Seluruh nilai korelasi antara peubah pembelian nyata Y pada konsumen mahasiswi memiliki nilai diatas 0,3 dengan arah korelasi
positif. Hal ini menunjukkan bahwa korelasi antar peubah pembelian nyata pada konsumen mahasiswi dan konsumen secara umum cukup
kuat dan searah. Sedangkan pada konsumen mahasiswa, tidak semua nilai korelasi peubah pembelian nyata Y bernilai lebih dari 0,3
sehingga pembelian nyata pada konsumen mahasiswa cenderung lebih lemah dari konsumen mahasiswi. Namun, arah korelasi antar
peubah pembelian nyata Y pada konsumen mahasiswa memiliki nilai positif yang menunjukkan bahwa nilai korelasi bergerak searah.
Hal ini berarti, ketika salah satu peubah pembelian nyata mengalami peningkatan maka peubah pembelian nyata lainnya akan mengalami
peningkatan, begitu pula sebaliknya.
4.5.2 Korelasi Kanonik
Hasil analisis korelasi kanonik, baik konsumen mahasiswi maupun konsumen mahasiswa menghasilkan fungsi kanonik yang
memiliki nilai maksimun diperoleh dengan menggunakan bantuan software Statistica
versi 8 dan menghasilkan persamaan sebagai berikut:
Persamaan korelasi kanonik pada konsumen mahasiswi: X = 0.234910X
1
+ 0.036210X
2
-0.325526X
3
-0.064522X
4
- 0.561056X
5
+ 0.008253X
6
+ 0.312769X
7
-0.378855X
8
- 0.506264X
9
+ 0.313438X
10
+ 0.397053X
11
-0.096286X
12
+ 0.179701X
13
+ 0.291760X
14
+ 0.014019X
15
-0.195609X
16
+ 0.181666X
17
-0.315000X
18
-0.097655X
19
-0.209418X
20
Y = 0.268868Y
1
+ 1.214781Y
2
-0.358944Y
3
-0.693907Y
4
- 0.833658Y
5
Persamaan korelasi kanonik pada konsumen mahasiswa: X = -0.28845X
1
-0.14522X
2
-1.03086X
3
0.17945X
4
-0.36594X
5
+ 0.17833X
6
-0.56060X7 + 0.06498X
8
+ 0.14346X
9
+ 0.11328X
10
+ 0.13961X
11
+ 0.71728X
12
-0.16022X
13
-0.16719X
14
+ 0.08933X
15
+ 0.31967X
16
-0.36952X
17
-0.18417X
18
+ 0.26436X19 -0.11748X20
Y = 0.88474Y
1
-1.02973Y
2
+0.59530Y
3
-0.580907Y
4
-0.11073Y
5
Nilai korelasi pada persamaan diatas, pada konsumen mahasiswi maupun mahasiswa masing-masing bernilai 0,814 dan
0,920. Untuk mengetahui seberapa besar pembelian nyata dapat dijelaskan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
dapat menggunakan nilai R
2
. Hasil pengolahan data diperoleh nilai pada konsumen mahasiswi sebesar 0,662 dan pada mahasiswa sebesar
0,846. Hal ini berarti bahwa pada konsumen mahasiswi gugus peubah pembelian nyata yang dapat dijelaskan oleh faktor-faktor yang
mempengaruhi konsumen adalah sebesar 66,2 persen dan sisanya sebesar 33,8 dijelaskan oleh faktor diluar model, sedangkan pada
konsumen mahasiswa memiliki keterlibatan antara faktor independen dan dependen yang lebih besar. Hal ini terlihat dari nilai R
2
konsumen mahasiswa lebih besar dari konsumen mahasiswi, yaitu sebanyak 84,6
persen gugus peubah pembelian nyata yang dapat dijelaskan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dan 15,4 persen lainnya
dijelaskan di luar faktor model. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki fator peubah perilaku konsumen yang lebih
banyak yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian mereka
.
4.5.3 Bobot Kanonik