Saran Kandungan fenol, komponen fitokimia dan aktivitas antioksidan lamun Enhalus acoroides

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan memisahkan bagian-bagian dari lamun seperti bagian daun, bagian rimpang dan bagian buah. Hal ini bertujuan untuk mengetahui potensi maksimal aktivitas antioksidan pada lamun Enhalus acoroides. Penggunaan metode ekstraksi yang lain juga perlu dilakukan untuk menghasilkan ekstrak kasar yang terbaik. Pengeringan sampel dengan metode yang lain seperti freeze drying juga perlu dilakukan untuk mengetahui suhu terbaik dalam menghasilkan fenol dan aktivitas antioksidan pada lamun Enhalus acoroides. Penggunaan pelarut yang lebih aman seperti etanol dan air juga perlu dikaji untuk menghasilkan hasil ekstrak yang lebih aman untuk konsumsi. Selain itu, pengujian kandungan yang lain dari lamun Enhalus acoroides seperti uji mineral dan uji aktivitas lain seperti antibakteri juga perlu dilakukan untuk lebih mengoptimalkan pemanfaatan lamun di masa mendatang. DAFTAR PUSTAKA Achmadi S. 1992. Kimia Kayu. Bogor : FMIPA, IPB. [AOAC] Association of Official Analytical Chemist. 1980. Official Method of Analysis of The Association of Official Analytical of Chemist. Arlington: The Association of Official Analytical Chemist, Inc. ___________________________________________. 2005. Official Method of Analysis of The Association of Official Analytical of Chemist. Arlington: The Association of Official Analytical Chemist, Inc. Almatsier S. 2006. Penuntun Diet. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Andayani. 2008. Penentuan aktivitas antioksidan, kadar fenolat total dan likopen pada buah tomat Solanum lycopersicum L. Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi 131:1-9. Apriandi A. 2011. Aktivitas antioksidan dan komponen bioaktif pada keong ipong-ipong Fasciolaria salmo [skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Asp NG, Johansson, Hallmer H, Siljestroem. 1983. Rapid enzymic assay of insoluble and soluble dietary fibre. Journal Agricultural and Food Chemistry 313:476-482. [BSN] Badan Standardisasi Nasional. SNI-01-3836-2000. Teh Kering dalam Kemasan. Jakarta : Dewan Standardisasi Nasional. [BSN] Badan Standarisasi Nasional. SNI 01-2356-2006. Penentuan Kadar Air pada Produk Perairan. Jakarta : Dewan Standardisasi Nasional. Badarinath AV, Mallikarjuna K, Chetty MSC, Ramkanth S, Rajan TVS, Gnanaprakash K. 2010. A review on in-vitro antioxidant methods: comparisions, correlations and considerations. Journal Pharmacy Technology Research 22:1276-1285. Basmal J, Syarifudin, Ma’ruf WF. 2003. Pengaruh konsentrasi larutan potasium hidroksida terhadap mutu kappa-karaginan yang diekstraksi dari Eucheuma cottonii. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia 95:95-103. Bogoriani NW. 2008. Isolasi dan identifikasi glikosida steroid dari daun andong Cordoline terminalis Kunth. Jurnal Kimia 21:40-44. Bitam F, Ciavatta ML, Carborne M, Manzo E, Mollo E, Gavagnin M. 2010. Chemical analysis of flavonoid constituent of the seagrass Halophila stipulacea: first finding of malonylated derivates of marine phanerogams. Biochemical Systematic and Ecology 38:686-690. Borchani C, Besbes S, Masmoudi M, Blecker C, Paquot M, Attia H. 2011. Effect of drying methods on physic-chemical and antioxidant properties of date fibre concentrates. Food Chemistry 125:1194-1201. Collegate SM, Mollyneux RJ. 2008. Bioactive Natural Products. London : CRC Press. Dahuri R. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut Aset Pembangunan Berkelanjutan Indonesia. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Dumay O, Costa J, Desjobert J, Pergent B. 2004. Variations in the concentration of phenolic compounds in the seagrasses Posidonia oceanica under conditions of competition. Phytochemistry 65:3211-3220. Febrianti F. 2010. Kandungan total fenol, komponen bioaktif dan aktivitas antioksidan buah pedada Sonneratia caseolaris [skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Hanani E, Mun’im A, Sekarini R. 2005. Identifikasi senyawa antioksidan dalam spons Callyspongia sp. dari Kepulauan Seribu. Majalah Ilmu Kefarmasian. 23:127-133. Harborne JB. 1987. Phytochemical methods. Ed ke-2. New York: Chapman and Hall. Harbourne N, Marete E, Jacquier JC, O’Riordan D. 2009. Effect of drying methods on the phenolic constituents of meadowsweet Filipendula ulmaria and willow Salix alba. Journal Food Science and Technology 42:1468-1473. Hariyatmi. 2004. Kemampuan vitamin E sebagai antioksidan terhadap radikal bebas pada lanjut usia. Jurnal Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 14:52-60. Helglmeier A, Zidorn C. 2010. Secondary metabolites of Posidonia oceanica Posidoniaceae. Journal Biochemical Systematic and Ecology 38:964-970. Jacobs SWL, Les DH, Moody ML. 2006. Tropical Seagrass Identification. www.seagrasswatch.org [8 Februari 2011]. Jati SH. 2008. Efek antioksidan ekstrak etanol 70 daun salam Syzygium polyanthum pada hati tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi karbon tetraklorida CCl 4 [skripsi]. Surakarta: Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Kannan RRR, Arumugam R, Anantharaman P. 2010. In vitro antioxidant activities of ethanol extract from Enhalus acoroides L.F royle. Journal Tropical Medicine. 311:898-901. Ketaren S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta: Universitas Indonesia. UI Press. Lenny S. 2006. Senyawa flavonoida, fenilpropanoida dan alkaloida [karya ilmiah]. Medan: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara. Linggawati A, Muhdarina, Erman, Azman, Midiarty. 2002. Pemanfaatan tanin limbah kayu industri kayu lapis untuk modifikasi resin fenol formaldehid. Jurnal Natur Indonesia 51:84-94. Lioret J. 2010. Human health benefits supplied by Mediterranean marine biodiversity. Journal Marine Pollution. 602010:1640-1646. Malthaputri ER. 2007. Kajian aktivitas antimikroba ekstrak kulit kayu mesoyi Cryptocaria massoia terhadap bakteri pathogen dan pembusuk pangan [skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Maulida R. 2007. Aktivitas antioksidan rumput laut Caulerpa lentilifera [skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Molyneux P. 2004. The use of stable free radical diphenylpicrylhydrazyl DPPH for estimating antioksidan activity. Journal Science Technology. 262:211- 219. Montano MNE, Bonifacio RS, Rumbaoa RGO. 1999. Proximate analysis of the flour and starch from Enhalus acoroides L.f royle seeds. Journal Aquatic Botany. 65:321-325. Muchtadi D. 1989. Evaluasi Nilai Gizi dan Pangan. Bogor: Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Muchtadi D. 2001. Sayuran sebagai sumber serat pangan untuk mencegah timbulnya penyakit degeneratif. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan 121:61-71. Nio OK. 1989. Zat-zat toksik yang secara alamiah ada pada bahan makanan nabati. Majalah Kedokteran. 58:24-28. Ortiz J, Romero N, Robert P, Araya J, Lopez-Hernandez J, Bozzo C, Navarrete E, Osorio A, Rios A. 2006. Dietary fiber, amino acid, fatty acid and tocopherol contents of edible seaweeds Ulva lactuca and Durvillaea antartica. Food Chemistry 99:98-104. Poedjiadi A. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: UI Press. Rivai H, Nurdin H, Suryani H, Bakhtiar A. 2011. Pengaruh cara pengeringan terhadap herba meniran Phyllanthus niruri LINN.. Majalah Farmasi Indonesia 221:73-76. Rohman A, Riyanto S. 2005. Daya antioksidan ekstrak etanol daun kemuning Murraya paniculata L Jack secara in vitro. Majalah Farmasi Indonesia 163:136-140. Salazar-Aranda R, Perez-Lopez LA, Lopez-Arroyo J, Alanis-Garza BA, De Torres JL. 2009. Antimicrobial and antioxidant activities of plants from northeast of Mexico. Journal Alternative Medicine 2011:1-6. Setyati WA, Ridlo A, Subagiyo. 2005. Potensi berbagai jenis lamun sebagai sumber makanan kesehatan: analisis proksimat. Jurnal Ilmu Kelautan 102:115-118. Setyawan AD, Darusman LK. 2008. Senyawa biflavonoid pada Selaginella Pal. Beauv. dan pemanfaatannya. Biodiversitas 19:64-91. Sirait. 2007. Penuntun Fitokimia dalam Farmasi. Bandung: Penerbit ITB. Soedharma D, Bengen DG, Zamani NP, Kawaroe M, Subhan B, Sunuddin A, Hawis HM, Ismet MS. 2007. Klasifikasi Lamun Enhalus acoroides. http:web.ipb.ac.id~itkipbSIELTlamun.php [8 Februari 2011]. Sulistijani DA. 2002. Sehat dengan Menu Berserat. Jakarta : Puspa Swara. Sureda A, Box A, Terrados J, Deudero S, Pons A. 2008. Antioxidant response of the seagrass Posidonia oceanica by the invasive macroalgae Lophocladia lallemandii. Marine Environmental Research 66:359-363. Susanti DY. 2008. Efek suhu pengeringan terhadap kandungan fenolik dan kandungan katekin ekstrak daun kering gambir. Di dalam: Gelar Teknologi dan Seminar Nasional Teknik Pertanian. Prosiding Seminar Nasional Teknik Pertanian; Yogyakarta 18-19 november 2008. hlm 1-13 Tensiska, Marsetio, Yudiastuti SON. 2007. Pengaruh jenis pelarut terhadap aktivitas antioksidan ekstrak kasar isoflavon dari ampas tahu [laporan penelitian]. Bandung : Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran. Terrados J, Agawin NSR, Duarte CM, Fortes MD, Kamp-Nielsen L, Borum J. 1999. Journal Aquatic Botany 65 1999: 123-139. Trilaksani W. 2003. Antioksidan: jenis, sumber, mekanisme kerja dan peran terhadap kesehatan [makalah]. Bogor: Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Usman DSB. 2010. Karakteristik dan aktivitas antioksidan bunga rosela kering Hibiscus sabdariffa L. [skripsi]. Surabaya: Fakultas Teknologi Industri, Universitas Pembangunan Nasional Veteran. Van Der Kamp JW, Asp NG, Miler Jones J, Schaafsma G. Dietary Fibre Bioactive Carbohydrates for Food and Feed. Netherland : Wageningen Academic Publishers. Vashisth T, Singh RK, Pegg RB. 2011. Effects of drying on the phenolics content and antioxidant activity of Muscadine pomace. Food Science and Technology 44:1649-1657. Winarno FG. 2008. Kimia Pangan dan Gizi. Bogor: M-Brio Press. Winarsi H. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Yogyakarta: Kanisius. Yangthong M, Hutadilok-Towatana, Phromkunthong W. 2009. Antioxidant activities of four edible seaweeds from the southern coast of Thailand. Journal Plant Foods Human Nutrition 64:218-223. LAMPIRAN Lampiran 1. Dokumentasi Penelitian a. Preparasi sampel Persiapan alat dan bahan Pemotongan bahan

b. Analisis proksimat