Kandungan Serat Pangan Lamun Enhalus acoroides

Hasil perhitungan kadar karbohidrat dengan metode by difference menunjukkan bahwa lamun Enhalus acoroides mengandung karbohidrat sebesar 11,57 bb atau sebesar 74,05 bk. Hasil perhitungan karbohidrat dengan metode by difference ini merupakan metode penentuan kadar karbohidrat dalam bahan pangan secara kasar, dimana serat kasar juga terhitung sebagai karbohidrat Winarno 2008. Abu tidak larut asam adalah garam-garam klorida yang tidak larut asam, yang sebagian merupakan garam-garam logam berat dan silika. Kadar abu tidak larut asam yang tinggi menunjukkan adanya kontaminasi residu mineral atau logam yang tidak dapat larut asam pada suatu produk. Kadar abu tidak larut asam juga dapat digunakan sebagai kriteria dalam menentukan tingkat kebersihan dalam proses pengolahan suatu produk Basmal et al. 2003. Hasil pengujian kadar abu tidak larut asam menunjukkan bahwa lamun Enhalus acoroides mengandung residu abu tidak larut asam sebesar 0,10. Nilai kadar abu yang diperoleh pada penelitian ini masih di bawah 1, seperti yang disyaratkan oleh Food Chemical Codex 1991 dalam Basmal et al. 2003. Kadar abu tak larut asam diduga berasal dari material-material yang terdapat dari perairan tempat lamun Enhalus acoroides hidup, seperti pasir, lumpur, silika dan batu-batuan yang masih menempel pada sampel saat preparasi.

4.2 Kandungan Serat Pangan Lamun Enhalus acoroides

Dietary fibre merupakan komponen dari jaringan tanaman yang tahan terhadap proses hidrolisis dalam lambung dan usus kecil Van Der Kamp 2004. Serat-serat tersebut banyak berasal dari dinding sel berbagai sayuran dan buah- buahan. Secara kimia dinding sel tersebut terdiri dari beberapa jenis karbohidrat seperti selulosa, hemiselulosa, pektin dan nonkarbohidrat seperti polimer lignin, beberapa gumi dan mucilage. Dietary fibre pada umumnya merupakan karbohidrat atau polisakarida.berbagai jenis makanan pada umumnya mengandung dietary fibre Winarno 2008. Serat pangan yang diuji dalam penelitian ini meliputi serat pangan tak larut air atau insoluble dietary fibre IDF, serat pangan larut air atau soluble dietary fibre SDF dan serat pangan total atau total dietary fibre TDF. Hasil pengujian serat pangan pada lamun Enhalus acoroides dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Kandungan serat pangan pada lamun Enhalus acoroides Jenis serat Nilai g100 g Serat pangan tak larut IDF 6,73 ± 0,23 Serat pangan larut SDF 7,93 ± 0,08 Total serat pangan TDF 14,67 ± 0,31 Perhitungan kandungan serat pangan dapat dilihat pada Lampiran 3. Jumlah serat pangan yang harus dikonsumsi oleh orang dewasa adalah 20-35 ghari Almatsier 2006. Serat pangan merupakan bagian bahan pangan yang tidak dapat dicerna oleh cairan pencernaan enzim, sehingga tidak menghasilkan energi kalori. Serat pangan tak larut contohnya adalah selulosa, hemiselulosa dan lignin yang ditemukan pada serealia, kacang-kacangan dan sayuran. Serat pangan larut contohnya adalah gum, pektin dan musilage Muchtadi 2001. Kandungan polisakarida yang tinggi pada suatu bahan menunjukkan kandungan SDF dan IDF yang tinggi pula Ortiz et al. 2006. Makanan serat tinggi cenderung mengandung energi rendah sehingga dapat membantu menurunkan berat badan. Ortiz et al. 2006 telah meneliti kandungan dietary fibre pada rumput laut jenis Ulva lactuca dengan nilai SDF, IDF dan TDF dihitung dengan berat kering masing-masing sebesar 33,3, 27,2 dan 60,5. Nilai ini sedikit lebih rendah apabila dibandingkan dengan kadar dietary fibre yang terkandung dalam lamun Enhalus acoroides yang memiliki nilai SDF, IDF dan TDF dalam berat kering masing-masing sebesar 43,09, 50,77 dan 93,92. Kandungan serat pangan larut air SDF yang tinggi dapat dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi kesehatan bagi orang yang membutuhkan untuk pengobatan Ortiz et al. 2006. Kandungan serat pangan pada lamun Enhalus acoroides ini juga lebih tinggi dibandingkan pada buah-buahan seperti mangga, anggur, lemon dan jeruk yang memiliki kandungan serat pangan sekitar 28,05-78,20 Borchani et al. 2011. Perbedaan kadar serat pangan pada suatu bahan dipengaruhi oleh cuaca, iklim, lokasi geografis dan metode ekstraksi Borchani et al. 2011.

4.3 Rendemen Ekstrak Lamun Enhalus acoroides