.984 maka Ho ditolak, artinya secara parsial ada pengaruh signifikan antara Indikator Lawan Bicara dengan Tindakan
Setelah Melakukan Pembicaraan. Jadi dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa
secara parsial tindakan setelah melakukan pembicaraan berpengaruh positif terhadap Indikator Lawan Bicara pada Bank Pasar Klaten
Menurut Sari 2010, dalam penelitiannya mengenai analisis efektivitas iklan televisi deodoran pria Axe dan faktor-faktor yang mempengaruhi niat
beli deodoran khusus pria pada konsumen studi kasus pengunjung pria Supermal Karawaci, pesan iklan televisi deodoran spray Axe yang telah
ditayangkan mampu mengkomunikasikan pesan yang ingin disampaikan oleh produsen deodoran spray axe melalui iklan televisi versi “call me”
berpengaruh terhadap variabel-variabel yang diukur pada Consumer Decision Model CDM sampai dengan variabel niat beli dan terdapat tiga variabel
antara, yaitu pengenalan merek B, kepercayaan konsumen C, dan sikap konsumen A. Hasil analisis berdasarkan korelasi kanonik menghasilkan tiga
faktor yang paling berpengaruh terhadap niat konsumen untuk membeli deodorant, yaitu faktor keluarga -0,618, wiraniaga -0,519, dan suasana
tempat pembelian -0,508. Penelitian yang dilakukan oleh Ferdiansyah 2010 adalah mengenai
Perilaku Konsumen dalam Proses Keputusan Pembelian Laptop Berdasarkan Gender pada Mahasiswa Strata-1 IPB. Dalam penelitian tersebut diperoleh
bahwa variabel manfaat, ukuran, type, pengaruh keluarga, dan pengaruh teman adalah variabel-variabel yang dipersepsikan mahasiswi sebagai variabel yang
mendorong dalam pembelian laptop merek Advan. Selanjutnya variabel harga, fitur, warna dan kepraktisan adalah variabel-variabel yang dipersepsikan
mahasiswi sebagai variabel yang mendorong dalam pembelian laptop merek Dell. Variabel wiraniaga, pendapatan yang diperoleh, dan iklan adalah
variabel-variabel yang dipersepsikan mahasiswi sebagai variabel yang mendorong dalam pembelian laptop merek Toshiba. Kemudian variabel
penghasilan orangtua adalah variabel-variabel yang dipersepsikan mahasiswi sebagai variabel yang mendorong dalam pembelian laptop merek Compaq.
Terakhir variabel pengaruh orangtua adalah variabelvariabel yang dipersepsikan mahasiswi sebagai variabel yang mendorong dalam pembelian
laptop merek Acer. Sedangkan pada mahasiswa variabel manfaat, harga, warna, wiraniaga, pendapatan yang diperoleh, kepraktisan, dan pengaruh
keluarga adalah variabel-variabel yang dipersepsikan mahasiswa sebagai variabel yang mendorong dalam pembelian laptop merek Axioo dan Sony.
Kemudian variabel type laptop dan pengaruh teman adalah variabel yang dipersepsikan mahasiswi sebagai variabel yang mendorong dalam pembelian
laptop merek Compaq. Terakhir variabel penghasilan orangtua adalah variabel yang dipersepsikan mahasiswi sebagai variabel yang mendorong dalam
pembelian laptop merek Toshiba.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Di dalam era globalisasi dan pasar bebas, berbagai jenis barang dan jasa dengan berbagai merek membanjiri pasar Indonesia. Berbagai merek Es krim
Wall’s juga turut andil dalam persaingan merek tersebut. Saat ini, konsumen disuguhi beragam jenis dan merek Es krim Wall’s yang dapat mereka nikmati.
Hal ini membuat produsen melakukan berbagai inovasi terhadap produknya untuk menarik perhatian konsumen. Contoh produk lama yang kemudian
mendapatkan sentuhan inovasi baru sehingga dihasilkan produk yang dapat menghasilkan kesan berbeda dari produk sebelumnya, yaitu produk Es krim
Wall’s Magnum yang mengalami peremajaan dari produk sebelumnya. Diluncurkannya es krim Wall’s Magnum menuntut perusahaan untuk
menyampaikan dan mengelola informasi kepada konsumen dengan lebih efektif agar es krim Wall’s Magnum yang mengalami peremajaan tersebut
dapat lebih sukses di pasaran daripada produk sebelumnya. Untuk mengatasi hal tersebut, dibutuhkan suatu komunikasi pemasaran yang mampu
mendorong pembelian nyata konsumen terhadap produk es krim Wall’s Magnum. Salah satu komunikasi pemasaran yang dapat digunakan untuk
mengendalikan tingkat penjualan produk adalah word of mouth marketing melalui social media. Banyaknya iklan di berbagai media membuat konsumen
merasa jenuh dengan berbagai pesan iklan yang disajikan sehingga mereka lebih tertarik pada rekomendasi yang diberikan oleh konsumen lain yang telah
memiliki pengalaman terhadap produk tersebut. Produk es krim Wall’s Magnum juga mencirikan kebutuhan seorang perempuan, meskipun es krim
Wall’s Magnum dapat dinikmati oleh semua orang dewasa termasuk laki-laki. Hal tersebut menujukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pengambil
keputusan pembelian pada konsumen perempuan berbeda dengan konsumen laki-laki. Hal ini dikarenakan konsumen perempuan memilki kepribadian dan
proses komunikasi yang berbeda dengan konsumen laki-laki. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu penelitian untuk mengetahui tingkat efektivitas social