Hubungan antara Ketersediaan Tutup Pada Tempat Penampungan Air

tidak ditemukan adanya larva Aedes aegypti. Dari uji statistik, diperoleh bahwa nilai probabilitas p-value sebesar 0,007, artinya pada alpha 5 terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara tempat penampungan air untuk keperluan sehari-hari dengan adanya keberadaan larva Aedes aegypti. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai OR Odd Ratio = 0,176, artinya responden yang memiliki tempat penampungan air untuk keperluan sehari- hari memiliki peluang 0,176 kali untuk ditemukannya larva Aedes aegypti di rumahnya.

D. Analisis Multivariat

Untuk mengetahui variabel yang paling dominan dengan keberadaan larva nyamuk Aedes aegypti di Kelurahan Sawah Lama tahun 2013, perlu dilakukan analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik berganda.

1. Pemlilihan Variabel Kandidat Analisis Multivariat

Pada penelitian ini variabel yang masuk dalam kandidat analisis multivariat adalah variabel pengetahuan, sikap, praktek menguras tempat penampungan air, praktek menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menjadi tempat penampungan air, praktek menutup tempat penampungan air dan jenis tempat penampungan air. Pemilihan variabel sebagai kandidat analisis multivariat adalah variabel yang telah dilakukan analisis bivariat dan memiliki nilai p value 0,25. Adapun hasil analisis bivariat antara variabel independen dengan variabel dependen dapat dilihat pada Tabel 5.16, berikut: Tabel 5.16 Hasil Analisis Bivariat Antara Variabel Pengetahuan, Sikap, Praktek Menguras Tempat Penampungan Air, Praktek Menyingkirkan Barang- Barang Bekas yang Dapat Menjadi Tempat Penampungan Air, Praktek Menutup Tempat Penampungan Air dan Jenis Tempat Penampungan Air di Kelurahan Sawah Lama Tahun 2013 No Variabel P Value 1 Pengetahuan 0,001

2 Sikap

0,004 3 Praktek menguras tempat penampungan air 0,013 4 Praktek menyingkirkan barang- barang bekas yang dapat menjadi tempat penampungan air, 0,032 5 Praktek menutup tempat penampungan air 0,099 6 Jenis tempat penampungan air 0,007

2. Pembuatan Model Faktor Penentu Variabel yang Paling Berpengaruh

Adapun hasil dari analisis multivariat adalah didapatkannya model yang terbaik dalam menentukan faktor penentu keberadaan larva nyamuk Aedes aegypti di Kelurahan Sawah Lama. Dalam pemodelan ini semua variabel kandidat dianalisis secara bertahap atau dengan metode enter. Model terbaik akan dipertimbangkan pada variabel yang memiliki nilai p value 0,05. Pemilihan model dilakukan secara hirarki dengan cara semua variabel independen yang menjadi kandidat yang memebuhi syarat dimasukkan ke dalam model, kemudian variabel yang memiliki p value 0,05 dikeluarkan dari model satu-persatu. Secara keseluruhan hasil pembuatan model faktor penentu dapat dilihat pada tabel 5.17 Tabel 5.17 Hasil Analisis Multivariat di Kelurahan Sawah Lama Tahun 2013 No. Variabel Model 1 Model 2 Model 3 1. Pengetahuan 0,004 0,003 0,003 2. Sikap 0,063 0,048 0,049 3. Praktek menguras tempat penampungan air 0, 161 0,156 - 4. Praktek menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menjadi tempat penampungan air 0,079 0,075 0,025 5. Praktek menutup tempat penampungan air 0,915 - - 6. Jenis tempat penampungan air 0,016 0,016 0,009 Hasil analisis multivariat di tabel 5.17 dapat diketahui bahwa dari 6 enam variabel yang masuk dalam analisis, 4 empat diantaranya yaitu variabel pengetahuan, sikap, praktek menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menjadi tempat penampungan air dan jenis tempat penampungan air mempunyai p value 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa keempat variabel tersebut merupakan variabel yang mempunyai hubungan secara signifikan dengan keberadaan larva nyamuk Aedes aegypti.