Bahan dan Alat Kandungan fenol, komponen fitokimia dan aktivitas antioksidan lamun Enhalus acoroides

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian dilaksanakan mulai bulan Februari sampai dengan Mei 2011. Sampel lamun Enhalus acoroides diambil dari kawasan Pulau Pramuka, Taman Nasional Kepulauan Seribu. Proses preparasi sampel dilakukan di Laboratorium Karakteristik Bahan Baku. Analisis kadar air, kadar protein, kadar lemak, kadar abu, kadar tidak larut asam dan proses ekstraksi dilakukan di Laboratorium Biokimia Hasil Perairan, Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Uji serat pangan dilakukan di Laboratorium Biokimia Pangan, Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Uji total fenol dan uji fitokimia dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik, Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. Uji aktivitas antioksidan dilakukan di Laboratorium Uji Biofarmaka, Institut Pertanian Bogor.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan terdiri dari bahan utama dan bahan pembantu. Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah lamun Enhalus acoroides. Bahan pembantu yang digunakan untuk analisis proksimat antara lain air, aquades, pelarut lemak n-heksana, kjeltab jenis selenium, larutan H 2 SO 4 pekat, NaOH 40, H 3 BO 3 2, bromcherosol green-methyl red berwarna merah muda, HCl 0,1 N, HgO, H 2 O 2 dan AgNO 3. Bahan-bahan untuk uji serat pangan dietary fibre adalah etanol, akuades, aseton, buffer phospat, NaH 2 PO 4 anhidrat, enzim thermamyl, HCl, pepsin, NaOH, dan pankreatin. Bahan-bahan yang digunakan untuk ekstraksi adalah metanol, etil asetat dan n-heksana. Bahan yang digunakan untuk uji aktivitas antioksidan meliputi ekstrak kasar metanol, etil asetat, n-heksana, kristal 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil DPPH dan antioksidan sintetik BHT Butylated Hydroxytoluena sebagai pembanding. Bahan-bahan untuk uji total fenol adalah etanol, akuades, Na 2 CO 3 5, reagen Folin-Ciocalteau 50, dan asam galat. Bahan-bahan yang digunakan untuk uji fitokimia meliputi pereaksi wagner, pereaksi meyer, pereaksi dragendroff uji alkaloid, kloroform, anhidrid asetat, asam sulfat pekat uji steroid, serbuk magnesium, amil alkohol uji flavonoid, air panas, larutan HCl 2 N uji saponin dan etanol 70, larutan FeCl 3 5 uji fenol hidrokuinon. Alat-alat yang digunakan untuk analisis proksimat meliputi timbangan digital, pisau, sudip, cawan porselen, aluminium foil, gegep, desikator, oven, kompor listrik, tanur pengabuan, kertas saring whatman 42 bebas abu dan bebas lemak, kapas bebas lemak, labu lemak, kondensator, tabung soxhlet, penangas air, labu kjeldahl, destilator, labu erlenmeyer, buret, pipet volumetrik. Alat-alat yang digunakan untuk ekstraksi meliputi pipet tetes, corong kaca, botol vial, labu erlenmeyer, kertas saring whatman 42, gelas ukur, gelas piala, magnetic stirrer dan rotary vacuum evaporator. Alat-alat yang digunakan untuk uji total fenol antara lain timbangan digital, spektrofotometer UV-VIS, tabung reaksi dan vortex. Alat-alat yang digunakan untuk uji fitokimia meliputi tabung reaksi, pipet dan plate tetes. Alat-alat yang digunakan untuk uji aktivitas antioksidan meliputi timbangan digital, tabung reaksi, sudip, pipet mikro, mikrowell plate dan elisa reader.

3.3 Tahapan Penelitian