Konsep Semiotika Roland Barthes

film. Baginya, sebuah film bagi penontonnya hanyalah “ilusi tentang realitas” yang mungkin lebih tepat disebut “impresi tentang realitas”. Metz secara khusus tertarik dengan bagaimana penanda film, dibandingkan dengan media lainnya penanda-penanda lainnya, ia berhasil memberikan suatu narasi diagesis, intrik, deskripsi, drama, dan sebagainya. Di sinilah faktor kunci penentunya, berkaitan dengan cara bagaimana film memberikan suatu struktur naratif, bukan dengan cara bagaimana film-film tertentu berkembang dan ditafsirkan dalam kerangka perkembangan ini. Menjelang pertengahan tahun 1970-an, Metz mulai menyadari bahwa pendekatan semiotik terhadap film cenderung mengistimewakan tataran struktur diskursus film dan mengabaikan kondisi penerimaan film terhadap aspek pandangan para penonton. 35

4. Tabel Analisis Film Steve Campsall

Steve Campsall merupakan salah seorang pengajar studi bahasa Inggris dan media di The Beauchamp College. Dalam tabel analisis filmnya yang diadopsi dari pemikiran Metz, Steve campsall melihat film sebagai kesatuan bahasa dan makna. Ini kemudian dipahami oleh Campsall sebagai Moving Image Texts: “Film Languange”. Semiotika film dapat direalisasikan dengan berbagai komponen dan elemen yang dapat menjelaskan teknik semiotika film secara mendetail melalui tabel berikut: 35 John Lechte, 50 Filsuf Kontemporer: Dari Strukturalisme sampai Posmodernitas, Yogyakarta: Kanisius, 2001, h. 131-134. Tabel 2.2. 36 Tabulasi Analisis Film Analysis Moving ImageTexts: “Film Languange” Signs, Code and Conventions Semiotika, merupakan sebuah jalan untuk menjelaskan bagaimana tanda itu diciptakan. di dalam film, tanda-tanda tersebut diciptakan oleh para sineas film atau sutradara. Apa yang kita dengar, kita rasakan, merupakan sesuatu yang dapat kita persepsikan dan mengandung sebuah ide. Ide tersebutlah yang kemudian disebut dengan „meaning‟. Salah satu contoh pemaknaan penting, misalnya kata-kata pengecut, memiliki lawan heroic. Situasi ini memungkinkan penafsir memiliki pendapat yang berbeda, dan ini dinamakan Binary Opposite. Ada beberapa komponen dalam memahami semiotika film. Di antaranaya: - Signs tanda: unit makna terkecil yang bisa kita tafsirkan dan turut menentukan makna keseluruhan. - Code kode: dalam semiotika, sebuah kode merupakan sekumpulan tanda yang Nampak “pas” sekaligus “alami” dalam membentuk makna keseluruhan. - Convention konvensi: istilah konvensi itu penting. Ia merujuk pada suatu cara yang sudah umum dalam mengerjakan sesuatu. Dan kita sering mengaitkan sesuatu yang konvensional dengan hasil yang pasti dan menganggapnya natural. Perlu diketahui pula bahwa tipe tanda dan kode setidaknya terbagi menjadi tiga, yaitu: - Ikon: tanda dank ode yang dibuat untuk menunjukkan sesuatu yang melekat atau identik pada sesuatu. - Indeks: system penandaan yang menggunakan unsure kausalitas atau sebab akibat. - Simbol: pemaknaan terhadap sesuatu yang melepaskan secara total makna denotasi pada sesuatu terssebut. 36 Stave Campsall – 27062005; 14:18:24 Media – GCSE Film Analysis Guide 3 – SJC. Hal lain yang juga penting untuk memahami tanda adalah melaui konvensi. Konvensi merupakan suatu kesepakatan umum yang melekat dalam masyarakat dan dijadikan jalan dalam melakukan suatu pekerjaan. Biasanya konvensi terwujud dalam suatu perbuatan. Mise-En-Adegan Mise-En-Adegan menjawab beberapa pertanyaan penting di dalam sebuah film. Pertanyaan tersebut meliputi efek apa? Mengapa dia memproduksi? Dan apa tujuan yang ingin dicapai? Namun, sebenarnya Mise-En-Adegan merupakan segala sesuatu yang dihadirkan para sutradara ke dalam adegan-adegan dan rekaman- rekaman yang terbuat di dalam kamera melalui aspek Setting, Kostum, Tata Rias, dan Pencahayaan. Editing Editing merupakan suatu proses memotong dan menggabungkan beberapa potongan film menjadi satu. Membuat film tersebut menjadi cerita yang bersambung, dapat dipahami, realistis, mengalir dan naratif. Shot Types Shot merupakan pengambilan gambar untu membangun sebuah potongan gambar yang naratif dan memberikan makna tersendiri terhadap objeknya. Biasanya shot terkait dengan pengambilan kamera. Seperti Close Up CU, Point of View POV dan Middle Shot MS. Camera Angle Sudut kamera, biasanya selalu menciptakan makna-makna yang signifikan dengan kondisi atau situasi objek. Seperti sudut kamera POV high angle shot yang mencerminkan superioritas atau kekuasaan. Camera Movement Pergerakan kamera merupakan suatu bentuk penciptaan makna yang dinamis. Perpindahan dari zoom out ke zoom in misalnya, memiliki nilai dan dinamika makna tersendiri. Lighting Pencahayaan merupakan salah satu aspek penting dalam film. Pencahayaan dapat menimbulkan suasana dan mood yang menegaskan makna. Kegelapan di hutan misalnya menciptakan makna ketakutan dan kengerian. Dieges and Sound Dieges atau diagenic sound di dalam film merupakan „dunia film‟. Yang mana merupakan bagian dari setiap aksi yang dijalankan aktor. Misalnya, suara musik yang yang mengiringi jalannya aktor dan lainnya. Visual SFX merupakan gambar generasi computer CGI yang bertujuan untuk menciptakan realitas