aseton. Tahap selanjutnya sampel dipanaskan dalam oven dengan suhu 105
o
C selama 3 jam. Sampel didinginkan dan ditimbang kemudian diarangkan dan
ditanur dalam suhu 550
o
C. Sampel yang telah dingin selanjutnya ditimbang dan dilakukan perhitungan dengan rumus berikut.
Keterangan : A
= Berat sampel F
= Berat kertas saring kosong G
= Berat kertas saring + residu setelah dioven H
= Berat cawan porselen kosong I
= Cawan porselen + abu setelah ditanur
3.3.4 Ekstraksi bahan aktif Andayani et al. 2008
Ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode yang digunakan oleh Andayani et al. 2008 yang dimodifikasi. Ekstraksi dilakukan
untuk menghasilkan ekstrak kasar lamun dengan menggunakan pelarut. Komponen antioksidan pada lamun diperoleh melalui ekstraksi tunggal dengan
menggunakan tiga macam pelarut berdasarkan tingkat kepolarannya yaitu metanol polar, etil asetat semipolar dan n-heksana nonpolar. Lamun yang
telah dikeringkan kemudian dihaluskan dengan menggunakan blender sehingga diperoleh tekstur yang halus.
Ekstraksi bahan aktif dilakukan dengan melarutkan sampel tersebut ke dalam masing-masing pelarut yaitu metanol, etil asetat dan n-heksana dengan
perbandingan 1:8. Lamun yang telah dihaluskan kemudian ditimbang sebanyak 25 g dan ditambahkan pelarut sebanyak 200 ml. Setelah itu, sampel dimaserasi
yaitu ekstraksi dengan mengaduk sampel dalam pelarut selama 48 jam menggunakan magnetic stirrer pada suhu ruang.
Tahap selanjutnya adalah tahap filtrasi. Tahap filtrasi adalah menyaring sampel hasil ekstraksi dengan menggunakan kertas saring whatman 42. Filtrat
yang diperoleh kemudian ditampung ke dalam botol vial. Setelah diperoleh ekstrak hasil penyaringan, pelarut dari setiap ekstrak diuapkan dengan
menggunakan rotary vacuum evaporator pada suhu 40
o
C hingga ekstrak menjadi
pasta. Ekstrak kasar yang diperoleh kemudian dilakukan beberapa uji antara lain, perhitungan rendemen ekstrak, uji total fenol, uji fitokimia dan uji aktivitas
antioksidan dengan metode DPPH.
3.3.5 Uji Kandungan Total Fenol Yangthong et al. 2009
Kandungan total fenol diukur dengan spektrofotometer menggunakan pereaksi Folin-Ciocelteu. Ekstrak lamun masing-masing sebanyak 5 mg
dilarutkan ke dalam 2 ml etanol 96 dalam tabung reaksi. Campuran tersebut ditambahkan 5 ml akuades dan 0,5 ml reagen Folin-Ciocalteu 50 vv, setelah
itu campuran tersebut didiamkan selama 5 menit. Tahap selanjutnya ditambahkan 1 ml larutan natrium karbonat 5 bv, dihomogenisasi dan diinkubasi pada
suhu ruang selama 1 jam dalam kondisi tanpa cahaya. Kandungan total fenol diukur dengan spektrofotometer UV-Visible UV-Vis pada panjang gelombang
725 nm. Standar asam galat yang digunakan menggunakan konsentrasi 0, 10, 20, 30, 40, 50, 60 dan 70 ppm. Serapan standar tersebut kemudian diukur panjang
gelombangnya dan dibuat kurva kalibrasi dari hubungan antara konsentrasi asam galat dengan absorban. Kandungan total fenol lalu diinterpretasikan sebagai
milligram ekivalen asam galat GAE = Galic Acid Equivalent per 1000 g sampel mg GAE1000 g sampel.
3.3.6 Uji fitokimia Harborne 1987