Tabel Lanjutan …
No. Variabel
Definisi Cara Ukur
Alat Ukur Hasil Ukur
Skala Ukur
2 Pengetahuan
Kemampuan responden menjawab pertanyaan
seputar DBD pada lembar kuesioner.
Wawancara Kuesioner 0. Kurang,
jika 60
dari total skor
1.
Baik, jika ≥ 60 dari total
skor Notoatmodjo,
2003 Ordinal
3 Sikap
Kemampuan responden menjawab pertanyaan
terkait sikap pada lembar kuesioner.
Wawancara Keusioner 0. Negatif,
jika total skor
median 32 1. Positif,
jika total skor ≥
median 32 Cut of point
Ordinal
Tabel Lanjutan …
No. Variabel
Definisi Cara Ukur
Alat Ukur Hasil Ukur
Skala Ukur
4 Praktek menguras
tempat penampungan air
Banyaknya jumlah pengurasan yang dilakukan
oleh responden dalam 1 minggu.
Wawancara Kuesioner
1. 1x seminggu
2. ≥1x seminggu
Rahman, 2012 Ordinal
5 Praktek menyingkirkan
barang-barang bekas Kebiasaan responden
dalam memperlakukan sampah rumah tangga
ataupun barang bekas yang ada disekitar rumahnya
seperti kaleng bekas, pecahan kaca, ember bekas
dan lainnya yang memungkinkan menjadi
tempat berkembangbiakkan nyamuk dengan cara
menyingkirkan. Wawancara
Kuesioner 0. 1x
seminggu 1.
≥1x seminggu Ordinal
Tabel Lanjutan …
No. Variabel
Definisi Cara Ukur
Alat Ukur Hasil Ukur
Skala Ukur
6 Praktek menutup
tempat penampungan air
Prilaku responden yang memperlakukan tempat
penampungan air dengan baik yaitu dengan
memberikan tutup pada tempat penampungan air
sehingga nyamuk tidak dapat berkembangbiak di
dalamnya. Wawancara
Kuesioner 0. Tidak
menutup 1. Menutup
Rahman, 2012 Ordinal
7 Ketersediaan tutup
pada kontainerTPA Tersedianya tutup pada
kontainerTPA yang diteliti. Observasi
Lembar observasi
0. Terbuka 1. Tertutup
Setiawan, 2002 Ordinal
Tabel Lanjutan …
No. Variabel
Definisi Cara Ukur
Alat Ukur Hasil Ukur
Skala Ukur
8 Jenis TPA
Jenis tempat perkembangbiakan nyamuk
Aedes aegypti menurut Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
tahun 2005. Observasi
Lembar observasi
0. Tempat penampungan
air TPA untuk
keperluan sehari-hari,
seperti: drum, tangki
reservoir, bak mandiwc,
tempayan dan ember.
Nominal
Tabel Lanjutan …
No Variabel
Definisi Cara Ukur
Alat Ukur Hasil Ukur
Skala Ukur
1. Tempat penampungan
air bukan untuk keperluan
sehari-hari non TPA,
seperti tempat minum burung,
vas bunga, perangkap
semut dan barang-barang
bekas ban, botol, kaleng,
dan lain-lain.
Tabel Lanjutan …
No Variabel
Definisi Cara Ukur
Alat Ukur Hasil Ukur
Skala Ukur
2. Tempat penampungan
air alamiah,
seperti: lubang pohon, lubang
batu dan lain-
lain.
C. Hipotesis Penelitian
1. Ada hubungan antara pengetahuan dengan keberadaan larva Aedes aegypti di Kelurahan Sawah Lama tahun 2013.
2. Ada hubungan antara sikap dengan keberadaan larva Aedes aegypti di Kelurahan Sawah Lama tahun 2013.
3. Ada hubungan antara praktek menguras tempat penampungan air dengan keberadaan larva Aedes aegypti di Kelurahan Sawah Lama tahun 2013.
4. Ada hubungan antara praktek menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menjadi tempat penampungan air dengan keberadaan larva Aedes
aegypti di Kelurahan Sawah Lama tahun 2013. 5. Ada hubungan antara praktek menutup tempat penampungan air dengan
keberadaan larva Aedes aegypti di Kelurahan Sawah Lama tahun 2013. 6. Ada hubungan antara ketersediaan tutup pada TPA dengan keberadaan
larva Aedes aegypti di Kelurahan Sawah Lama tahun 2013. 7. Ada hubungan antara jenis TPA dengan keberadaan larva nyamuk Aedes
aegypti di Kelurahan Sawah Lama tahun 2013. 8. Adanya faktor yang memiliki hubungan yang lebih dominan yang
mempengaruhi keberadaan larva nyamuk Aedes aegypti di Kelurahan Sawah Lama tahun 2013.
54
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan desain cross sectional melalui pendekatan kuantitatif. Dimana tiap variabel hanya
diobservasi dan diukur pada waktu yang bersamaan. Pendekatan ini digunakan untuk melihat hubungan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya,
Notoatmodjo, 2010.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi
Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Sawah Lama Kota Tangerang Selatan.
2. Waktu
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-Juli tahun 2013.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti, Notoatmodjo, 2010. Populasi pada penelitian ini adalah semua
rumah masyarakat yang berada di Kelurahan Sawah Lama, Kota Tangerang Selatan.
2. Sampel
Sampel merupakan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi, Notoatmodjo, 2010. Perhitungan jumlah sampel yang akan diambil
diperoleh dengan rumus menurut Lameshow 1997 dengan menggunakan rumus uji hipotesis beda dua proporsi, yaitu:
[
⁄
√ √ ]
Keterangan : n
: Jumlah sampel minimal yang diperlukan P1
: Proporsi variabel pada kelompok yang ditemukan larva P2
: Proporsi variabel pada kelompok yang tidak ditemukan larva P
: Rata-rata proporsi pada populasi {P1+P22} : Derajat kemaknaan
yaitu sebesar 5=1,96 Z
1-ß
: Kekuatan uji 1-ß yaitu sebesar 80
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Sampel
Peneliti Variabel
P1 P2
P OR
n Setiawan
2002 Ketersediaan
tutup pada kontainerTPA
0,668 0,304
0,486 4,63
2,42- 8,84
29
Setyobudi 2011
Ketersediaan TPA
0.019 0.937
0,478 -
4
Setyobudi 2011
Perilaku PSN 0,733
0,236 0,4845
- 15
Berdasarkan hasil perhitungan dari beberapa variabel yang dilakukan, peneliti memilih jumlah sampel yang paling besar yaitu 29 sampel. Dari hasil
tersebut, kemudian dikali 2 karena perhitungan sampel menggunakan uji beda dua proporsi. Sehingga diperoleh total sampel sebanyak 58 sampel. Namun
untuk menghindari missing jawaban dari responden, maka peneliti menambahkan dan membulatkan jumlah sampel penelitian menjadi 80
responden.
3. Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan quota sampling. Quota sampling merupakan teknik untuk menentukan sampel dari
populasi yang mempunyai kriteria-kriteria tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan peneliti Kriyantono, 2012. Sedangkan responden pada penelitian